Wajib Dihindari, 4 Makanan Ini Bisa Sebabkan Kerusakan Rambut

Liputan6.com, Jakarta - Setiap individu tentu menginginkan rambut yang sehat sebagai mahkotanya, khususnya wanita. Jika memiliki rambut sehat, rasa percaya diri serta hasrat ingin menunjukkan kepada orang lain pasti ada di dalam diri.

Secara tidak langsung mungkin kamu pernah membuat orang lain iri karena rambutmu. Mereka akan mulai mencoba bertanya-tanya tentang produk perawatan yang digunakan untuk mengembalikan rambut rusak.

Tapi mereka lupa bahwa ada faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan rambut yaitu makanan. Ya, rupanya ada beberapa makanan yang dikatakan dapat memicu kerusakan rambut. Dilansir dari eatthis.com, keempat makanan di bawah ini dapat menyebabkan kerusakan rambut, salah satunya rambut rontok hingga menghambat pertumbuhan rambut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Perlu diketahui bahwa mengonsumsi banyak gula dapat menghalangi penyerapan nutrisi sehat yang diterima oleh tubuh. Gula ternyata dapat mempercepat kerontokan rambut. Dibanding terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih, lebih baik cari makanan yang mengandung protein agar rambut sehat.

Alkohol dipercaya dapat menghambat kadar seng atau zinc pada tubuh. Zinc merupakan mineral yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan rambut. Jika ingin memiliki rambut sehat, kamu harus berhenti mengonsumsi alkohol. Rasa dehidrasi karena meminum alkohol ternyata dapat menyebabkan rambut menjadi lebih rapuh.

Ikan todak memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi dibanding ikan laut yang lain. Kadar merkuri yang tinggi itu dapat menyebabkan rambut rontok. Hindari mengonsumsi ikan todak jika ingin memiliki rambut sehat. Selain ikan todak, kamu juga harus menghindari beberapa tuna dan ikan mackerel.

Ternyata mengonsumsi makanan yang diolah dari tepung dapat menyebabkan kerontokan rambut. Tepung juga memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Apalagi jika dicampur dengan gula murni, maka akan mengandung kadar gula berlebih. Sebagai pengganti tepung, kamu bisa menggunakan gandum utuh. 

Penulis:

Syifa Aulia

UPN Veteran Jakarta