Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang tua, terutama ibu seringkali mendandani anaknya sesuai dengan seleranya. Ibu akan memilihkan busana untuk anaknya sejak kecil dan menentukan seperti apa model pakaian yang cocok untuk buah hatinya. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya?
Baca Juga
Advertisement
Summer, seorang ibu yang memutuskan untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan baju sesuai pilihan anak-anaknya. Ia menunjuk anaknya, Rockwell, yang masih berusia tiga tahun sebagai stylist pribadi ibunya untuk memilih pakaian yang akan dikenakannya.
Selama satu pekan, anak laki-lakinya itu menjalani tugas dengan mengambil pakaian untuk dikenakan ibunya sepanjang hari. Mulai dari baju, celana, kaus kaki, hingga sepatu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beberapa orang menanyakan setelan yang ia kenakan
Tak jarang ibu dua anak itu ragu dengan pilihan Rockwell, tetapi ia tetap menggunakannya. Bahkan seorang wanita pernah menghampiri dirinya karena setelan yang ia kenakan.
"Saya sedikit ragu untuk keluar rumah dengan pakaian ini. Namun, bayangkan betapa terkejutnya ketika saya melihat bahwa orang-orang menatap saya dengan rasa ingin tahu daripada geli. Di halte bus, seorang wanita bahkan mendatangi saya dan berkata bahwa dia sangat menyukai kaus kaki saya," kata Summer dikutip dari BrightSide, Selasa (16/2/2021).
Advertisement
Tak jarang putranya memilih sepasang sepatu yang berbeda
Putranya bahkan pernah mengambil dua sepatu secara acak untuk digunakan secara bersamaan. Meskipun begitu, Summer mengaku bahwa banyak pilihan pakaian dari putranya yang benar-benar bagus untuk digunakan sehari-hari.
Uniknya, aksi Summer tersebut juga mendorong beberapa ibu lainnya untuk mencoba eksperimen yang sama dengan penampilan mereka.
"Saya merasa sangat senang karena saya berhasil membuat ibu-ibu lain untuk bersenang-senang. Sangat bagus ketika Anda bisa membawa sedikit tawa dalam kehidupan orang lain," kata Summer.
Ia menyadari banyak orang tak memperhatikan penampilannya
Setelah mencoba eksperimen tersebut, ia menyadari bahwa kebanyakan orang sebenarnya tidak peduli dengan penampilan seseorang.
"Kami berada di sebuah kelompok dan berpikir perlu berpakaian dengan cara tertentu agar dapat diterima. Namun, batasan yang kita buat pada diri sendiri tidak datang dari orang lain, melainkan dari kita sendiri. Saya berjalan berkeliling dengan sepatu yang tidak serasi selama dua hari, dan tidak ada yang memperhatikannya sampai saya menunjukkannya," kata Summer.
Advertisement