Strategi Unik Brand Fashion Lokal Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Berbisnis di era pandemi tentu memiliki tantangan tersendiri. Hal ini menuntut para brand lokal untuk semakin kreatif dalam memasarkan produknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 22:19 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 22:19 WIB
Fashion
Ilustrasi fashion. (Foto: Free-Photos from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi Corona Covid-19, bisnis fashion juga turut terkena imbas. Meski begitu, kondisi tersebut tidak membuat pebisnis putus asa. 

Berbisnis di era pandemi tentu memiliki tantangan tersendiri. Hal ini menuntut para brand lokal untuk semakin kreatif dalam memasarkan produknya.

Hal tersebut pun dilakukan brand fashion lokal, Clouwny, yang mengajak para karyawan internal untuk menjadi model pada pemotretan produk terbaru mereka.

Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Clouwny, karena kami mengerti bahwa tidak semua wanita memiliki tubuh yang proporsional seperti model profesional.

"Dengan memberikan kesempatan pada karyawan dan tim untuk berada di depan layar, selain untuk memperlihatkan bahwa produk Clouwny cocok digunakan oleh wanita dengan berbagai bentuk tubuh, namun juga customer dapat berkenalan dengan para team kami secara lebih dekat," kata pemilik Clouwny Nita Christina.

 

Kampanye Self Love

Selain itu, brand yang berdiri sejak 2015 ini juga kerap mengusung kampanye bertema “Self Love,” untuk mengajak para wanita lebih mencintai diri sendiri, lebih mengeksplorasi kelebihan diri dan tidak berfokus pada kekurangan diri. 

“Awalnya para tim menolak untuk dijadikan model dengan alasan malu dan tidak biasa untuk bergaya di depan kamera, namun dengan dorongan dari tim laim yang bilang bahwa semua wanita memiliki kecantikannya masing – masing, akhirnya justru membuat mereka menjadi lebih percaya diri,” tambah Nita.

Percobaan strategi ini kerap mendapatkan umpan balik positif dari para pengikut Clouwny di Instagram. Hasil polling pada Story Instagram menyatakan 70% para pengikut lebih dapat merelasikan diri mereka dengan produk yang digunakan oleh tim internal dibandingkan dengan ketika digunakan model profesional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya