Jangan Mudah Percaya, Ini 10 Mitos Makanan Beku yang Wajib Kamu Tahu

Ada beberapa mitos tentang frozen food alias makanan beku yang banyak dipercaya orang, coba lihat faktanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2021, 10:03 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi frozen foods
Ilustrasi frozen foods (Sumber: Freepik/freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pada era yang semakin modern ini, banyak hal menjadi serba mudah. Berbagai hal yang harus dilakukan bisa dapat terjangkau dengan cepat dan tepat tanpa meluangkan waktu yang banyak. Dari mulai mengirim uang, membeli makanan, menyewa kendaraan, dan banyak yang lainnya.

Hal lainnya yang juga menjadi lebih mudah adalah memasak. Saat ini Anda tidak perlu lagi membeli bahan-bahan yang mentah, melainkan cukup membuka kemasan makanan. Salah satunya yang cukup banyak dimasak ialah ‘Frozen Food’, makanan yang disimpan di lemari pendingin.

Frozen food atau makanan beku biasanya dapat dikonsumsi hanya dengan digoreng atau dipanaskan. Namun, terdapat beberapa mitos yang berkembang di publik tentang frozen food. Dilansir dari My Recipe ini dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mitos 1: Makanan segar lebih sehat daripada frozen food

Ilustrasi frozen foods
Ilustrasi frozen foods (Sumber: Pixabay/fotoblend)

Mitos ini berkembang karena anggapan bahwa makanan segar mengandung lebih banyak nutrisi ketimbang makan beku. Padahal, makanan segar sering kali dipetik sebelum buah atau sayuran matang, kemudian dikemas dan disimpan bisa lebih dari seminggu sehingga bisa menyebabkan kehilangan sebagian besar nutrisinya.

Sedangkan, makanan beku dipanen saat sudah mencapai kematangan puncak, baru kemudian dibekukan dengan cepat. Sebuah studi Univesitas Georgia tahun 2013 mengamati tingkat nutrisi dalam makanan segar dan beku pada saat pembelian dan lima hari kemudian, dan menemuka bahwa makanan segar memiliki lebih sedikit vitamin A, vitamin C, dan folat daripada makanan beku.


Mitos 2: Semua makanan beku mengandung natrium tinggi

Ilustrasi makanan beku
Ilustrasi makanan beku (Sumber: Pixabay/congerdesign)

Saat ini sudah banyak produsen makanan beku yang berusaha untuk bisa mengandung manfaat yang baik untuk kesehatan. Hal tersebut membuat beberapa makanan beku yang rendah kalori dan rendah natrium, atau biasanya berisi sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Walaupun beberapa tahun lalu, makanan beku memberikan gambaran makanan tak sehat karena mengandung natrium yang tinggi. Namun, sekarang hanya perlu melihat label pada kemasan untuk memastikan tingkat natrium yang terkandung, terkadang garam yang tersedia juga berasal dari  makanan itu sendiri.


Mitos 3: Membekukan kembali makanan yang sebelumnya dibekukan itu buruk

Ilustrasi daging
Ilustrasi daging (Sumber: Pixabay/Shutterbug75)

Jangan menaruh makanan beku di atas meja, karena saat makanan berada di suhu 40 ° F - 140 ° F selama lebih dari dua jam maka akan memberikan keuntungan bagi bakteri. Pada suhu tersebut bakteri berkembang pesat yang dapat membuat Anda sakit, termasuk E. coli dan salmonella.

Jadi, jika Anda ingin membekukan kembali makanan, jangan membiarkannya terlalu lama pada suhu ruang dari sejak awal. Tak hanya itu, membekukan kembali makanan terkadang bisa mengganggu tekstur dan rasanya.

 


Mitos 4: Makanan beku kedaluwarsa

Ilustrasi buah beri beku
Ilustrasi buah beri beku (Sumber: Pixabay/Free-Photos)

Menurut FoodSafety.gov, makanan beku dapat disimpan tanpa batas waktu atau tidak kedaluwarsa selama ditaruh pada suhu 0 derajat F atau dibawahnya. Namun, beberapa orang tidak menyimpannya dengan benar sehingga bisa menyebabkan makanan tak lagi berkualitas tinggi.

Beberapa platform juga menwarkan daftar waktu yang direkomendasikan untuk disimpan untuk lemari es dan freezer. Jika Anda ingin tetap mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama, buatlah untuk tetap tersimpan dalam suhu yang tepat.


Mitos 5: Telur tidak bisa dibekukan

Ilustrasi telur
Ilustrasi telur (Sumber: Pixabay/Couleur)

Telur yang utuh tidak akan bisa dibekukan dalam freezer, tetapi untuk kulitnya akan pecah saat mengembang dalam proses pembekuan. Dalam hal itu, telur yang membeku itu pun akan menjadi berantakan saat mencair.

Namun, telur bisa tetap dibekukan dengan memecahkan telur, lalu kocok kuning dan putih telurnya. Di masa yang akan datang telur tersebut akan bisa digunakan karena menjadi makanan yang dibekukan tanpa kulitnya.


Mitos 6: Makanan beku lebih mahal

Ilustrasi kacang polong beku
Ilustrasi kacang polong beku (Sumber: Pixabay/PDPics)

Makanan beku seharusnya menjadi pilihan hemat untuk bisa dikonsumsi saat makan siang atau pun makan malam. Hal tersebut juga membantu untuk mengonsumsi makanan sehar dengan cepat tanpa mengeluarkan biaya yang mahal seperti makan di restoran.

Bahkan, di beberapa negara dengan 4 musim, makanan beku cenderung lebih murah daripada buah-buahan segar saat musim dingin. Tak hanya itu, makanan beku juga akan lebih mudah dan murah tidak perlu diantar, dan juga bisa menghemat kalori, lemak, serta natrium untuk tubuh.


Mitos 7: Membekukan makanan membunuh bakteri

Ilustrasi frozen foods
Ilustrasi frozen foods (Sumber: Pixabay/Zozz_)

Faktanya, bakteri cenderung lebih aktif antara suhu 40 ° F dan 140 ° F, tetapi pada suhu 40 ° F bakteri juga tidak mati, melainkan hanya tak aktif. Dengan begitu, berarti suhu yang lebih dingin tidak akan menghilangkan risiko bakteri saat di dalam freezer.

Oleh karena itu, keamanan dalam proses penyimpanan sangat perlu diperhatikan, cuci tangan, dan gunakan permukaan yang bersih. Kalau bisa cobalah untuk tidak mengkontaminasi antara permukaan dengan makanan yang akan disimpan, dan cairkan pada suhu yang tidak terlalu rendah.


Mitos 8: Semua makanan beku diproses dengan baik

Ilustrasi ikan beku
Ilustrasi ikan beku (Sumber: Freepik/freepik)

Beberapa makanan beku terkadang mengandung bahan pengawet atau aditif, jadi periksalah label pada kemasan sebelum membelinya. Terdapat perusahaan yang telah berinovasi untuk membuat makanan tetap alami tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak perlu.

Dilakukan pembekuan dengan teknik pengawetan yang bisa menghasilkan makanan sehat yang diproses secara minimal.


Mitos 9: Sudah terlambat untuk membekukan menurut tanggal ‘jual sebelum’

Ilustrasi frozen foods
Ilustrasi frozen foods (Sumber: Freepik/freepik)

Pada kemasan makanan beku biasanya terdapat tulisan ‘jual sebelum (tanggal tertentu)’, yang memberitahukan bahwa makanan tersebut memiliki kualitas yang terbaik sebelum tanggal tersebut.

Namun, hal tersebut tetap bisa membekukannya tanpa menurunkan kualitasnya, karena tetap masih aman untuk masa yang akan datang. Bahkan, jika saat mencapai tanggal yang tertera sebelum dimakan, maka Anda dapat membekukannya.


Mitos 10: Makanan kemasan bisa langsung dimasukkan dalam lemari es/freezer

Ilustrasi buah beri beku
Ilustrasi buah beri beku (Sumber: Pixabay/Free-Photos)

Jika Anda ingin memasukkan makanan kemasan dalam lemari es, lakukan teknik penyimpanan yang tepat untuk dapat dikonsumsi nanti. Udara meruapak musuh untuk penyimpanan makanan beku yang panjang, sehingga keluarkan dan bungkus kembali semua yang akan dibekukan dalam kanotng yang aman.

Untuk sayuran, rebus terlebih dahuli sebelum melakukan pembekuan dan keringkan juga. Air pada kulit sayuran mengundang bakteri untuk berkembang biak. Lalu, untuk buah-buahan juga cuci dahulu sebelum dibekukan sehingga bisa dipastikan bersih sebelum dimakan.

 

Itulah beberapa mitos yang terkait dengan frozen foods, lakukan penyimpanan yang baik jika makanan beku dapat bertahan dan memiliki kualitas yang baik. 

 

Penulis:

Gerda Faradila

Politeknik Negeri Media Kreatif

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya