Dampak Buruk Polusi Udara, Dokter Spesialis Paru Ingatkan untuk Selalu Waspada

Faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan dan fungsi dari paru maupun penyakit lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2021, 18:03 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 18:03 WIB
Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara (Foto: Autoblog).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), Dr. Agus Dwi Susanto mengingatkan bahwa faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan dan fungsi dari paru maupun penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan manusia.

Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan melindungi diri. 

“Kita menghindari daerah-daerah yang berpolusi dalam beraktivitas di luar rumah, selalu memantau kondisi polutan di udara, kemudian kita mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat polutan sedang tinggi, menggunakan alat pelindung diri kalau kita beraktivitas di luar rumah termasuk menggunakan masker,” kata Dr Agus kepada Komunitas Bicara Udara melalui video di laman Instagram @bicaraudara, Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Ia mengingatkan, komponen dari polusi udara baik komponen gas maupun komponen partikel sebagian besar berdampak pada iritatif karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.

"Keluhan tersebut berupa iritasi, seperti misalnya kulit muka menjadi merah, hidung sering bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk-batuk karena adanya iritasi dari polusi termasuk saluran bawah akan timbul peradangan akut yang berpotensi menimbulkan keluhan dalam jangka pendek," lanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dampak Jangka Panjang

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), Dr. Agus Dwi Susanto
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), Dr. Agus Dwi Susanto.

Gejala tersebut menurutnya merupakan dampak jangka pendek yang disebabkan oleh paparan polusi udara terhadap tubuh manusia. Agus melihat bahwa terdapat dampak jangka panjang dari polusi udara tersebut.

“Bagi orang yang memiliki asma akan membuat penyakitnya menjadi sering kambuh, sedangkan orang yang belum terkena (asma) jika terus menerus terkena polusi udara maka dalam beberapa bulan atau tahun terus berada di lingkungan berpolusi maka akan membuat penurunan fungsi paru lebih cepat dan berimplikasi menyebabkan asma,” ungkapnya.

 

Sebabkan Penyakit Serius

Lebih lanjut, Agus melihat dampak buruk lainya yang disebabkan oleh paparan polusi udara, di mana jika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus maka dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru.

Selain itu, jika melihat dari beberapa riset, udara yang buruk juga dapat berdampak pada gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

"Gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan ini juga mempengaruhi proses pertumbuhan anak polutan itu beberapa riset menunjukan anak-anak yang terkena ekspos polusi ternyata tinggi badanya sedikit lebih pendek dari anak-anak yang tidak terkena polusi jadi efek stunting," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya