6 Tips Ajari Anak Menyikat Gigi dan Waktu Terbaiknya

Kebiasaan merawat gigi seyogianya ditanamkan pada anak sejak usia dini. Terutama, mengajari anak cara menyikat gigi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 06:10 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi Sikat Gigi
Ilustrasi sikat gigi. (dok. Unsplash.com/Superkitina @superkitina)

Liputan6.com, Jakarta - Perawatan gigi sangatlah penting. Karena itu, kebiasaan merawat gigi seyogianya ditanamkan pada anak sejak usia dini. Terutama, mengajari anak cara menyikat gigi.

"Sebaiknya anak disikat giginya mulai dari gigi anak tersebut mulai tumbuh. Anak diajari sikat gigi kira-kira usia 2-3 tahun," ujar Selvyra Rachmawati, dokter gigi spesialis anak, seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/7/2021).

Dokter gigi dari Universitas Indonesia itu menjelaskan, proses mengajari anak menyikat gigi, terutama saat masih batita atau bawah usia tiga tahun. Orangtua pun harus senantiasa mendampingi.

Simak 6 tips mengajari anak cara menyikat gigi di halaman berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video Pilihan


1. Ulangi Proses Menyikat Gigi

Ilustrasi Anak Menyikat Gigi.
Ilustrasi Anak Menyikat Gigi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Mengingat kemampuan motorik anak masih berkembang, orangtua tak bisa mengharapkan sang buah cinta dapat menyikat giginya hingga bersih. Dengan demikian, orangtua dapat mengulangi lagi proses menyikat gigi anak supaya lebih bersih.

 

 


2. Ukuran Pasta Gigi

Ilustrasi Pasta Gigi
Ilustrasi pasta gigi. (dok.foto @zhuwei06191973/Pixabay/Dinny Mutiah)

 

Pasta gigi bisa diperlukan saat menyikat gigi anak. Hanya saja, tak perlu banyak lantaran gigi sang anak pun hanya sedikit.

Untuk diketahui, ukuran pasta gigi yang dibutuhkan saat menyikat gigi anak kira-kira cuma sebesar biji kacang hijau.

 

 


3. Mengandung Fluorida

Mengapa Sikat Gigi Minimal Harus 2 Menit?
Ilustrasi pasta gigi. (dok. Bruno/Germany/Pixabay)

 

Sebisa mungkin memakai pasta gigi dengan flourida sejak gigi anak tumbuh. Pasalnya, flourida mempunyai fungsi memperkuat gigi.

 

 


4. Air Matang

Mengonsumsi Air Putih
Ilustrasi Mengonsumsi Air Putih Credit: pexels.com/pixabay

 

Berikanlah buah hati air matang untuk berkumur. Terutama, usai menyikat gigi agar meminimalkan risiko air kumur tidak sengaja tertelan oleh anak.

 

 


5. Contoh Menyikat Gigi

Ilustrasi Menyikat Gigi/ Unsplash
Ilustrasi Menyikat Gigi (Photo by Diana Polekhina on Unsplash)

Seperti kebiasaan lainnya, anak-anak memang lebih condong suka meniru orang di sekitarnya. Sebab itu, orangtua sebaiknya memberikan contoh menyikat gigi yang baik agar sang anak juga tertarik mengikutinya.

Ajaklah anak menyikat gigi bersama orangtua ataupun kakaknya. Dengan begitu, kegiatan ini bisa menjadi lebih menyenangkan.

Orangtua dapat pula memperlihatkan video menyikat gigi untuk memperkenalkan rutinitas tersebut kepada anak. Alhasil, nantinya menjadi kebiasaan sehari-hari.

 


6. Langkah Preventif

Ilustrasi permen
Ilustrasi permen (Dok.Unsplash)

Selain rajin menyikat gigi, penting pula menyiapkan beberapa langkah preventif. Terutama, supaya gigi anak tak rusak ataupun berlubang.

Bisa dimulai dengan mengurangi ataupun menghindari makanan dan minuman mengandung gula. Misalnya, permen, cokelat ataupun lolipop yang dapat berujung pada kerusakan gigi.

Sebagai gantinya, orangtua bisa memberikan makanan sehat kepada anak. Contohnya, buah segar, sayur, keju, yoghurt dan susu. Selamat mencoba!

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya