Liputan6.com, Jakarta Stroke adalah kondisi serius, yang terjadi ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu. Ini mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan stroke.
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, menurut Sample Registrasion System (SRS) Kemenkes, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Tak hanya itu, di masa pandemi Covid-19, stroke menjadi isu yang lebih serius.
Hal ini dikarenakan Covid juga dapat menyebabkan serangan stroke yang menimbulkan disabilitas dan kematian. Bahkan, pasien Covid memiliki 3-7 kali lipat menderita stroke pada tiga hari pertama setelah dirinya terinfeksi.
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Berikut beberapa di antaranya yang harus Anda perhatikan:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
1. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang merugikan dan sangat berbahaya yang tidak hanya membuat Anda lebih rentan terhadap stroke, tetapi juga berdampak pada kesehatan jantung dan fungsi pernapasan Anda.
Para ahli di John Hopkins Medicine mengatakan, "Merokok hampir menggandakan risiko Anda terkena stroke iskemik."
Â
Advertisement
2. Kurangnya aktivitas fisik
Tidak aktif, tidak berolahraga secara teratur, tidak hanya dapat membuat Anda kelebihan berat badan dan obesitas, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit besar. Ini meningkatkan risiko stroke dan juga membuat Anda rentan terhadap banyak kondisi kronis lainnya.
Olahraga teratur, makan sehat, dan membatasi kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat melindungi Anda dari kondisi dan komplikasi yang mengancam jiwa.
Â
3. Banyak minum alkohol
Menurut para ahli di kedokteran John Hopkins, "Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras dapat menyebabkan stroke."
"Lebih dari dua minuman per hari meningkatkan tekanan darah Anda," tambah para ahli.
Faktor risiko lain dari stroke
Ada banyak faktor risiko lain untuk stroke otak. Kondisi medis seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, Fibrilasi Atrium (AF) yaitu detak jantung tidak teratur semuanya merupakan faktor risiko yang dapat dikontrol.
Sementara riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.
Â
Advertisement
Tindakan
Ketika seseorang mengalami stroke, waktu sangat penting. Anda harus segera bertindak jika melihat seseorang mendapat serangan stroke, paling baik jika dirawat dalam beberapa jam pertama sejak serangan stroke.
Untuk mengobati stroke iskemik, dokter harus segera mengembalikan aliran darah ke otak. Beberapa metode untuk itu adalah melalui pengobatan IV darurat dan prosedur endovaskular darurat, yang mencakup obat-obatan yang dikirim langsung ke otak atau dengan mengeluarkan bekuan darah dengan stent retriever. Namun, dalam kasus stroke hemoragik, pembedahan mungkin direkomendasikan.