Liputan6.com, Jakarta Visky Sekar Floreta Pribadi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menorehkan prestasi dalam ajang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Kota Jayapura, Papua. Dalam ajang tersebut, Visky merupakan salah seorang atlet yang mewakili Provinsi DKI Jakarta yang berhasil meraih medali emas dalam nomor beregu renang artistik. Prestasi ini diumumkan oleh panitia pada Kamis (7/10) di Jayapura, Papua.
Baca Juga
Advertisement
Visky bersama timnya diharuskan berkompetisi pada jenis gerakan teknik (technical routine) dan gerakan bebas (free routine). Nilai akhir merupakan gabungan dari kedua jenis lomba tersebut. Provinsi DKI Jakarta berhasil mengoleksi total nilai 71.0635 yang merupakan gabungan dari poin 35,1301 pada kategori technical routine dan 35,9334 pada kategori free routine.
Menurut Visky, hasil yang baik ini didapat karena persiapan yang dilakukan tim DKI sangat matang, dan telah melalui proses yang panjang.
“Sebelum pertandingan di Jayapura, kami telah melakukan latihan dan beberapa try out seperti perlombaan Jakarta Aquatic Invitation, Hongkong Open, Singapore Artistic Swimming Championship, dan Indonesia Open sepanjang tahun 2019. Itupun masih ditambah dengan training camp selama dua setengah bulan sebelum pertandingan,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tahapan persiapan yang panjang
Visky mengatakan bahwa sebagai seorang atlet, tahapan persiapan yang panjang seperti itu sebenarnya sudah biasa, namun yang menjadi tidak biasa justru adalah statusnya sebagai mahasiswa baru angkatan 2020 di UI. Sebagai mahasiswa baru, banyak bentuk adaptasi yang harus ia lakukan terkait kegiatan perkuliahan, termasuk membagi waktu antara latihan renang dan kuliah.
“Untuk latihan biasa saja, kami bisa melakukan latihan sampai 7-8 kali dalam seminggu di Gelora Bung Karno Aquatic Stadium, terlebih lagi kalau sudah mendekati jadwal lomba, itu bisa sampai larut malam. Sebagai atlet, kami juga membutuhkan waktu recovery yang cukup dan tidur yang lebih lama dari orang pada biasanya,” ujarnya menjelaskan tentang kendala yang dihadapinya.
Dengan jadwal latihan yang sangat padat tersebut, Visky mengakui bahwa pandemi merupakan sebuah kondisi yang menguntungkan baginya, karena dengan adanya mekanisme pembelajaran daring, ia lebih bisa membagi waktunya antara tugasnya sebagai mahasiswa dan profesinya sebagai atlet. Walaupun begitu, pandemi juga membawa kesulitan tersendiri.
Advertisement
Butuh kontak fisik dan kerja sama tim
Menurutnya, renang artistik merupakan cabang olahraga yang mengutamakan kontak fisik dan kerja sama tim dalam membentuk gerakan, sehingga dengan adanya pandemi unsur kerja sama tim menjadi sulit untuk terbentuk. Latihan yang hanya dapat dilakukan melalui aplikasi Zoom menjadi salah satu hambatan terbesar. Setelah kolam renang dibuka pun, tidak semua atlet diizinkan masuk, karena terjadi pembatasan jumlah atlet yang diperbolehkan memasuki area kolam renang.
Dengan segala kendala tersebut, ia mengatakan bahwa prinsip dasar yang ia pegang dalam melalui berbagai tantangan tersebut adalah keikhlasan. Ia berpegang pada prinsip bahwa sesuatu jika dijalani dengan dedikasi dan konsistensi, maka segala tantangan akan terlewati.
Manajer Kemahasiswaan dan Alumni, Hening Hapsari Setyorini, S.H., M.H. menyampaikan selamat dan turut bangga atas prestasi yang diraih Visky.
“Prestasi yang diraih Visky sangat membanggakan seluruh sivitas akademika FHUI. Ini sejalan dengan upaya Pimpinan FHUI yang tidak hanya mendukung prestasi mahasiswa di bidang akademik, namun juga non akademik,” ujarnya.
PON adalah ajang pertandingan olahraga terbesar di Indonesia dan pertama kali digelar pada September 1948 di Kota Solo, Jawa Tengah. Terkait kondisi pandemi, pelaksanaan PON kali ini mengalami penundaan, dari sebelumnya rencananya akan digelar pada Oktober 2020, menjadi 2-15 Oktober 2021. PON XX Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin, dan 681 nomor pertandingan yang diikuti oleh 34 kontingen dengan jumlah atlet mencapai 7.039 orang dari seluruh Indonesia.