Saling Ejek Antar-ormas Jadi Penyebab Terjadinya Kerusuhan Kendari

Kericuhan yang melibatkan sejumlah kelompok massa terjadi di kota Kendari pada Kamis (16/12/2021).

oleh Camelia diperbarui 17 Des 2021, 16:02 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 15:29 WIB
Pedagang di Kendari mengalami kerugian ratusan juta usai bentrok yang melibatkan sejumlah kelompok massa, Kamis (16/12/2021).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Pedagang di Kendari mengalami kerugian ratusan juta usai bentrok yang melibatkan sejumlah kelompok massa, Kamis (16/12/2021).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta Kericuhan yang melibatkan sejumlah kelompok massa terjadi di kota Kendari pada Kamis (16/12/2021). Peristiwa tersebut terjadi sejak pagi hingga menjelang malam di sejumlah titik strategis dan dikabarkan ada satu orang korban meningggal dunia.

 

Korban diketahui merupakan seorang sopir angkutan kota eks pengungsi yang berasal dari luar wilayah Sulawesi Tenggara. Korban dihadang massa saat sedang mengantar penumpang yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga. Selain itu, banyak pedagang yang mengalami kerugian karena lapak dagangannya ikut dibakar massa yang mengamuk.

Kapolda Sulawesi Tenggara melalui Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, kerusuhan Kendari dipicu oleh aksi saling ejek. Hal ini berawal saat salah satu kelompok organisasi massa melakukan arak-arakan.

Saat melewati wilayah kelompok massa lainnya, ada teriakan-teriakan yang memicu kedua belah pihak terprovokasi. Akibatnya, mereka terlibat aksi saling lempar dan berujung keributan sejak siang hingga menjelang malam. 

Kombes Pol Ferry  menambahkan, sementara ini masih mengamankan lokasi. Sehingga, kelompok massa yang bertikai tidak bertemu dan menimbulkan kekacauan lanjutan.

"Kami menghimbau, agar polisi jangan terprovokasi hoaks, kami himbau juga agar pemuka masyarakat bisa mengimbau warga agar tidak terprovokasi melakukan tindak kriminal yang berujung pidana," tambahnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pedagang Rugi Ratusan Juta

Brimob dan TNI tidur di lokasi kerusuhan di Kendari.(Dok Brimob Polda Sutlra)
Brimob dan TNI tidur di lokasi kerusuhan di Kendari.(Dok Brimob Polda Sutlra)

Selain korban meninggal, akibat kerusuhan tersebut sejumlah orang luka-luka ringan dan berat. Selain itu, belasan unit kendaraan roda dua dan empat, hancur dan dibakar. Terlebih lagi kerugian tidak kalah besar dialami sejumlah pedagang di seputaran pesisir Pantai Kendari.

Ada puluhan warung makan dan minuman, pedagang kaki lima serta wahana permainan anak-anak yang terbakar dan dirusak saat aksi brutal massa. Seorang pedagang di Kota Kendari, Topan, menceritakan, arena permainan odong-odong miliknya mulai terbakar sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, mereka baru saja menggelar dagangan.

"Kalau mereka lakukan aksi sebelumnya, kelompok massa ini hanya lewat saja. Sekarang mereka langsung menyerbu dan membakar. Tidak tahu apa salah kami, tapi yang jelas kami rugi ratusan juta," Kata Topan.

Topan menyebut satu unit wahana odong-odong dan permainan miliknya ludes terbakar. Selain itu massa membakar 3 unit wahana odong-odong dan 5 unit wahana mandi bola dan permainan anak-anak.

"Ada satu keluarga saya, kerugian sekitar 200 juta. Saya sendiri mengalami kerugian sekitar 20 juta," Ujarnya.


Polisi Melakukan Penjagaan

Pedagang di Kendari mengalami kerugian ratusan juta usai bentrok yang melibatkan sejumlah kelompok massa, Kamis (16/12/2021).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Pedagang di Kendari mengalami kerugian ratusan juta usai bentrok yang melibatkan sejumlah kelompok massa, Kamis (16/12/2021).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Kasat Brimob Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Adarma Sinaga menyatakan, saat ini pihaknya tengah mengamankan sejumlah obyek vital dan melakukan penjagaan di tempat-tempat penting di Kota Kendari. Tujuannya, mengantisipasi kericuhan lanjutan yang diakukan sejumlah pihak yang tidak bertanggngjawab.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya