Pengakuan Pengguna Joki Vaksin Asal Pinrang, Miliki Penyakit dan Takut Divaksin

Mereka menyebut menderita sakit ambeien dan tensi tinggi.

oleh Camelia diperbarui 22 Des 2021, 19:59 WIB
Diterbitkan 22 Des 2021, 17:19 WIB
Abdul Rahim, pria yang mengaku menjadi joki vaksin di Kabupaten Pinrang (Liputan6.com/Istimewa)
Abdul Rahim, pria yang mengaku menjadi joki vaksin di Kabupaten Pinrang (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini viral sebuah video tentang seorang pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang mengaku menjadi joki vaksin Covid-19. Pria tersebut diketahui bernama Abdul Rahim. Abdul Rahim mengaku dirinya telah 16 kali menerima suntikan vaksin. Lebih lanjut dia mengaku telah 16 kali disuntik vaksin dengan 14 kali, di antaranya menjadi pengganti orang lain atau joki.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi 14 orang pengganti. Adapun suntikan yang saya disuntikkan 16 kali. Adapun upah yang saya terima itu antara Rp100 ribu sampai dengan Rp800 ribu, sekian," ucap Abdul Rahim dalam video viral tersebut.

Rupanya belakangan diketahui pada Jumat 17 Desember 2021, Abdul Rahim telah diperiksa oleh pihak kepolisian dari Polsek Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. 

"Jadi begini, anggota saya dapat informasi ada orang berkali-kali divaksin. Cuma kita dengar informasi kita panggil dia datang dan sempat kita interogasi," kata Kapolsek Watang Sawitto AKP Muhammad Yusuf Badu, Senin 20 Desember 2021.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Disebut Miliki Gangguan Kejiwaan

FOTO: Program Vaksinasi COVID-19 Jadi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2021
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang pun tengah menyelidiki Abdul Rahim yang mengaku menjadi joki vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi menerangkan bahwa pihaknya telah menemui Abdul Rahim dan keluarganya. Pihak keluarga sendiri menyebut bahwa Abdul Rahim ternyata mengidap gangguan kejiwaan. 

"Dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan atau ODGJ," kata Dyah kepada wartawan, Selasa (21/12/2021). 

Namun Dyah mengaku  tidak serta merta percaya dengan pengkuan dari keluarga Abdul Rahim. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang sendiri akan memeriksa kejiwaan Abdul Rahim untuk memastikan hal tersebut. 

"Itu perlu pembuktian," imbuhnya. 

Sementara itu pengakuan pihak keluarga tersebut juga dibantah oleh Ketua RW BTN 3 Berlian, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Mulyadi. Dia mengatakan bahwa Abdul Rahim tak memiliki gangguan kejiwaan.

"Dia itu normal, tidak ada gangguan kejiwaan. Seperti orang kebanyakan dia bergaul di sini sudah lama," kata Mulyadi.


Tanggapan Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, MPH
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, MPH. dok. Kemenkes

Terkait video viral seorang joki vaksin Covid-19 di Pinrang, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sedang melakukan konfirmasi kebenaran informasi tersebut.

"Sedang dikonfirmasi ke Sulsel ya," ujar Nadia melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com, dikutip Rabu (22/12/2021).


Dua Saksi Mengaku Takut Divaksin

Abdul Rahim, pria yang mengaku menjadi joki vaksin di Kabupaten Pinrang (Video Liputan6.com)
Abdul Rahim, pria yang mengaku menjadi joki vaksin di Kabupaten Pinrang (Video Liputan6.com)

Polisi terus mendalami kasus joki vaksinasi Covid-19 yang terjadi di Pinrang, Sulawesi Selatan. Total ada sembilan saksi yang diperiksa. Dua saksi merupakan orang yang memakai jasa Abdul Rahim sebagai joki vaksin. Mereka beralasan memiliki penyakit sehingga takut divaksin. Mereka menyebut menderita sakit ambeien dan tensi tinggi. Pengguna membayar uang sebagai syarat joki vaksin. Polisi pun terus mendalami kasus ini untuk menemukan dugaan potensi tindak kriminal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya