Ini Cara Berpelukan Paling Tepat Menurut Ahli, Bisa Tingkatkan Keintiman

Berikut ini cara berpelukan paling tepat menurut ahli yang bisa meningkatkan keintiman

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Jan 2022, 19:11 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2022, 19:11 WIB
[Bintang] Ilustrasi Relationship
Semakin dewasa, aku semakin rindu dipeluk mama dan papa. (Via: Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta Tentu, tidak ada cara yang paling tepat untuk berpelukan. Anda bisa memeluk orang yang Anda sayangi dari belakang, dari depan, atau bahkan hanya meminjam bahu untuk bersandar.

Tetapi ada strategi berpelukan yang cerdas dan waktu yang strategis untuk menggunakannya untuk hubungan yang sehat. Dan para ahli setuju untuk hal tersebut.

Terapis hubungan Sarah Hunter Murray menyatakan bahwa pasangan yang sudah menikah sering mengubah diri mereka sendiri dengan hanya berpelukan sebelum atau sesudah berhubungan seks.

“Mengingat betapa umum bagi pasangan untuk mengalami hasrat seksual pada waktu yang berbeda, berpelukan memungkinkan cara lain untuk lebih dekat dan mengalami hubungan intim ketika seks belum tentu ingin dilakukan,” demikian menurut Murray, penulis buku Not Always in the Mood: The New Science of Men, Sex, & Relationships seperti dikutip dari Fatherly.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pentingnya berpelukan bagi tiap individu

Pelukan
Ilustrasi pelukan (Foto: Pixabay)

“Jika setiap kali kita berpelukan, itu berubah menjadi seks, kita mungkin mulai menarik diri dari pelukan jika kita tidak yakin kita sedang dalam mood yang bagus. Ini untuk menghindari memberi kesan pada pasangan kita bahwa seks akan dilakukan,” tambahnya.

“Kemudian kita kehilangan semua manfaat lain yang diberikan pelukan.”

Memeluk sering disamakan dengan seks karena melepaskan oksitosin, hormon yang meningkatkan ikatan. Tak hanya itu, seperti halnya seks, berpelukan dapat menurunkan tekanan darah, meredakan rasa sakit, dan meningkatkan kepuasan seksual dan kehidupan.

Tapi itu jelas tidak sama dengan seks, dan berpelukan tidak harus romantis, apalagi seksual. Memeluk dengan anak-anak sangat penting untuk ikatan orang tua-anak, misalnya.

 

 


Jangan terjebak dengan rutinitas berpelukan yang membosankan

pasangan cinta
ilustrasi pelukan/Photo by Diego Rezende from Pexels

Memeluk itu serba guna, tetapi sama seperti pasangan yang bisa merasa puas ketika datang ke restoran tempat mereka makan atau posisi seksual yang mereka coba, mereka bisa terjebak dalam kebiasaan hanya berpelukan satu sama lain saat mereka bercinta.

Tetapi ada lebih banyak pelukan yang baik daripada sekadar memisahkannya dari seks.

Perawat terdaftar James Cobb mengatakan pasangan harus berhati-hati dalam membungkus kaki mereka di sekitar pasangan mereka dalam posisi menyendok, karena "itu dapat menyebabkan sakit punggung pada posisi tertentu."

 

 


Pentingnya komunikasi

pelukan
ilustrasi pelukan/copyright unsplash/Carly Rae Hobbins

Menjaga tujuan sesi pelukan tetap jelas juga dapat membantu.

“Jika tujuannya adalah tidur, lampu harus dimatikan atau ruangan harus digelapkan,” kata Cobb. "Jika itu pelukan setelah sarapan, mungkin batas waktu harus dipertimbangkan."

Bagaimanapun, komunikasi yang baik sangat penting untuk pelukan yang baik.

“Hanya karena kita melihat sesi pelukan satu arah tidak berarti pasangan kita menafsirkan interaksi yang sama,” kata Murray.

 

 


Jadikan pelukan sebagai ritual keluarga

Ilustrasi Pelukan ke Ibu
Belaian kasih sayang dan pelukan sebagai bentuk penghargaan kepada ibu (Ilustrasi: Huffington Post)

Memeluk bisa dilakukan dengan diam, tanpa diam yang terasa dingin. Cara paling jelas bagi orang tua untuk menjadikan pelukan non-seksual sebagai prioritas adalah dengan menjadikannya sebagai ritual keluarga.

Ini dapat membantu ibu dan ayah mengingat apa yang hebat dari berpelukan, bahkan ketika anak-anak sedang merusak suasana.

Dengan begitu, bahkan ketika mereka terlalu lelah untuk melakukan hubungan seks yang sebenarnya, orang tua dapat tetap dekat. Dan kemudian, ketika lampu padam dan anak-anak pergi tidur, mereka mungkin bisa melanjutkan sesi berpelukan ke sesuatu yang lebih intim.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya