Liputan6.com, Jakarta Sekarang ini adalah fakta yang diketahui bahwa Omicron BA.2 menyebar lebih cepat daripada subvarian BA.1 yang diidentifikasi sebelumnya. Dan baru-baru ini beberapa penelitian menyebutkan bahwa subvarian yang disebut “siluman Omicron” ini dapat menyebabkan infeksi parah seperti Delta meski belum ditinjau lebih lanjut oleh rekan sejawat.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun ancaman yang dimiliki oleh subvarian yang baru diidentifikasi belum diketahui, para peneliti terus mempelajari untuk memahami gejalanya, tingkat keparahan, dan faktor kritis lainnya.
Dilansir dari livemint, studi di Inggris mengungkapkan bahwa orang yang terinfeksi subvarian BA.2 menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus.
"Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus. Dan ini tidak akan terlihat di hidung, jadi Anda bisa terkena infeksi usus tapi tidak terlihat positif," Tim Spector, Profesor Studi Gejala Covid ZOE, mengatakan kepada The Sun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
6 gejala yang berhubungan dengan perut
Saat terinfeksi, pasien mengeluh enam penyakit yang berhubungan dengan usus seperti mual, diare, muntah, sakit perut, mulas dan kembung. Sebelumnya, aplikasi Zoe COVID telah memberi tahu diare sebagai gejala Covid-19 tetapi tidak begitu umum.
“Kami masih menyelidiki apa artinya peningkatan laporan gejala gastrointestinal seperti diare, melewatkan makan dan sakit perut, yang lazim dengan varian sebelumnya, karena peningkatan tersebut tampaknya tidak terkait dengan mereka yang dites positif Omicron, " sebuah studi menyatakan.
Advertisement
Gejala Omicron lainnya
Sejauh ini sebanyak 25 gejala telah dilaporkan oleh orang yang telah terinfeksi. Ini termasuk demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau penciuman baru, sakit tenggorokan atau suara serak, hidung tersumbat atau berair, mual atau muntah, diare, tinggi suhu, batuk terus menerus, sakit pinggang, nafsu makan berkurang, delirium, mulas, kembung, ruam kulit, keringat malam, lidah pahit, sakit dada, dan sakit perut. Para ahli menyarankan bahwa pasien Omicron melaporkan berbagai gejala karena status vaksinasi dan kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya.
BA.2 dikatakan lebih menular
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan bahwa BA.2 jelas lebih menular daripada BA.1 tetapi tingkat keparahan kedua variannya sama. Dan, jika ada lonjakan Omicron lagi, maka kita akan melihat lebih banyak BA.2 lain kali.
Advertisement