Melakukan Latihan Kesadaran Ternyata Dapat Memperkuat Ikatan dengan Pasangan

Ternyata melakukan latihan kesadaran dapat memperkuat ikatan dengan pasangan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 21 Apr 2022, 17:29 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 17:29 WIB
Ilustrasi Meditasi
Ilustrasi meditasi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Dibutuhkan dua orang untuk mempertahankan kemitraan yang kuat. Tetapi sementara kerja tim sangat penting, pekerjaan yang Anda lakukan sendiri bisa sama pentingnya dalam memupuk hubungan yang sehat.

Sebuah studi Juli 2020 menemukan bahwa ada satu hal spesifik yang dapat Anda lakukan sendiri yang pada akhirnya akan memperkuat ikatan Anda dengan pasangan. Hal tersebut yakni berlatih perhatian/kesadaran penuh (mindfulness practice).

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Social and Personal Relationships, ada korelasi positif antara peningkatan kesadaran dan hubungan yang lebih kuat.

Jadi, apa itu kesadaran? Headspace mendefinisikan perhatian sebagai "kemampuan untuk sepenuhnya hadir pada saat ini." Salah satu cara untuk mencapai perhatian penuh adalah melalui latihan meditasi kesadaran, yang memungkinkan orang untuk "benar-benar mengalami momen saat ini dan mengintegrasikan kesadaran itu ke dalam kehidupan sehari-hari."

Untuk mempelajari pengaruh mindfulness pada dinamika hubungan, peneliti melakukan survei terhadap 847 pasangan heteroseksual yang sudah menikah dan belum menikah. Untuk penelitian ini, para peneliti menyaring perhatian menjadi tiga komponen inti, yakni non-reaktivitas, bertindak dengan kesadaran, dan tidak menghakimi.

Non-reaktivitas adalah menerima perasaan Anda daripada bereaksi terhadapnya. Bertindak dengan kesadaran adalah bertindak dengan sengaja daripada membiarkan impuls Anda mengendalikan tindakan Anda. Dan non-penilaian adalah kemampuan untuk berpikir kritis tentang suatu situasi daripada memberikan penilaian cepat dan berpegang teguh pada itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Tingkat stres berkorelasi negatif dengan hubungan

Ilustrasi yoga dan meditasi
Ilustrasi meditasi

Di samping survei dengan pertanyaan tentang tingkat kesadaran individu pasangan, mereka juga menjawab pertanyaan tentang tingkat stres mereka, kualitas hubungan yang dirasakan, dan kepuasan seksual.

Tidak mengherankan, penelitian ini menemukan bahwa tingkat stres individu pasangan berkorelasi negatif dengan kualitas hubungan. Ketika satu orang stres, mereka dapat dengan mudah menemukan diri mereka secara tidak adil melampiaskannya pada pasangan mereka, yang dapat berdampak negatif pada hubungan.

Perhatian penuh dapat membantu mengurangi tingkat stres, yang pada gilirannya dapat memperkuat hubungan. Komponen mindfulness dari non-reaktivitas tampaknya memiliki dampak paling signifikan pada kesehatan suatu hubungan.

Ketika pasangan tidak membiarkan perasaan mereka memengaruhi tindakan mereka, mereka menemukan bahwa hubungan mereka lebih kuat karenanya. Studi ini juga menemukan bahwa wanita yang berada dalam hubungan di mana kedua orang bertindak dengan kesadaran melaporkan kepuasan seksual yang lebih.

Secara keseluruhan, penelitian menyimpulkan bahwa perhatian tidak berdampak negatif pada hubungan pasangan, tetapi banyak efek positif. Mempraktikkan perhatian penuh tidak hanya akan meningkatkan hubungan Anda, tetapi juga kualitas hidup pribadi Anda.

Tips mengatasi patah hati

patah hati
Ilustrasi patah hati

Patah hati identik dengan kesedihan yang intens, kesengsaraan dan penderitaan. Selain dalam hubungan yang gagal, patah hati juga termasuk kesedihan yang terkait dengan kehilangan seseorang yang dekat dengan kita atau peristiwa tragis.

Kehilangan hewan peliharaan, orang tua, anak, pasangan atau siapa pun yang kita sayangi dan cintai, bisa menyebabkan patah hati. Dalam hubungan cinta, individu akan melanjutkan, atau akhirnya, menyadari bahwa mereka tidak cocok.

Jika hal seperti itu terjadi, itu berarti bukan cinta sejati, karena cinta sejati adalah kebahagiaan. Bisa jadi Anda hanya tergila-gila atau ketertarikan fisik semata.

Terkadang, seseorang merasa dikhianati, masalahnya bisa juga dalam ekspetasi. Kita bisa menjadi kecewa dan ini bisa menghancurkan hati kita.

Patah hati, karena kesedihan kehilangan orang yang kita cintai bisa melemahkan bagi kebanyakan orang. Tapi ini tidak mempengaruhi orang yang telah berkembang secara spiritual.

Untuk itu, ketahui cara mengatasi patah hati menurut pakar:

1. Terima bahwa apa yang dilakukan sudah selesai dan Anda tidak bisa mengubahnya

dampak patah hati 2
Ilustrasi patah hati

Sadarilah bahwa hukum karma mengendalikan apapun yang terjadi. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dalam hidupmu, bersukacitalah.

Untuk mengatasi rasa sakit, jika berbicara dengan orang lain membantumu, bicaralah. Selain bekerja, cobalah untuk tetap sibuk, seperti membaca dan melukis, untuk menghindari hal-hal negatif.

Sebab, pikiranmu akan terus menciptakan pikiran yang membuatmu sengsara. Jadi, jangan biarkan pikiran negatifmu menguasaimu.

 

2. Jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihanmu

Masa depan menjadi milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka. Jangan menyerah, sadarilah bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.

Kita tidak bisa mengontrol jalan tempat kita mengendari mobil, tapi kita memiliki kendala penuh atas mobil kita. Kita bisa pergi cepat atau lambat, belok kiri atau kanan.

Pada akhirnya, semua yang kita lakukan adalah masalah pilihan. Pilih untuk menerima penyebab patah hati dan move on.

3. Belajarlah untuk melepaskan

Galau
Ilustrasi patah hati

Bagi individu yang berada di jalan spiritual, mereka menyadari bahwa semua ini adalah drama. Seseorang bisa datang dan pergi, kita bahkan seperti aktor dalam sebuah pertunjukkan yang melakukan perannya masing-masing.

Ketika kita datang ke dunia ini, apakah kita membawa seseorang atau sesuatu bersama kita? Ketika kita pergi, apakah kita akan membawa sesuatu atau siapa pun bersama kita? Kita datang dengan tangan hampa, kita akan kembali dengan tangan hampa. Lalu, bagaimana kita mengatakan “milikku,” atau “milikmu.”

Hubungan juga bersifat sementara. Tubuh kita juga tidak bertahan selamanya. Kita harus belajar untuk hidup dengan ketertarikan yang terpisah, menyadari bahwa tidak seorang pun yang bisa menjadi milik kita.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis pakai masker
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya