Liputan6.com, Jakarta Dalam psikologi, banyak peneliti mengkonseptualisasikan kualitas hubungan dalam hal seberapa puas masing-masing pasangan dalam hubungan tersebut. Ini berfokus pada dimensi hubungan hedonis (kesenangan atau kebahagiaan).
Tapi, tentu saja, ada lebih banyak hubungan yang sehat daripada seberapa baik perasaan Anda. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana membangun hubungan asmara yang bahagia? Berikut beberapa tips yang dapat Anda coba seperti dilansir dari psychologytoday:
Baca Juga
1. Kembangkan hubungan emosional yang kuat. Menurut penelitian psikologi, salah satu prediktor terpenting dari hubungan yang sehat adalah responsif secara emosional (Lemay et al., 2007). Ini melibatkan pengiriman isyarat (misalnya, verbal, fisik) ke pasangan Anda dan meminta mereka menanggapinya (misalnya, menenangkan, mendorong).
Advertisement
2. Jadilah rentan satu sama lain. Ketika pasangan saling terbuka, ini membantu mengembangkan dan memperkuat rasa saling percaya.
3. Jujur. Ini bisa berjalan seiring dengan kerentanan tetapi juga mencakup bentuk komunikasi lainnya. Hubungan yang sehat kemungkinan besar tidak akan didasarkan pada kebohongan.
4. Memiliki konflik yang "sehat". Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan apa pun, tetapi bagaimana Anda menghadapinya sangat penting.
5. Cobalah sesuatu yang baru. Ini sangat membantu jika hubungan Anda terasa basi, dan dapat menyalakan kembali percikan (misalnya, pergi ke restoran baru untuk kencan malam).
6. Memecahkan masalah sebagai sebuah tim. Ini dapat membantu memperkuat identitas Anda sebagai "kita" alih-alih "saya" dan "Anda" dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah Anda bersama-sama.
7. Bicarakan tentang tujuan dan impian Anda. Berbagi harapan dan nilai inti yang sama dapat membantu Anda menyalakan kembali apa yang membuat Anda tertarik satu sama lain sejak awal.
Â
Hubungan yang Tidak Bahagia
Meskipun penting untuk mempelajari cara mengidentifikasi kapan suatu hubungan berjalan dengan baik, sama pentingnya untuk mencari sinyal bahwa suatu hubungan tidak berjalan dengan baik.
Para peneliti telah mengidentifikasi empat aspek kunci dari komunikasi interpersonal yang dapat berkontribusi pada hubungan yang tidak sehat (Gottman & Levenson, 2000), yakni:
1. Kritik: Ketika Anda mengkritik seseorang, Anda menyerang mereka sampai ke inti karakter mereka. Ini berbeda dengan menawarkan pendapat yang bermanfaat atau menyuarakan keluhan.
2. Penghinaan: Penghinaan melampaui kritik karena mencakup superioritas moral Anda atas orang lain. Ini bisa termasuk mengejek mereka, mengejek mereka, memanggil mereka nama, meniru bahasa tubuh mereka, atau mengejek. Tujuannya adalah untuk membuat mereka merasa dihina atau tidak layak, yang merupakan perasaan buruk untuk ditanamkan atau diterima dari seseorang.
Â
Advertisement
Aspek lainnya
3. Bertahan: Terkadang bersikap defensif adalah wajar, terutama jika Anda sangat stres atau lelah. Terkadang Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak menerima perawatan yang tepat atau Anda mungkin berperan sebagai korban sehingga kesalahan tidak lagi ada pada Anda.
Tetapi respons defensif sering kali mengalihkan kesalahan ke pasangan, yang biasanya bukan cara terbaik untuk melakukannya. Ini memberi tahu orang lain bahwa Anda mungkin tidak menganggapnya serius dan bahwa Anda tidak akan mengakui kesalahan Anda.
4. Stonewalling: Stonewalling sering kali sebagai respons terhadap penghinaan. Ini terjadi ketika pendengar yang menerima komentar sarkastik atau komentar mengejek akhirnya menutup diri dan tidak lagi menanggapi pasangannya.
Mereka "menghalangi" pasangannya dan mencoba menghindari konfrontasi dengan bertindak sibuk, melepaskan diri dari konservasi, atau hanya meninggalkan kehadiran mereka.
Hubungan membutuhkan kerja dari masing-masing pasangan, dan itu normal bagi hubungan untuk melewati masa-masa sulit. Dengan menggunakan strategi yang diuraikan di sini, Anda dapat meningkatkan hubungan Anda dan semoga itu tetap kuat.
Â