Liputan6.com, Jakarta Copycat Suicide atau sering disebut sebagai werther effect adalah perilaku bunuh diri imitatif (bersifat tiruan) yang terjadi setelah adanya laporan tentang bunuh diri. Dilansir dari nature.com, laporan bunuh diri yang mendetail bisa memberikan efek peniru yang cukup besar pada individu berisiko yang menjadi faktor utama fenomena ini.
Isu hangat mengenai fenomena bunuh diri mahasiswa UGM lalu menjadi salah satu contoh fenomena alasan terjadinya copycat suicide. Menurut netizen, hal tersebut dipercaya karena isu detail mengenai info lantai, laporan kejiwaan, serta umur mahasiswa tersebut menjadi trigger bagi beberapa orang.
Dibuktikan dengan setelah adanya berita bunuh diri mahasiswa UGM, dinyatakan terdapat kasus yang mirip. Pada 9 oktober, diberitakan kasus seorang pria yang terjun di Surabaya diduga melakukan bunuh diri.
Advertisement
Copycat Suicide juga dapat terjadi ketika seseorang sudah memiliki pemikiran bunuh diri. “Bila berbicara mengenai bunuh diri, biasanya itu tidak bisa dilepaskan dari gangguan kejiwaan depresi. Jadi, gangguan kejiwaan depresi bukan kesedihan biasa dan perlu diperhatikan,” tutur dr. Andri, Sp.KJ, FAPM, dokter spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit EMC Tangerang Selatan.
Adapun berdasarkan penelitian Nature Research, fenomena copycat suicide diperkirakan akan menjadi lebih umum di dunia yang semakin terhubung. Adanya peningkatan media berita di internet, komunitas online, hingga layanan media sosial memberikan dampak provokatif yang dapat menyebar dengan cepat dan luas.
Trigger Copycat Suicide
Dilansir dari SuicideInfo.Ca, klaster bunuh diri copycat suicide terbagi atas dua jenis. Pertama yakni klaster massa yang melibatkan kasus bunuh diri dalam waktu terdekat setelah adanya laporan media mengenai kasus bunuh diri. Dan jenis kedua, yakni klaster titik yang melibatkan kasus bunuh diri berdekatan dalam waktu dan atau ruang, seperti di rumah sakit atau sekolah.
Berdasarkan data SuicideInfo, Salah satu contoh klaster massa yang terkenal yakni unggahan Video Amanda Todd pada 2012 terkait kasus bunuh diri yang beredar di media sosial. Contoh lainnya, yakni kematian Marilyn Monroe yang berdasarkan data biomedica, terdapat kenaikan 12% kasus bunuh diri selama sebulan setelah kematiannya
Adapun klaster titik menurut SuicideInfo dicontohkan dengan kasus bunuh diri di kota Red Deer, Alberta. Kasus ini meliputi enam siswa laki-laki sekolah menengah semuanya bunuh diri. Meskipun belum diketahui alasannya, jenis ini dikhawatirkan menjadi masalah utama komunitas karena berbagi kesulitan sosial yang sama, sehingga dampaknya seringkali dirasakan oleh seluruh kelompok.
Advertisement
Suicide Postvention Sebagai Upaya
Dilansir dari Into the Light, terdapat langkah-langkah tertentu untuk mencegah dampak negatif setelah adanya peristiwa bunuh diri. Satu peristiwa bunuh diri seringkali diiringi dengan banyak konsekuensi negatif, salah satunya adalah copycat suicide. Dengan demikian, suicide postvention adalah bagian dari pencegahan itu sendiri.
Menurut situs Into the Light sebagai komunitas advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia, suicide postvention penting karena dapat mengurangi risiko terjadinya fenomena bunuh diri selanjutnya pada individu yang berisiko untuk dapat dukungan sosial dan membina hubungan bagi mereka yang kehilangan.
Sementara itu, dilansir dari Red Deer Advocate, upaya suicide postvention perlu dilakukan oleh banyak pihak. Bagi media, segera setelah adanya peristiwa bunuh diri, suicide postvention dapat dilakukan dengan pemberitaan yang aman. Membangun kapasitas tenaga dukungan dan perawatan yang meliputi profesional dan peer-support untuk mereka yang membutuhkan juga perlu tersedia.
Bantu Orang yang Terindikasi Mengalami Gejala Suicide Copycat
“Mendengarkan seseorang dengan empatik sebagai orang awam yang tidak memahami masalah kesehatan jiwa. Kita dapat memberikan akses untuk berobat ke kedokteran jiwa seperti BPJS untuk dapat ditanggung dengan pemerintah,” jelas dr. Andri, Sp.KJ, FAPM.
Di sisi lain, menurut Psikiater dr Andreas Kurniawan SpKJ, mendengarkan seseorang untuk mengerti dapat menjadi cara untuk menyediakan dukungan bagi seseorang yang terindikasi ingin melakukan bunuh diri. Cukup dengan mendengarkan, kita dapat membantu seseorang agar mereka mendapat support yang diinginkan dan perasaan dimengerti.
Adapun hari ini, 10 oktober 2022 diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Apabila terdapat seseorang yang dekat di sekitarmu, atau bahkan dirimu sendiri mengalami kesulitan. Hubungi nomor 119 extension 8, yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain 119, kamu juga dapat menghubungi nomor LISA (Love Inside Suicide Awareness) Hotline: +628113855472.
Advertisement