Liputan6.com, Jakarta - "Besok Senin" menjadi trending di Twitter pada Minggu (16/10/2022) kemarin. Sekitar 18 ribu cuitan menggunakan kata-kata itu. Rupanya bukan hanya di Twitter, seorang pengguna akun TikTok menggunggah video pendapatnya mengenai hari Minggu. Dia mengatakan, hari Minggu lebih pantas disebut hari pra-Senin.
"Minggu tuh harusnya pra-Senin, karena bawaannya kaya enggak tenang aja. Padahal enggak tahu Senin kerjaannya bakal banyak atau enggak, tetapi enggak tenang aja," ujar akun @bibulbib di video unggahan Minggu (16/10/2022).
Baca Juga
Pemilik akun lainnya juga berkomentar di video tersebut. Banyak yang setuju terkait waktu menjelang Senin terasa tidak menenangkan.
Advertisement
"Minggu setelah jam 12 rasanya ga enak," tulis akun @rifkizzzzz.
"Setuju, gue merasa hari Minggu gelisah buat nyiapin hari Senin," imbuh akun @arbiee1516.
Lantas sebenarnya ada apa dengan hari Senin? Mengapa menjelang Senin dapat membuat begitu gelisah? Rupanya ada suatu istilah yang dinamakan Monday blues. Mengutip dari Medical News Today, Senin (17/10/2022), Monday blues merujuk pada perasaan negatif yang dimiliki beberapa orang di akhir atau awal minggu.
Kembali ke rutinitas kerja atau sekolah terkadang dapat membuat orang merasa sedih. Seseorang mungkin merasakan tingkat kepuasan kerja yang lebih rendah dan lebih banyak stres kerja di awal minggu kerja.
Namun, Monday blues bukanlah istilah klinis. Meskipun Monday blues mungkin bukan penyakit klinis, perasaan takut bagi sebagian orang adalah nyata. Monday blues juga dapat menandakan ketidakbahagiaan yang signifikan dalam kehidupan seseorang.
Perasaan Takut pada Hari Senin
Monday blues berbeda dari depresi karena memiliki waktu tertentu ketika orang merasakan hari Senin. Sebaliknya, depresi mengacu pada perasaan suasana hati rendah yang terus-menerus dan menurunnya minat pada kegiatan yang menyenangkan yang dapat terjadi kapan saja sepanjang hari.
Perasaan takut pada hari Senin ini berkurang seiring berjalannya minggu dan suasana hati seseorang membaik menjelang akhir pekan. Monday blues juga memiliki penyebab spesifik, biasanya berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau rutinitas hari kerja.
Orang mungkin mengalami Monday blues karena mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka. Stres kerja dan pengalaman kerja lainnya dapat memengaruhi suasana hati seseorang pada hari Senin.
Advertisement
Mengapa Orang Mengalami Monday blues?
Perlu juga dicatat bahwa Monday blues berkaitan dengan orang-orang yang memiliki standar lima hari kerja seminggu dan dua hari libur untuk akhir pekan. Para ahli juga menyarankan bahwa stres kerja mungkin tidak menyebabkan Monday blues, tetapi Monday blues memengaruhi bagaimana seseorang merespons stres.
Orang dengan Monday blues melakukan pendekatan dan bereaksi terhadap stres pada awal minggu secara berbeda dari pada di akhir minggu. Dengan tingkat semangat yang lebih rendah pada hari Senin, seseorang mungkin merespons lebih negatif terhadap pemicu stres pada hari ini daripada di akhir minggu.
Orang yang mengalami Monday blues juga biasanya lebih bahagia di akhir pekan karena mereka bebas memilih kegiatan mereka. Kurangnya kontrol atas jadwal mereka mungkin membuat mereka merasa sedih di awal minggu. Hari Senin adalah hari terjauh dari hari Jumat dan akhir pekan dan ini dapat membuat beberapa orang merasa sedih.
Gejala Terkena Monday Blues
Karena para dokter belum mendefinisikan Monday blues sebagai gangguan klinis, informasi tentang gejala-gejalanya murni bersifat anekdot atau pengalaman orang. Gejala utama Monday blues adalah suasana hati yang buruk pada Senin pagi.
Orang mungkin merasa tertekan karena harus kembali bekerja atau sekolah setelah akhir pekan. Terkadang, individu dapat merasakan gejala stres saat akhir pekan berakhir. Gejala-gejala ini mungkin termasuk:
- Otot-otot tegang
- Sakit kepala
- Kesulitan bernapas
- Detak jantung yang cepat
- Tekanan darah meningkat.
Advertisement