Kucing Rumahan Tetap Bisa Terpapar Kutu, Ini Sebabnya

Berikut alasan mengapa kucing rumahan tetap terkena kutu walau jarang keluar.

oleh Resha Febriyana Putri diperbarui 24 Okt 2022, 16:25 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 16:25 WIB
Kucing - Vania
Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Pacto Visual

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak parasit yang berpotensi mengganggu, yang berkeliaran dan mengancam hewan peliharaan kesayangan kita, mulai dari tungau dan kutu hingga cacing gelang dan cacing jantung.

Namun, bila kucing tidak melangkahkan kakinya keluar rumah, apakah kucing rumahan juga bisa terkena kutu?

"Ya, saya pernah melihat kucing rumahan yang tinggal di lantai 40 sebuah gedung tinggi di New York City terkena kutu," ungkap seorang dokter hewan di Dutch, Brian Evans, seperti mengutip dari Daily Paws, Senin (24/10/2022).

Oleh karena itu, ketahuo apa saja penyebab kucing rumahan bisa tertular kutu.

1. Hewan peliharaan lain

 

Menurut Evans, kutu yang menumpang pada hewan peliharaan lain, seperti anjing, adalah penyebab paling umum kucing rumahan terkena kutu.

"Bahkan, beberapa kutu dapat melompat dari anjing ke kucing sebelum mereka dibunuh oleh obat. Jadi, meskipun bagus bahwa anjing Anda menggunakan obat kutu, kucing Anda masih bisa berisiko," kata Evans.

2. Manusia

 

Meminta tamu melepaskan alas kaki mereka di depan pintu dapat membantu menghentikan penyebaran kutu berbahaya seperti telur dan larva kutu.

Pasalnya, jika orang lain berada di lingkungan yang penuh dengan kutu, hewan kecil ini dengan senang hati menumpang di pakaian atau barang-barang miliknya.

3. Tikus

Ada banyak spesies kutu yang berbeda, termasuk kutu anjing, kutu kucing, dan kutu tikus. Namun, tidak ada satupun dari kutu ini yang pilih-pilih, mereka akan melompat dari satu spesies ke spesies lainnya untuk mencari makan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


4. Berbagi Perlengkapan dan Barang Rumah Tangga

Scabies Kucing - Vania
Ilustrasi Scabies Kucing/https://unsplash.com/Yerlin Matu

Pengisap darah kecil yang menjengkelkan ini dapat terselip di sisir hewan peliharaan atau di sweater baru yang dibeli di toko barang bekas (thrift shop).

Sebelum membawa barang bekas atau menukar perlengkapan hewan peliharaan, periksa apakah ada kotoran atau kutu, kemudian bersihkanlah.

 

5. Bepergian

Meski kucing kita adalah kucing rumahan, terkadang kucing akan berada di luar rumah. Misalnya, saat kita membawanya ke dokter hewan, saat berjalan-jalan, atau saat dititipkan di tempat penitipan hewan.

Apapun bila kucing meninggalkan rumah atau pergi ke area yang pernah dikunjungi hewan peliharaan lain, inilah penyebab kucing dapat terjangkit kutu.

Jadi, intinya kutu tidak mengkhususkan dirinya pada spesies atau hal yang mereka tumpangi dan makan. Mereka bisa hidup di mana saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Deteksi dan Atasi Kutu pada Kucing Rumahan

Selfie Kucing Bareng Anjing
6 Gaya Selfie Kucing Bareng Anjing Ini Kece Badai, Bikin Gemas (Sumber: Instagram/yoremahm)

Menurut Evans, kucing rumahan yang sering menggaruk, bulu mereka rontok, atau ada jejak kutu. Hal tersebut diketahui bahwa telur kutu sudah tersebar di rumah kita.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan tidak hanya satu kali spot-on treatment kutu untuk kucing, tetapi perawatan bulanan untuk semua hewan peliharaan di rumah, seperti:

  • Gunakan sampo anti kutu, sampo ini diformulasikan untuk serangan kutu aktif (bukan pencegahan). Jika kucing bersedia dimandikan, ikuti petunjuk sampo-biasanya membiarkan busa mengendap di kulit selama beberapa menit-sebelum membersihkan parasit yang mengganggu itu.
  • Spot-on treatment, yakni obat langsung dioleskan ke kulit kucing.
  • Membersihkan area tempat tidur kucing, karpet atau barang berbahan kain lainnya. Jika kondisi kutu di rumah cukup parah, lakukanlah fogging (pengasapan).
  • Untuk penangan kutu yang lebih parah, pergilah ke dokter hewan untuk mendapat pengobatan lainnya.

Pencegahan Kutu pada Kucing Rumahan

Perawatan satwa langka
Seekor anak kucing hutan berada dalam kandang perawatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Banda Aceh, Selasa (5/11/2019). BKSDA Aceh merawat satwa langka dan dilindungi hasil sitaan dan serahan warga untuk direhabilitasi dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Menurut Evans, penularan kutu pada kucing dapat dicegah hanya dengan melakukan perawatan pencegahan kutu rutin setiap bulan.

Kemudian, ia juga menyarankan untuk melakukan spot-on treatment dengan perawatan yang dapat melindungi kucing dari cacing hati.

Perawatan tersebut penting untuk dilakukan, mengingat kutu dapat membawa penyakit dan parasit lainnya, seperti bakteri yang menyebabkan cat scratch fever (penyakit pada manusia yang disebabkan karena cakaran dan gigitan kucing) dan cacing pita jika kutu tertelan oleh kucing.

Pencegahan ini perlu dilakukan setiap tahun, dan salah satu kunci untuk membasmi kutu dan menjauhkannya, terutama pada kucing yang memiliki riwayat kutu.

Kutu yang gatal itu tidak akan lebih dari sekadar kenangan yang tidak menyenangkan. Diperlukan waktu hingga tiga bulan untuk memastikan semua kutu hilang, jadi konsistenlah dengan pembersihan dan pencegahan kutu.

Hubungi dokter hewan untuk perawatan kutu pada kucing dan awasi masalah kulit yang masih memungkinkan untuk pemeriksaan lebih dekat oleh dokter hewan.

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya