Penyebab Tinggi Badan Menyusut di Usia Lanjut dan Cara Penanganannya

Mengapa tinggi badan menyusut di usia lanjut?

oleh Resha Febriyana Putri diperbarui 26 Okt 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 18:15 WIB
tulang-kezo
ilustrasi gejala dan cara mencegah osteoporosis/freepik

Liputan6.com, Jakarta - Kalian pasti sering melihat seorang kakek-nenek perlahan-lahan mulai membungkuk saat mereka berjalan.

Mereka bahkan tampak semakin pendek seiring bertambahnya usia. Anda mungkin tidak terlalu memikirkannya saat itu, tetapi saat memasuki tahun yang lebih tua, kehilangan tinggi badan menjadi kekhawatirkan masing-masing.

Mengutip dari Web MD, Rabu (26/10/2022), seiring bertambahnya usia, mekanisme tubuh akan melambat. Setiap tahun setelah usia 30 tahun, tubuh akan kehilangan sekitar satu detak jantung per menit dari detak jantung maksimum yang biasa dicapai. Hal ini mengurangi aliran darah dan sirkulasi.

Komposisi kimiawi tubuh juga berubah. Di antara tulang-tulang, terdapat bantalan yang menjaga tulang agar tidak saling bergesekan. Seiring waktu, bantalan ini menahan lebih sedikit air dan memburuk. Saat tulang-tulang saling menempel, Anda kehilangan beberapa milimeter pada suatu waktu.

Hal tersebut adalah normal untuk menyusut sekitar satu inci seiring bertambahnya usia. Jika Anda menyusut lebih dari satu inci, kondisi kesehatan yang lebih serius mungkin jadi penyebabnya.

Salah satu penyakit yang melemahkan tulang adalah osteoporosis, penyakit ini menyebabkan tulang mengalami mikrofraktur. Seiring waktu tulang dapat mengendap atau runtuh, hal inilah yang menyebabkan Anda menjadi lebih pendek.

Wanita berisiko lebih besar daripada pria terjangkit osteoporosis. Jika Anda memiliki riwayat kanker, risiko Anda juga akan meningkat. 

Pria dan wanita yang lebih tua juga berada pada risiko yang lebih besar daripada kelompok usia lainnya karena perubahan kadar estrogen dan testosteron mereka.

Jika kadar estrogen dan testosteron terlalu rendah, hal ini akan memengaruhi massa tulang yang dapat melemahkan tulang Anda.

Pengobatan Osteoporosis

osteoporosis-kezo
ilustrasi Kenali Patah Tulang Karena Osteoporosis/freepik.com

Ketika diketahui penyakit ini sejak dini, osteoporosis dapat diobati untuk mencegah keropos tulang dan kerusakan tambahan.

Perawatan pertama mungkin mengonsumsi obat-obatan seperti:

  • Bifosfonat
  • Terapi estrogen
  • Terapi hormon
  • Penghambat ligan RANK (RANKL)

Dokter juga akan mempertimbangkan gejala, hasil tes kepadatan tulang, dan kesehatan secara keseluruhan saat merancang rencana perawatan lainnya. Selain pengobatan, dokter juga akan menyarankan:

  • Perubahan pola diet Anda
  • Suplemen seperti kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang
  • Olahraga teratur
  • Mencoba menurunan berat badan

Hilangkan kebiasaan yang tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol, kafein, dan merokok yang berlebihan.

Meskipun mereka tidak menyebabkan osteoporosis atau keropos tulang, mereka dapat berkontribusi untuk memperburuk kondisi tubuh.

Pencegahan

ilustrasi faktor penyebab osteoporosis/freepik.com
ilustrasi faktor penyebab osteoporosis/freepik.com

Meskipun osteoporosis tidak dapat dicegah sejak dini, Anda dapat mengambil langkah-langkah sehat untuk menjaga tulang yang kuat.

1. Menjaga pola makan yang sehat

Pastikan diet Anda memberikan keseimbangan nutrisi untuk kesehatan secara keseluruhan. Kalsium dan vitamin D adalah fondasi tulang yang kuat, tetapi bagian tubuh Anda yang lain juga perlu sehat.

2. Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen

Anda harus mencoba untuk mendapatkan sebagian besar nutrisi Anda dari makanan sehat. Namun, dalam beberapa kasus suplemen diperlukan.

Jika Anda mungkin memiliki batasan diet atau membutuhkan lebih banyak vitamin atau mineral yang tidak bisa Anda dapatkan dari makanan, suplemen adalah alternatif yang bagus.

3. Lakukan lebih banyak olahraga

Anda mungkin berpikir bahwa olahraga berat membuat berisiko lebih besar mengalami kerusakan tulang, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya.

Semua aktivitas memiliki risiko, tetapi latihan kardio seperti berjalan cepat, jogging, dan berlari membantu memperkuat tulang Anda.

Anda juga harus konsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai suatu latihan. Jika ingin melakukan aktivitas baru, lakukan perlahan-lahan dan dengarkan tubuh Anda untuk mencegah patah tulang.

Cegah Osteoporosis, Kenali 10 Faktor Risikonya

ilustrasi gejala yang ditimbulkan osteoporosis/freepik.com
ilustrasi gejala yang ditimbulkan osteoporosis/freepik.com

Osteoporosis adalah penyakit ketika tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh. Sehingga, tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang.

Menurut dokter spesialis gizi klinik, Dr dr Luciana B Sutanto menyampaikan setidaknya ada 10 faktor risiko osteoporosis.

Faktor-faktor risiko tersebut yakni:

-Indeks massa tubuh (IMT) di bawah atau sama dengan 19.

-Penderita gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.

-Gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan bersoda secara berlebihan.

“Nikotin dalam rokok menyebabkan terjadinya reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Merokok menyebabkan hormon estrogen (hormon reproduksi yang menjaga kesehatan tulang) berkurang di dalam tubuh,” kata Luci dalam seminar daring ditulis Kamis (21/10/2021).

Ia juga menyampaikan, efek racun dari rokok memperlambat pembentukan sel tulang yang baru (osteoblast) dengan menghambat kerja hormon kalsitonin yang berkaitan dengan kalsium dalam darah.

Selain itu, minum minuman beralkohol lebih dari dua unit per hari dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur panggul pada pria dan wanita. Sedang, kafein dan soda berpotensi mengurangi penyerapan kalsium dalam tubuh.

Selengkapnya di sini...

Infografis Gejala dan Penyebab Stroke
Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya