Liputan6.com, Jakarta - Mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger,", Indonesia terpilih menjadi penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT forum G20 untuk tahun 2022.
Setelah memegang peran sebagai tuan rumah acara sejak Desember 2021, acara final KTT G20 akan segera diselenggarakan pada bulan ini, tepatnya tanggal 15 dan 16 November mendatang.
Baca Juga
Melansir dari laman Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, Group of Twenty atau G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan lembaga Uni Eropa. Forum yang bergerak di bidang ekonomi dan pembangunan ini merepresentasikan sekitar 80 persen perekonomian dunia.
Advertisement
KTT yang akan digelar di Bali ini akan dihadiri sekitar 40 kepala negara dan beberapa pimpinan lembaga, seperti World Health Organization (WHO), United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sampai International Labour Organization (ILO).
Sesuai dengan namanya, G20 terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Negara-negara tersebut di antaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Indonesia.
Akan tetapi, acara tersebut tidak hanya mengundang anggota organisasi saja, tapi juga beberapa kepala negara lain untuk turut berkumpul dan berdiskusi wajah dunia di masa depan.
Melalui acara Gen Z dan G20 yang digelar Liputan6.com, Rabu (2/11/2022), secara live streaming ini Direktur Jenderal IKP Kominfo, Usman Kansong menjelaskan G20 memiliki sekitar 300 sampai 400 cabang acara.
Acara Youth20 misalnya, menjadi acara yang diselenggarakan untuk mendorong generasi muda di dunia, khususnya di Indonesia untuk mulai berkiprah dalam bidang kewirausahaan.
Usman berharap acara tersebut dapat membangun motivasi di dalam diri generasi Z untuk mulai mengambil peran sebagai pengusaha dan membuka lapangan kerja, bukan sebagai seseorang yang mencari kerja.
Selain Y20, ada juga B20 yang menargetkan para pengusaha. B20 ini ditujukan untuk mengumpulkan seluruh pengusaha untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai masalah yang mereka alami di dunia bisnis.
Alasan Indonesia Menjadi Bagian dari Forum G20
Forum ini telah dibentuk sejak 1999 yang pada saat itu memiliki nama G7, karena baru memiliki anggota sebanyak tujuh negara. Awalnya, G20 dibentuk sebagai bentuk kekecewaan komunitas internasional dan menanggapi kegagalan G7 dalam mencari solusi dari isu resesi ekonomi global.
Namun, setelah itu tujuan yang dimiliki forum ini pun berkembang. Dalam mengatasi isu perekonomian dan bisnis global, G20 mengikutsertakan negara-negara yang memiliki latar belakang ekonomi menengah dalam misi mencari solusi masalah tersebut.
Terkait dengan alasan mengapa Indonesia bergabung ke dalam forum G20, Usman mengatakan bahwa keterlibatan Indonesia dalam forum bukan sekadar ingin bergabung dan mendapatkan keuntungan yang dihasilkan forum.
Setiap negara yang ikut serta dalam forum tersebut direkrut dengan mengukur skala ekonomi yang dimiliki negara-negara tersebut. Dalam hal ini, Indonesia diketahui memiliki skala Indonesia yang memasuki kriteria menjadi bagian dari G20.
Oleh karena skala ekonomi Indonesia yang memenuhi syarat latar belakang ekonomi menengah dari G20 ini, Indonesia pun akhirnya bergabung sebagai salah satu anggota forum. Besarnya skala ekonomi ini mengartikan bahwa Indonesia juga terlibat terhadap representasi 80 persen perekonomian dunia.
Advertisement
Youth20 dalam Mendorong Generasi Z dalam Menjadi Pengusaha
Berdasarkan situs resminya, Youth20 adalah forum konsultasi resmi bagi pemuda dari semua negara anggota G20 sebagai ruang untuk saling berdialog. Event ini mendorong remaja, seperti generasi X untuk meningkatkan kesadaran mereka akan isu-isu global.
Y20 juga bisa menjadi tempat bagi generasi Z untuk saling bertukar pandangan dan ide, berdiskusi, berdebat, sampai mencapai kesepakatan bersama. Organisasi ini ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menggelar Y20 Indonesia 2022.
Melalui siaran langsung, Usman mengungkapkan bahwa di 2030, anak-anak muda saat ini akan segera memegang peran sebagai pemimpin dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, ia berharap acara ini dapat membantu membangkitkan semangat generasi Z untuk mulai mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.
Terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan generasi Z dari acara-acara ini. Di antaranya adalah anak-anak muda mendapat tambahan pengetahuan tentang G20, tentang geopolitik dan geoekonomi yang bisa menjadi bekal mereka di masa yang akan datang.
Kedua, penambahan PDB di bidang ekonomi mampu menambahkan subsidi dengan jumlah sekitar tujuh triliun lebih dari belanja negara atau APBN. Manfaat-manfaat yang diberikan G20 ini memang tidak bisa dirasakan secara instan, tetapi perlahan akan memengaruhi isu di masa depan.
Keuntungan yang Didapat Indonesia sebagai Presidensi G20
Berdasarkan tema yang diusung, yaitu "Recover Together, Recover Stronger," Indonesia mengajak berbagai negara di seluruh dunia untuk ikut serta dan saling membantu satu atau negara lain, untuk pulih bersama dalam hal perekonomian dan kesehatan.
Hal ini diharapkan akan memengaruhi perkembangan bidang tersebut dan mampu berkelanjutan di masa depan.
Menurut situs Bank Indonesia, Indonesia mendapatkan beberapa manfaat dari diselenggarakannya acara ini. Pertama, presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah menjadi bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai bagian dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia, ini juga membuat Indonesia bisa merepresentasikan negara berkembang lainnya.
Selain itu, Indonesia juga mendapatkan perhatian dari seluruh dunia, khususnya para pelaku ekonomi dan keuangan. Ini bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan kemampuan yang sudah Indonesia capai, serta menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pada era pascapandemi.
Advertisement