Mengenal Animal Therapy, Pemanfaatan Hewan Peliharaan sebagai Sarana Terapi

Terapi hewan atau animal therapy merupakan jenis terapi yang memanfaatkan hewan sebagai metode untuk membantu orang memulihkan diri dari berbagai kondisi kesehatan mental atau fisik.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 17 Nov 2022, 17:46 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 17:46 WIB
Animal Therapy
Animal Therapy (Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dari berbagai jenis perawatan terapi, animal therapy termasuk sebagai terapi alternatif yang mampu memberikan berbagai keuntungan bagi orang yang menjalaninya. Melibatkan hewan yang sudah dilatih dan pemiliknya, terapi ini dapat membantu mengatasi kondisi penyakit fisik dan juga gangguan mental.

Melansir situs Medical News Today, kamis (17/11), terapi hewan atau animal therapy merupakan jenis terapi yang memanfaatkan hewan sebagai metode untuk membantu orang mengatasi dan memulihkan diri dari berbagai kondisi kesehatan mental ataupun fisik.

Pemilihan jenis terapi ini akan bergantung terhadap apa yang dibutuhkan orang tersebut dan tujuan yang ingin dicapai dari terapi. Biasanya animal therapy akan melibatkan beberapa hewan berbeda, seperti anjing, kuda, dan burung.

Meskipun terapi hewan memberikan banyak kelebihan, tidak mengartikan terapi ini cocok untuk semua orang. Mengingat jenis terapi tidak hanya satu dan masih banyak jenis terapi lain yang bisa dijalani tanpa menyebabkan risiko.

Animal therapy juga disebut sebagai terapi hewan peliharaan. Pasalnya terapi ini mengacu terhadap layanan yang menggunakan hewan untuk membantu orang pulih dari penyakit atau gangguan yang diidapnya.

Terapi ini hadir memanfaatkan kemungkinan bahwa hewan bisa memberikan rasa nyaman, memperingatkan orang lain jika seseorang dalam bahaya, sampai melakukan tindakan langsung untuk membantu kondisi seseorang ketika mereka membutuhkan. Terapi ini termasuk jenis terapi alternatif dan tidak dapat menggantikan perawatan lain.

Selain itu, terapi ini dibentuk dari konsep hubungan antara manusia dan hewan. Ini dapat menggambarkan keinginan manusia untuk berinteraksi dengan hewan dan membangun hubungan. Selanjutnya, hubungan ini akan terbentuk menjadi ikatan yang menghasilkan situasi menenangkan terhadap orang tersebut.

Menurut sumber yang sama, ikatan yang terbangun di antara manusia dan hewan juga membantu seseorang mengurangi kebosanan, mendorong mereka beraktivitas seperti berjalan-jalan, membangun persahabatan dan mengurangi rasa kesepian, serta meningkatkan kemampuan interaksi sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses dan Tujuan dari Animal Therapy

Hewan peliharaan/unsplash Annie
Hewan peliharaan/unsplash Annie

Proses animal therapy umumnya akan melibatkan pengendali hewan atau pemilik hewan tersebut. Mereka akan membawa hewan mereka setiap sesi terapi dan bekerja di bawah bimbingan dokter untuk membantu orang tersebut menjalani terapi.

Beberapa organisasi terapis akan melatih pengendali hewan mereka untuk membantu jalannya terapi. Untuk beberapa kasus, ada pengendali hewan yang sukarela menawarkan jasa untuk membantu terapi dan sebelumnya mereka menjalani tes untuk mendapatkan sertifikat lebih dulu.

Terapi ini memiliki berbagai tujuan dan tujuan ini akan menentukan cara kerjanya. Jenis terapi dan target terapi ini dapat berubah tergantung terhadap kondisi juga bantuan yang dibutuhkan seseorang.

Beberapa tujuan tersebut di antaranya adalah memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit, meningkatkan keterampilan gerakan atau motorik, mengembangkan keterampilan sosial atau perilaku, serta meningkatkan motivasi untuk berolahraga atau interaksi dengan orang lain.


Animal Therapy Membantu Atasi Stres dan Gangguan Kecemasan

Ilustrasi Hewan Peliharaan
Simak hewan apa saja yang ternyata harus memiliki paspor di sejumlah negara. (Foto: Unsplash)

Menurut situs Medical News Today, animal therapy mampu memengaruhi tingkat stres dan beberapa gangguan mental, di antaranya:

1. Mengurangi tingkat kecemasan dan stres,

2. Menurunkan persepsi rasa sakit,

3. Mengurangi perasaan takut atau khawatir,

4. Meningkatkan perasaan adanya dukungan sosial,

5. Memberikan motivasi, stimulasi, dan fokus.

Selain memberikan manfaat untuk kesehatan mental, terapi ini juga memberikan dampak positif terhadap orang yang mengalami penyakit fisik. Berinteraksi dengan hewan dalam kasus tertentu dapat memotivasi seseorang untuk melanjutkan terapi.

Ketika mereka konsisten menjalani terapi, ini dapat meningkatkan suasana hati mereka dan mengurangi tanda-tanda rasa sakit. Kondisi ini selanjutnya akan mendorong mereka untuk beraktivitas dan berolahraga.

Beberapa penyakit yang dapat dibantu dengan terapi ini adalah epilepsi, gagal jantung, mengatasi rasa sakit akibat pengobatan kanker, pemulihan pasca-operasi, dan pemulihan stroke.


Tidak Cocok untuk Pengidap Alergi Terhadap Hewan

Mengajarkan anak memelihara hewan/dok. Unsplash Jontahan
Mengajarkan anak memelihara hewan/dok. Unsplash Jontahan

Meskipun jenis terapi ini memberikan banyak keuntungan bagi orang yang mendapatkan perawatan ini, tidak semua orang cocok untuk menjalankan terapi ini.

Khususnya bagi orang-orang pengidap alergi terhadap hewan, akan sulit bagi mereka untuk melakukan animal therapy mengingat terapi ini berhubungan dengan hewan sebagai objek utama perawatan.

Bagi mereka yang memiliki alergi terhadap bulu anjing, misalnya, terapi hewan dengan anjing dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan. Ini mengapa tidak setiap terapi cocok untuk semua orang dan akan selalu ada terapi jenis lain yang bisa dijalankan tanpa risiko berlebih.

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental
Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya