3 Tips Buat Kamu Biar Gak Jet Lag Ketika Perjalanan Jauh

Jet lag menjadi permasalahan ketika seseorang melakukan perjalanan jauh melewati zona waktu yang berbeda.

oleh Hani Safanja diperbarui 21 Nov 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi terkena jet lag saat traveling. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu pernah pergi melintasi berbagai kota atau negara, kamu mungkin pernah mengalami fenomena yang disebut jet lag, yakni ketidaksesuaian antara rutinitas harian normal dan waktu di tempat tujuan baru.

Apabila tubuh melewati beberapa zona waktu berbeda, maka dipastikan akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, termasuk di antaranya dengan mengalami gejala-gejala seperti sulit tidur, kelelahan, dan secara umum merasa "tidak enak".

Dilansir Healthline, Senin (21/11/2022), jet lag adalah sebutan untuk kondisi yang terjadi pada tubuh ketika memasuki zona waktu baru lebih cepat daripada ritme sirkadian dapat menyesuaikan diri.

Adapun ritme sirkadian merupakan jam biologis tubuh yang menggerakan fungsi tubuh, seperti rasa lapar dan tidur. Isyarat terpenting jam ini adalah sinar matahari, yang pada dasarnya menetapkan jadwal bagi tubuh untuk bangun dan tidur pada waktu yang teratur.

Meskipun dapat memengaruhi orang secara berbeda, jet lag dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan untuk tidur dan tetap tertidur, penurunan kewaspadaan di siang hari, merasa mengantuk di siang hari, rasa tidak enak badan secara umum, dan gejala gastrointestinal

Studi menunjukkan bahwa jet lag lebih parah jika semakin banyak zona waktu yang ditempuh seseorang.

Tidak hanya itu, jet lag juga cenderung memburuk ketika seseorang melakukan perjalanan ke arah timur daripada ke arah barat, karena tubuh dapat lebih mudah memperpanjang ritme sirkadiannya daripada memperpendeknya.

Kabar baiknya, terdapat kiat-kiat mengatasi jet lag baik sebelum, saat, dan setelah melakukan penerbangan dihimpun dari Insider.com:

1. Sebelum Melakukan Perjalanan

Ilustrasi penerbangan.
Ilustrasi penerbangan. (dok. Free-Photos/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Seminggu sebelum perjalanan, kamu disarankan untuk secara bertahap menggeser jadwal ke jadwal baru setiap hari untuk membantu ritme sirkadian dalam menyesuaikan diri dengan rutinitas baru.

Tidurlah sedikit lebih awal setiap malam dan bangun sedikit lebih awal setiap hari menjelang penerbangan jauh ke zona waktu yang berbeda.

Insider juga menyarankan untuk makan lebih dekat dengan waktu kamu akan makan di tempat tujuan agar dapat secara perlahan mengubah isyarat rasa lapar tubuh.

Selain itu, ada baiknya bila kamu memiliki acara penting, tibalah beberapa hari sebelumnya, sehingga kamu dapat menyesuaikan diri sebelumnya.

2. Saat Melakukan Perjalanan

Ilustrasi perjalanan wisata
Ilustrasi perjalanan wisata. (Liputan6/Pixabay)

Agar tubuh kamu siap menghadapi perubahan zona waktu, disarankan untuk mencoba mengikuti jadwal yang akan diikuti di zona waktu baru dalam penerbangan.

Jika kamu sedang dalam perjalanan menuju tempat tujuan dan tempat tujuan kamu sedang di waktu siang hari, tetaplah terjaga.

Begitupun sebaliknya ketika malam hari di tempat tujuan, cobala untuk tidur dengan menggunakan penyumbat telinga dan penutup mata yang dapat membantumu tidur.

Beberapa orang lebih memilih penerbangan malam sehingga mereka dapat tidur sepanjang waktu, yang mungkin membuatnya lebih mudah untuk melewati hari berikutnya dan tidur pada jam "normal".

Ingatlah bahwa pendekatan ini hanya berhasil jika penerbanganmu cukup lama seperti 7 hingga 10 jam untuk memastikan kualitas tidur yang cukup.

Sebisa mungkin, hindari minum terlalu banyak kafein dan alkohol selama penerbangan. Hal ini dikarenakan keduanya dapat memperburuk jet lag dengan mengganggu kualitas tidur dan ritme sirkadian.

3. Setelah Melakukan Perjalanan

[Bintang] Travel
Travel. (Pixabay/CC0)

Ketika kamu mendarat, Insider menyarankan untuk menahan keinginan tidur siang selama tiga jam di siang hari. Hal ini disarankan karena tidur pada waktu yang salah hanya akan membuatmu lebih sulit untuk tidur di malam hari.

Namun, jika kamu benar-benar harus tidur, satu jam seharusnya cukup untuk membuat tubuh tenang sampai waktu tidur.

Adapun terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen melatonin sebelum tidur juga dapat membantu mengatur ulang jam internal tubuh ketika berpindah zona waktu.

"Jika Anda mengonsumsi melatonin di luar jendela yang secara alami Anda produksi, Anda dapat menggeser jam Anda lebih awal atau lebih lambat," kata studi tersebut.

Ketika tiba waktunya tidur, beri sinyal pada tubuh untuk mengingatkan tubuhmu bahwa inilah saatnya untuk beristirahat.  

Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah dengan beraktivitas pada jam yang sama seperti biasanya. Lakukanlah hal yang sama di tempat tujuan baru untuk membantu tubuh bergeser ke jadwal baru.

Terakhir, ingatlah bahwa kamu tidak dapat mencegah jet lag, tetapi kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu tubuhmu menyesuaikan diri.

Infografis: Dampak Revenge Travel, Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak
Dampak Revenge Travel, Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya