Liputan6.com, Jakarta - Kiamat adalah akhir bagi seluruh kehidupan makhluk hidup di dunia. Bayangan terjadinya hal ini membuat banyak orang ketakutan, namun tidak sedikit juga adanya prediksi-prediksi menyangkut kiamat ini.
Salah satu prediksi yang paling ramai dibicarakan adalah prediksi kiamat 2012.
Baca Juga
Dilansir NASA pada Rabu (21/12/2022), prediksi kiamat ini berkaitan dengan kalender suku Maya yang dikenal dengan nama Kalender Hitung Panjang Mesoamerika.Â
Advertisement
Cerita dimulai dengan klaim bahwa planet bernama Nibiru (atau planet X). Planet yang dikenal oleh bangsa Sumeria, sedang menuju ke Bumi dan akan terjadi tabrakan besar. Bencana ini awalnya diperkirakan terjadi pada Mei 2003.
Karena di bulan tersebut tidak terjadi apa-apa, mulai muncul teori yang mengaitkan cerita planet Nibiru tersebut dengan akhir siklus tanggal Kalender Hitung Panjang Mesoamerika, yang berakhir pada 21 Desember 2012, tepat 10 tahun lalu.
Dari situlah banyak media-media yang mengabarkan akan ada peristiwa bencana yang terjadi tanggal tersebut, merujuk pada kiamat, yang tentunya tidak benar-benar terjadi saat itu.
Mengenai cerita kemunculan planet Nibiru tersendiri, para peneliti menyebut hal tersebut adalah hoaks internet. Tidak ada dasar faktual untuk klaim tersebut.
Para peneliti juga menyebut bila planet Nibiru benar adanya dan di tahun itu dalam jalur tabrakan dengan Bumi, maka para astronom pasti sudah tahu setidaknya selama dekade terakhir dan pasti di waktu-waktu dekat tanggal prediksi sudah terlihat dengan mata telanjang.
Sudah Salah Sejak Awal
Direktur Pusat Archaeoastronomy, Dr John Carlson menyebut bahwa hubungan kalender suku Maya tersebut dengan prediksi kiamat "adalah kesalahpahaman sejak awal."Â
Kalender Maya tidak berhenti pada tanggal 21 Desember 2012 saja seperti dalam Kalender Hitung Panjang Mesoamerika. Setelah tanggal tersebut, kalender penghitungan panjang lainnya dimulai oleh kalender suku Maya.
"Kalender Maya tidak berakhir pada 21 Desember 2012, dan tidak ada ramalan Maya yang meramalkan akhir dunia pada tanggal itu."
Emiliano Gallaga Murrieta, direktur divisi negara bagian Chiapas dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko juga menyampaikan hal yang sama.
"Ini seperti bagi orang Cina, ini adalah Tahun [Kelinci], dan tahun berikutnya adalah Tahun Naga, dan tahun berikutnya akan ada binatang lain dalam kalender,"Â ucap Emiliano Gallaga Murrieta dilansir National Geographic.
Advertisement
Kemungkinan Tabrakan Bumi
Sejauh ini, NASA tidak menyebut adanya asteroid atau komet yang saat ini berada di jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga kemungkinan tabrakan besar terjadi cukup kecil.
Bahkan NASA juga menyebut tidak adanya benda besar yang mungkin akan menghantam Bumi dalam beberapa ratus tahun mendatang.
Lalu ilmuwan juga mengatakan adanya kemungkinann planet bertabrakan dengan Bumi sangat tidak mungkin.
Tabrakan skala besar lazim terjadi ketika tata surya masih muda, namun akan sangat jarang terjadi dalam sistem yang sudah stabil seperti saat ini.
Prediksi Lain
Selain prediksi 2012, ada juga prediksi kiamat terkenal lainnya yakni prediksi kiamat 23 September 2017. Numerolog bernama David Meade yang mengklaim peristiwa kiamat itu.
David Meade meramalkan kiamat 23 September 2017 berdasarkan ayat dan kode angka di Alkitab, yang berujung pada angka 33.
"Yesus hidup selama 33 tahun, nama Elohim, yang merupakan nama Tuhan bagi orang Yahudi, disebutkan 33 kali dalam Alkitab," ucap David Meade kepada The Washington Post.
"Angka itu sangat penting secara numerologis. Saya sedang berbicara astronomi. Saya sedang berbicara Alkitab ... dan menggabungkan keduanya,"Â jelas dia.
Advertisement