9 Mahkota Tertua di Dunia, Ada yang Dibuat Sejak Abad ke-4

Liputan6.com, Jakarta - Mahkota kerajaan menjadi simbol kekuasaan monarki yang paling mudah dikenali. Selama ribuan tahun, tokoh-tokoh sejarah yang sangat penting telah mengenakan topi yang menekankan kedudukan mereka dalam tatanan hirarki masyarakat.

Dalam beberapa hal, semakin besar mahkota, akan semakin penting juga posisi yang dipegang individu tersebut. Sampai hari ini, mahkota memainkan peran penting dalam upacara penobatan dan sebagai warisan dari budaya suatu negara.

Kita mungkin tidak sempat melihat sebagian besar mahkota dari masa lampau yang telah hilang. Hanya patung-patung dan jejak pada koin yang mengingatkan kita bagaimana bentuknya.

Namun, ada beberapa yang berhasil bertahan selama berabad-abad dan terkadang berasal dari ribuan tahun lalu. Sebagian mahkota yang berusia ribuan tahun tersebut tersimpan di tempat seperti museum, untuk dikagumi oleh masyarakat yang pada masa kini.

Melansir dari situs History Hit (22/12/2022), mereka telah menjelajahi beberapa mahkota tertua di dunia, mulai yang berasal dari harta karun Mesir Kuno hingga hiasan kepala yang dikenakan oleh kaisar Romawi.

Di antara perhiasan kepala lain, pertama ada hiasan mahkota Bohemia yang bertatahkan batu permata. Mahkota ini dibuat pada tahun 1346 untuk Kaisar Romawi Suci Charles IV. Perhiasan ini terbuat dari emas 22 karat dan mencakup 19 safir, 44 spinel, 30 zamrud, dan 1 elbaite merah.

Legenda paling populer tentang mahkota dengan sebutan "Crown of Saint Wenceslas" ini mengatakan bahwa setiap perampas kekuasaan yang meletakkan mahkota Bohemia di kepala mereka akan mengalami kematian yang kejam pada tahun berikutnya.

Selain mahkota Bohemia, berikut ini beberapa mahkota-mahkota dari berbagai belahan dunia lainnya yang berusia ratusan hingga ribuan tahun.

Mahkota Bohemia lain yang terkenal sebagai mahkota kerajaan tertua yang masih ada di Inggris, berasal dari tahun 1370 hingga 1380. Mahkota ini kemungkinan besar milik Ratu Anne dari Bohemia, istri raja Inggris Richard II, sebelum diberikan kepada House of Wittelsbach sebagai bagian dari mas kawin Blanche dari Inggris, putri Raja Henry OV.

Mahkota ini digambarkan sebagai salah satu pencapaian terbaik dari pandai emas Gothic dan memiliki berlian, rubi, zamrud, safir, enamel, dan mutiara yang menghiasinya.

Topi emas ini merupakan mahkota tertua yang disimpan di Kremlin dan berasal dari abad ke-13 atau awal abad ke-14. Hiasan bulu ditambahkan setelah mahkota hadir dan kemungkinan berasal dari abad ke-16.

Legenda mengatakan mahkota ini diberikan oleh Kaisar Bizantium Konstantin Monomachus kepada pangeran Kiev Vadimir Monomakh. Namun, ada teori lain mengatakan mahkota ini diberikan ke Moskow oleh Uzbeg. Mahkota ini terakhir digunakan dalam upacara penobatan pada 1682.

Mahkota ini menjadi salah satu dari mahkota Bizantium yang masih bertahan hingga saat ini, elemen tertua perhiasan kepala yang indah dan berasal dari abad ke-11.

Mahkota Suci ini digunakan hampir di semua penobatan Hongaria, dengan Raja Charles IV sebagai yang terakhir yang menggunakannya di 1916.

Mahkota ini dikenal sebagai Mahkota Charlemagne dan dibuat untuk Otto Agung pada abad ke-10. Mahkota dibuat dalam gaya Bizantium untuk Kaisar Romawi Suci.

Mahkota Kekaisaran digunakan dalam penobatan resmi sampai pembubaran kekaisaran pada tahun 1806.

Selama awal abad pertengahan, sebagian semenanjung Korea dipimpin oleh Kerajaan Silla. Salah satu yang paling mencolok adalah koleksi mahkota emas dan perunggu yang dibuat antara abad ke-5 sampai abad ke-7.

Mahkota-mahkota tersebut dianggap sebagai mahakarya dan beberapa warisan Korea yang paling penting.

Mahkota ini kemungkinan menjadi mahkota Kristen tertua dalam sejarah dan dibuat antara abad ke-4 dan ke-5.

Mahkota ini disimpan di Katedral Monza, tanpa ada pengetahuan yang jelas untuk siapa sebenarnya mahkota ini dibuat. Ada yang mengatakan bahwa mahkota dibuat oleh St. Helena.

Mahkota dibuat antara tahun 220 hingga 100 SM di Alexandria, menampilkan gaya khas Yunani dengan pusatnya yang berbentuk simpul Herakles.

Setelah kematian Aleksander yang Agung, Mesir dikuasai oleh dinasti Ptolemeus Yunani dan mahkota ini milik seorang wanita bangsawan yang menduduki tahta.

Posisi teratas dalam kategori mahkota tertua diduduki oleh mahkota Putri Sit-Hathor Yunet, milik putri seorang Raja Mesir Kuno dari Dinasti ke-12.

Makamnya telah dibobol oleh perampok malam pada abad-abad sebelumnya. Para arkeolog pada abad ke-20 kemudian menemukan kotak-kotak berisi perhiasan termasuk mahkota ini.