16 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek - Part 1

Berikut adalah deretan hal yang tidak boleh Anda lakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek, apa saja?

oleh Camelia diperbarui 13 Jan 2023, 13:04 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi lampion Tahun Baru China, Imlek
Ilustrasi lampion Tahun Baru China, Imlek. (Photo by Henry & Co. on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Orang Tionghoa menganggap praktik yang benar saat perayaan Tahun Baru Imlek sebagai pertanda keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Tidak hanya mengamati festival dengan mengikuti tradisi, mereka juga akan berusaha untuk tidak melanggar berbagai pantangan.

Beberapa hal tabu saat Tahun Baru Imlek hanya akan bertahan selama beberapa hari pertama festival, sementara yang lain mungkin dipertahankan hingga Festival Lentera pada hari ke-15 bulan pertama bulan lunar, atau bahkan selama sebulan penuh. 

Berikut adalah 16 hal yang tidak boleh Anda lakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek, dilansir dari Travel China Guide, Jumat (13/1/2023):

1. Kata-kata Tabu

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah kata-kata Anda. Kata-kata dengan makna negatif harus dihindari dalam percakapan sehari-hari, seperti pecah/rusak, habis, mati, hantu, membunuh, sakit, kehilangan, dan kemiskinan. Semua kata ini harus diganti dengan eufemisme selama Festival Musim Semi.

2. Minum Obat atau Pergi ke Rumah Sakit

Orang tidak boleh minum obat, atau menemui dokter sampai Festival Lentera jika tidak, mereka mungkin menderita penyakit sepanjang tahun dan hampir tidak sembuh. Meskipun dianggap sebagai praktik takhayul Tahun Baru Imlek, lebih baik menjalankan tradisi ini jika Anda tidak sakit parah.

3. Merusak Benda

Ilustrasi merayakan Imlek bersama keluarga
Ilustrasi merayakan Imlek bersama keluarga. (Foto oleh RODNAE Productions: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-orang-wanita-gadis-6691856/)

Jangan pernah memecahkan mangkok, piring, gelas, vas bunga, atau cermin, karena jika pecah dapat mengakibatkan hilangnya uang dan perpecahan keluarga di kemudian hari.  

Jika menghancurkannya dengan tidak hati-hati, pecahannya harus dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas atau kain merah, dan kemudian dikotori pada hari kelima Tahun Baru. 

Cara lain adalah dengan mengatakan, “Sui Sui Ping An,” yang berarti aman dan sehat setiap tahun. Pengucapan karakter Tionghoa Tahun (岁 Sui) dan Rusak (碎 Sui) adalah sama, sehingga orang menggunakan homofon untuk mengusir kesialan.

4. Mencuci Pakaian

Dua hari pertama Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari lahir Dewa Air. Jadi, jika Anda mencuci pakaian selama dua hari ini, Dewa akan tersinggung.

5. Menyapu dan Membuang Sampah

Pada hari pertama bulan pertama Imlek, ada tabu Tahun Baru Imlek untuk menyapu rumah dan membuang sampah. Jika tidak, semua tabungan dan barang berharga akan hanyut. Jika benar-benar diperlukan, pemilik rumah harus mulai menyapu dari luar ke dalam rumah, yang artinya mengumpulkan uang. Selain itu, menuangkan air ke luar juga harus dihindari, karena air yang mengalir menandakan pergerakan uang; dalam hal ini, uang meninggalkan rumah.

6. Menangis

Lampion Imlek di Pasar Gede
Sebuah gapura menyambut Tahun Baru Imlek berdiri di jalan utama menuju kawasan Pasar Gede, Solo, Selasa (15/1).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Dipercayai bahwa tangisan anak-anak menandakan penyakit dan kesialan, yang dapat membawa kesialan bagi seluruh keluarga. Oleh karena itu, untuk menghindari tangisan anak-anak selama festival, orang tua tidak boleh menghukum anak-anak mereka, meskipun mereka melakukan kesalahan atau nakal. 

7. Pinjam Meminjam

Jangan meminjamkan atau meminjam apapun pada hari pertama bulan Januari, apalagi uang. Meminjamkan uang adalah pertanda sial, yang berarti kerugian ekonomi, jadi orang tidak boleh menyinggung teman atau tetangga dengan meminjam sesuatu dari mereka. Meminta pengembalian hutang yang terhutang juga merupakan tabu Tahun Baru Imlek. 

 

8. Putri yang Telah Menikah Dilarang Kembali ke Rumah

Lampion Imlek di Pasar Gede
Sejumah warga asyik berfoto di bawah lampion yang terpasang di kawasan Pasar Gede, Solo, Rabu (15/1).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Jika seorang wanita menikah dan tinggal terpisah dengan orang tua suaminya, dia tidak dapat mengunjungi orang tuanya sendiri pada hari pertama Tahun Baru Imlek. Anak perempuan dipandang sebagai orang luar setelah mereka menikah.

Jika mereka pulang pada hari pertama, orang tua mereka akan dilanda kemiskinan. Kadang-kadang, orang tua tinggal bersama dengan anak laki-laki, dan karena itu nasib buruk juga menimpa saudara laki-laki perempuan.

Infografis Tradisi Tahun Baru Imlek
Tradisi-tradisi saat perayaan Tahun Baru Imlek (dok.Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya