Mengenal Apa Itu Nomophobia, Rasa Takut Akan Kehilangan Ponsel

Orang yang menderita nomophobia mengalami ketakutan atau kecemasan saat pergi tanpa membawa ponsel mereka.

oleh Camelia diperbarui 24 Jan 2023, 10:03 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 10:03 WIB
Ilustrasi bermain ponsel di malam hari
Ilustrasi bermain ponsel di malam hari. (Photo by Eddy Billard on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini ponsel telah menjadi bagian dari kehidupan banyak individu. Segala hal bisa kita lakukan dengan ponsel kita. Tak heran jika banyak orang yang selalu membawa ponselnya di manapun mereka berada. 

Kita semua menyukai ponsel kita yang tentunya terhubung dengan internet. Dengan keduanya kita dapat terhubung dengan dunia. Namun, beberapa mungkin membuat kecintaannya akan ponsel mereka sedikit obsesif dan membawanya ke tingkat berikutnya yang tidak sehat.

Nomophobia, atau “No Mobile Phone Phobia” adalah sekelompok gejala psikologis di mana seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan karena tidak memiliki konektivitas ponsel.

Sementara beberapa orang mungkin tidak menyukai gagasan pergi tanpa ponsel mereka untuk waktu yang lama, orang yang mengalami nomophobia mengalami ketakutan atau kecemasan. Ini mirip dengan fobia lain, terkait dengan jenis gangguan kecemasan lain seperti fobia sosial.

Hal itu dapat menimbulkan kepanikan atau kecemasan bagi orang yang mengalaminya. Dilansir dari Scoopwhoop, Selasa (24/1/2023), sebuah artikel tahun 2019 dalam Journal of Family Medicine and Primary Care, menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikologis potensial, seperti kecemasan sosial atau gangguan panik, dapat muncul pada seseorang sebelum nomophobia. 

Namun, para peneliti juga mencatat bahwa masih belum jelas apakah gangguan tersebut berasal dari gangguan kecemasan yang sudah ada atau dari kecanduan ponsel. Penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami.


Gangguan kecanduan smartphone

Ilustrasi main HP, ponsel, LDR, minta maaf lewat chat
Ilustrasi main HP, ponsel, LDR, minta maaf lewat chat. (Image by Freepik)

Dalam sebuah studi tahun 2016, para peneliti mengusulkan bahwa nomophobia mungkin bukan fobia atau kecemasan spesifik dan lebih merupakan kecanduan. 

Mereka mengusulkan untuk mengubah nama dan membuat klasifikasi yang disebut "gangguan kecanduan smartphone". Saat ini, DSM-V, tidak mengenali nomophobia meskipun para peneliti telah memperdebatkan untuk dimasukkannya.

DSM-V sendiri adalah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) (pembaharuan tahun 2013) merupakan alat taksonomik dan diagnostik yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA).


Gejala nomophobia

Ilustrasi main HP, ponsel, LDR, minta maaf lewat chat
Ilustrasi main HP, ponsel, LDR, minta maaf lewat chat. (Image by Freepik)

Gejala nomophobia dikatakan mirip dengan fobia dan gangguan kecemasan lainnya. Mereka dapat meliputi sulit bernapas, gemetar, berkeringat, agitasi, disorientasi, dan detak jantung cepat yang tidak teratur.

Penulis artikel tahun 2016 mencatat bahwa itu berkembang karena komunikasi instan dan kepuasan instan yang disediakan oleh ponsel cerdas. Ini dapat mengembangkan perilaku adiktif dan kompulsif. Yang lain percaya bahwa gangguan kecemasan atau fobia yang ada dapat menyebabkan nomofobia. 

Dalam satu artikel tahun 2020, para peneliti mengusulkan bahwa kemungkinan penyebabnya termasuk pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang terkait dengan sensitivitas antarpribadi ponsel cerdas, perasaan inferioritas pribadi, ketidaknyamanan sosial, dan jam penggunaan.


Pengobatan

Memblokir Kontak
Ilustrasi Penggunaan Ponsel Credit: pexels.com/pixabay

Karena nomophobia bukanlah kelainan yang diakui secara resmi, saat ini tidak ada pengobatan. Sebagai gantinya, dokter dapat merekomendasikan opsi untuk mengobati fobia lain, seperti CBT, desensitisasi, terapi pemaparan, hipnoterapi, teknik relaksasi, dan kelompok pendukung.

Seorang profesional perawatan kesehatan mungkin meresepkan obat-obatan seperti clonazepam dan tranylcypromine untuk mengobati kecemasan. Satu studi tahun 2021 menemukan bahwa membantu siswa meningkatkan harga diri mereka memberikan terapi yang efektif untuk nomofobia.

Seseorang harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan dokter jika mereka yakin mungkin mengalami gejala nomophobia. Orangtua atau wali harus memperhatikan gejala nomophobia dan menghubungi dokter anak anak jika mereka melihat tanda-tanda tersebut.

Seorang dokter dapat memberikan rujukan ke psikolog atau spesialis lain untuk membantu mendiagnosis dan mengobati nomophobia.

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI
Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya