Liputan6.com, Jakarta Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi bagi siswa SMA/SMK di NTT masih ditentang banyak pihak. Kebijakan itu sendiri dicetuskan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat dengan harapan mempersiapkan para siswa menengah atas itu untuk masuk perguruan tinggi ternama.
Tentu saja, untuk dapat menjalankan kebijakan tersebut maka para guru pun terlebih dahulu harus menjadi contoh untuk para siswa. Sebuah video yang diunggah di TikTok, menunjukkan situasi sebuah sekolah di NTT sekolah jam 5 pagi sambil para guru di sekolah tersebut curhat akan pengalaman mereka.
Baca Juga
"Apel pagi. Ini ibu gurunya, sudah siap jam pertama. Anak baru satu, bu gurunya belum sarapan, belum pakai bedak, jadi satu menit lagi.
Advertisement
Walaupun anak-anak tidak ada, saya anggap saya mengajar. Perpustakaan juga sudah dibuka. Silakan bapak-ibu guru yang membutuhkan buku paket, siswa disuruh mengambil buku di perpustakaan."
Masuk sekolah jam 5 pagi.. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜pic.twitter.com/t7AUy6i191
— Extra Time Indonesia (@idextratime) February 28, 2023
Video itu kemudian menyorot seorang ibu guru yang tengah memakai bedak. Selanjutnya, sosok yang merekam video tersebut lanjut berjalan untuk sekadar bertanya kesiapan para guru lainnya, juga pada waka humas, waka kurikulum, bahkan kepala sekolah.
Video tersebut menyorot langit yang masih gelap karena sosok dalam video menyebutkan baru pukul 5 lewat 10 menit pagi. Meski demikian, sudah ada siswa yang datang ke sekolah yakni yang melewati beberapa guru di depan sekolah.
Â
Respons warganet
Video itu diunggah oleh akun @rihiga di TikTok dan menimbulkan berbagai komentar di antara warganet.
"dlu masuk skolah jam 7 pagi harus bangun jam stgh 6 aja keknya dunia itu kejam kali rasaku. yaampun kasiannya klen adek2 guru2nya juga kasian," cuit @bunnysych0.
"Gw pernah wkt smp kayak ada tambahan kelas di jam 6-7 pagi, dan itu seger banget buat belajar emang trs jam 7 baru masuk ke pelajaran biasa. Pulang sih jam 1 siang makanya msh bisa tidur siang. Kalo jam 5 ya gmn ya….." cuit @dameeliza.
"Ingat dulu waktu SMP mulai pelajaran jam 07.30 pulang 12.00.Pelajaran efektif dan tidak membosankan. Dibandingkan kebanyakan sekolah lain yg pulang 13.30," cuit @anaknya_PakDul.
"jam segitu gua kalo dibawa ngobrol aja emosi apalagi belajar," cuit pxnyihir.
Â
Advertisement
Respons kocak warganet lainnya
Tidak hanya itu, ada pula warganet yang bercanda terkait kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi tersebut. Menurut dia, siswa yang harus masuk sekolah jam 5 pagi di NTT mau tidak mau harus bawa senter karena jalanan masih gelap.
Selain senter, maka benda yang harus dibawa ke sekolah bagi para siswa menurut warganet adalah: pisau lipat untuk jaga-jaga dari begal, batang marungga untuk mengusir setan, ekor pari untuk jaga-jaga kalau ada yang pakai ilmu terbang, serta ketapel untuk jaga-jaga kalau ada pertempuran jarak jauh.
Â
Alasan Gubernur NTT Pertahankan Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat ingin menyiapkan pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk masuk universitas bergengsi.Hal ini menjadi salah satu alasan Viktor terapkan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di NTT.Â
Selain itu, kebijakan sekolah masuk jam 5 pagi itu untuk melatih bagi anak yang ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil).
Viktor Laiskodat menuturkan, sekolah masuk jam 5 pagi ini hanya diterapkan di dua sekolah unggul dan tidak semua sekolah. Sekolah yang menerapkan aktivitas belajar mengajar jam 5 pagi itu di SMA 1 dan SMA 6. Victor mengatakan, dua sekolah ini unggul dalam pengetahuan dan karakter.
"Kita perlu tak semua sekolah. Tapi kita perlu dua sekolah. Dua sekolah itu unggul. Unggul dalam pengetahuan dan karakter. Dua sekolah ini harus. Untuk mencukupi itu, karena kita punya kekurangan-kekurangan, tak bisa NTT dipersepsikan dan disamakan dengan Jakarta," ujar dia dikutip dari instagram @viktorbungtilulaiskodat, ditulis Rabu (1/3/2023).
Ia menyatakan, NTT memiliki kekurangan infrastruktur, supratuktur, dan sumber daya kecuali uang. Hal ini lantaran alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai ketentuan.
"Uang NTT untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 50 persen APBD provinsi NTT ada di dinas itu, 50 persen. Jadi DAU dan DAK, tanpa DAU yang diarahkan, uang provinsi itu untuk APBD sudah 35 persen, melampaui Undang-Undang. Undang-Undang haruskan 20 persen, tanpa DAU yang diarahkan sudah 35 persen. Apalagi yang diarahkan sentuh 49-50 persen, itu anggaran total ada di Dinas Pendidikan dan Kebuayaan," ujar dia.
Oleh karena itu, ia mengatakan, untuk memakai dana tersebut perlu desain khusus. Adapun dua sekolah unggulan tersebut yang memiliki kemampuan untuk menerapkan kebijakan sekolah jam 5 pagi.
"Dua (sekolah-red) punya kemampuan dan sanggup dapat dilakukan. SMA 1 dan SMA 6. Dua SMA itu jalan terus," ujar dia.
Advertisement