Liputan6.com, Jakarta - Hati menjadi organ penting dalam tubuh. Ini memainkan peran penting dalam menghilangkan racun dari tubuh, memetabolisme lemak, protein, dan karbohidrat dan juga bekerja untuk menyimpan glikogen, vitamin dan mineral.
Selain itu, diketahui untuk memproduksi dan mengeluarkan empedu masuk dan keluar dari tubuh masing-masing, sementara juga mensintesis protein plasma, seperti albumin dan faktor pembekuan. Jadi, ketika hati Anda sedang berjuang, itu bisa menjelaskan beberapa gejala.
Baca Juga
Melansir dari Times of India, Rabu (15/3/2023), hati merupakan organ dalam terbesar dalam tubuh kita. Penyakit hati berlemak fatty liver terjadi ketika terlalu banyak penumpukan lemak di hati karena berbagai alasan.
Advertisement
Dua jenis utama penyakit hati berlemak, di antaranya Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) adalah jenis penyakit hati berlemak yang tidak terkait dengan penggunaan alkohol berat.
Sementara, penyakit hati berlemak alkoholik juga disebut steatohepatitis alkoholik, terjadi ketika ada konsumsu alkohol yang berlebihan.
Penyakit hati berlemak bisa menyebabkan beberapa gejala umum, di antaranya:
- Sakit perut atau perasaan kenyang
- Mual, kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
- Kulit kekuningan dan bagian putih mata
- Perut dan kaki bengkak
- Kelelahan dan kebingungan mental
- Kelemahan
Di antara dua jenis penyakit hati berlemak, penyakit hati berlemak non-alkohol dikatakan sebagai salah satu faktor risiko vaskular terbaru untuk penyakit saraf, lapor Express.co.uk.
Hati yang tidak sehat yang berjuang untuk berfugsi bisa memengaruhi fungsi yang berbeda dalam tubuh dan menyebabkan perubahan perilaku, suasana hati, ucapan, tidur dan cara seseorang bergerak.
Konon, perubahan gaya berjalan bisa menandakan penyakit hati berlemak.
Gaya berjalan yang mengejutkan bisa jadi gejala penyakit hati berlemak
Dua dari perubahan paling umum dalam perjalanan hati berlemak adalah gaya berjalan yang mengejutkan dan kecenderungan untuk jatuh, menurut Liver Trust.
Gaya berjalan yang mengejutkan biasanya digambarkan sebagai gaya berjalan ataxic, yang berarti berjalan tidak terkoordinasi. Laporan telah menarik kesamaan antara penyakit hati berlemak stadium akhir dan Parkinson.
Namun, menurut Laporan Pemeriksaan Neurologis, “Tidak seperti penyakit Parkinson, penyakit ini ditandai dengan perkembangan yang cepat, masalah postural dan gaya berjalan.”
Advertisement
Cara mengurangi risiko penyakit hati berlemak
Mayo Clinic mengungkap, untuk mengurangi risiko penyakit hati berlemak, sangat penting untuk memilih diet sehat yang mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat.
Memprioritaskan kesehatan fisik Anda yaitu menjaga berat badan yang sehat, melakukan olahraga teratur dan makan sehat adalah beberapa cara terbaik untuk menurunkan risiko terkena penyakit hati berlemak.
Selain itu, penting untuk mengurangi kebiasaan tidak sehat seperti minum alkohol dan merokok.