Liputan6.com, Jakarta - Tak ada wanita yang mau dikhianati apalagi sampai diselingkuhi. Lantas bagaimana reaksi kalian para wanita jika harus bertatap muka dengan selingkuhan sang suami? Tentu akan banyak wanita yang tak bisa menahan emosi mereka.
Namun, hal ini berbeda dengan seorang warganet yang unggahannya viral di media sosial. Bagaimana tidak, wanita tersebut mengabadikan momen ketika dirinya bertemu dengan selingkuhan suaminya. Namun, alih-alih marah kepada sang pelakor, dia terlihat sangat tenang.
Baca Juga
Video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @liontinemua tersebut pun viral di media sosial. Dalam unggahan itu, wanita tersebut merekam momen saat dirinya bertemu sang suami bersama selingkuhannya yang sedang duduk bersama. Suami dan selingkuhannya tersebut tampak kompak mengenakan kemeja bermotif garis-garis berwarna biru putih.
Advertisement
Alih-alih merasa kesal atau berkata-kata kasar kepada si pelakor, sang istri pun tampak santai menyapa sambil berbicara dengan si pelakor tersebut. Akan tetapi, si pelakor pun tampak malu dan menutup wajahnya seolah-olah tak ingin wajahnya terlihat dalam video.
"Reaksi istri SAH ketemu Pelakor: Ngamuk Jambak Pelakor Santuy ❌ Sambil Nyapa Pelakor ✅," tulis pemilik akun dalam unggahannya.
Diselingkuhi setelah 11 tahun menikah
Dalam video tersebut si istri menyebut bahwa wanita selingkuhan sang suaminya tengah hamil besar.
“Masyaallah cantik banget, kenapa ditutup? Udah gede hamilnya ya?” ucap pemilik akun.
Sementara itu, sang suami hanya meminta istrinya untuk menyudahi merekam.
“Udah dong,” kata sang suami.
Tak hanya itu, pemilik akun juga menanyakan perasaan sang suami yang ternyata telah menikahinya selama 11 tahun.
“Bagaimana perasaan Anda setelah 11 tahun?” katanya.
Advertisement
Bikin warganet geregetan
Tak lama usai diunggah, video yang memperlihatkan momen istri sah bertemu dengan selingkuhan suaminya itu menjadi sorotan dan mendapat beragam komentar warganet. Tak sedikit yang mengaku geregetan dengan kesabaran si istri dan kesal dengan sikap sang suami.
"Berati udah cape... Udah gedeg... Udah pasrah.. Dia mungkin uda melewati masa nge gepin suami nya selingkuh... Memperingatkan.. Marah2 sambil nangis... Sampe ngadu ke Tuhannya... Sampe akirnya di titik ini," komentar akun @naninuw.
"Mbak saya trima jasa buat nggebukin orang, jambak orang, jika minat hubungin ya.. Soalnya gemes bgt gue liatnyaaaaa," timpal akun @ratihhh.03.
"Mereka ampe bajunya couple'an lagi, kok saya yang gregetan ya... Hebaaat kau kak, si istri sah," kata @ast.pratama.
Kata Pelakor Kini Masuk KBBI, Apa Makna Lengkapnya?
Kata pelakor begitu sering diungkapkan dalam lisan maupun tulisan yang merupakan singkatan dari perebut laki orang. Kata yang dikenal sebagai bahasa gaul ternyata sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Mengutip dari twitter resminya akun @BadanBahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Kemendibud Ristek) sempat menjawab pertanyaan dari warganet. Pertanyaan itu diajukan pada 2017 yang saat itu kata pelakor sedang diajukan agar masuk KBBI.
Akun tersebut juga menyebut bahwa siapa saja bisa mengusulkan makna atau definisi melalui website kbbi.kemendikbud.go.id. Kata pelakor masuk KBBI sehingga kini sudah bisa ditemukan di mesin pencarian situs tersebut.
Dalam situs KBBI Kemendikbud, pelakor didefinisikan sesuai pemahaman awam, yakni perebut laki orang; sebutan untuk perempuan yang menggoda dan merebut suami orang; selingkuhan. Dengan masuknya kata pelakor dalam KBBI, publik bisa leluasa menggunakannya dalam tulisan formal.
Dikutip dari kanal News Liputan6.com, Ivan Lanin, wikipediawan yang juga peneroka bahasa Indonesia, menjelaskan, kata pelakor bukan sesuatu yang benar-benar baru. Sejak zaman dulu, orang mengenal situasi demikian dengan penyebutan yang berbeda. "Saya merasa lebih pas dengan istilah zaman dulu, WIL (wanita idaman lain). Konotasinya lebih netral," ujarnya menjelaskan.
Berbeda dengan WIL, Ivan berpendapat pelakor punya konotasi negatif karena mengesankan yang salah hanya perempuan. Secara umum, istilah ini sangat berpihak kepada laki-laki karena meminggirkan peran perempuan dalam suatu hubungan.
"Artinya, jika menyebut kata pelakor, kita secara otomatis akan menyalahkan perempuan atas sebuah peristiwa perselingkuhan, yang sebenarnya terjadi karena peran kedua belah pihak. Sementara jika menyebut WIL, terasa ada peran laki-laki yang mengidamkan perempuan lain di luar hubungan pernikahannya," Ivan menjelaskan, Selasa, 27 Februari 2018.
Advertisement