Liputan6.com, Jakarta Selain oksigen, air juga memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia dan semua makhluk hidup di muka bumi. Lantas pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bisa air tidak habis-habis meski sudah digunakan oleh miliaran manusia dan makhluk hidup lainnya?Â
Rupanya hal ini tak terlepas dari yang namanya siklus air atau yang juga dikenal dengan siklus hidrologi. Siklus hidrologi melibatkan sirkulasi air yang terus menerus dalam sistem bumi-atmosfer. Pada intinya, siklus air adalah pergerakan air dari tanah ke atmosfer dan kembali lagi. Dilansir dari National Weather Service dari sekian banyak proses yang terlibat dalam siklus hidrologi, ada beberapa tahapan yang terpenting, yaitu:
- Evaporasi
- Transpirasi
- Kondensasi
- Presipitasi
- Run Off
Evaporasi
Evaporasi adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Dalam meteorologi, substansi yang paling kita perhatikan adalah air. Agar penguapan berlangsung, energi diperlukan. Energi dapat berasal dari sumber apa saja seperti matahari, atmosfer, bumi, atau benda-benda di bumi seperti manusia.
Advertisement
Setiap orang bahkan pernah mengalami evaporasi secara pribadi. Seperti contohnya ketika tubuh memanas karena suhu udara atau karena olahraga, tubuh berkeringat, mengeluarkan air dari dalam kulit.
Tujuannya adalah agar tubuh menggunakan panasnya untuk menguapkan cairan, sehingga menghilangkan panas dan mendinginkan tubuh. Ini adalah efek yang sama yang dapat dilihat saat Anda keluar dari kamar mandi atau kolam renang. Kesejukan yang Anda rasakan adalah dari keluarnya panas tubuh untuk menguapkan air di kulit Anda.
Begitu pula dengan air. Proses evaporasi air terjadi seperti di laut, danau, dan sungai yang diakibatkan oleh pemanasan sinar matahari. Air yang menguap akan naik ke langit dan nantinya menjadi awan.
Transpirasi
Tahap siklus hidrologi selanjutnya adalah transpirasi. Transpirasi adalah penguapan air dari tumbuhan melalui stomata. Stomata adalah pori-pori di bagian bawah daun yang terhubung ke jaringan tanaman vaskular.
Pada sebagian besar tumbuhan, transpirasi merupakan proses pasif yang sebagian besar dikendalikan oleh kelembapan atmosfer dan kadar air tanah. Dari air yang ditranspirasi melewati tanaman hanya 1% yang digunakan dalam proses pertumbuhan tanaman. 99% sisanya dilewatkan ke atmosfer.
Advertisement
Kondensasi
Kondensasi adalah proses dimana uap air di atmosfer diubah menjadi cair. Di atmosfer, kondensasi dapat muncul sebagai awan atau embun. Kondensasi bukanlah masalah satu suhu tertentu tetapi perbedaan antara dua suhu; suhu udara dan suhu titik embun. Pada arti dasarnya, titik embun adalah suhu di mana embun dapat terbentuk.
Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan. Karena uap air memiliki tingkat energi yang lebih tinggi daripada air yang cair, ketika terjadi kondensasi, kelebihan energi dalam bentuk energi panas dilepaskan. Pelepasan panas ini yang membantu pembentukan badai.
Presitipasi
Presipitasi adalah hasil ketika partikel kondensasi kecil tumbuh terlalu besar, untuk mendukung udara yang naik dan dengan demikian jatuh ke bumi. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa presipitasi adalah proses turunnya air ke permukaan bumi yang umumnya turun dalam bentuk hujan. Tapi bukan hanya hujan, presipitasi juga bisa menurunkan air dengan bentuk padat berupa salju. Hal ini terjadi di daerah yang bersuhu rendah.
Advertisement
Run off
Run off terjadi ketika ada curah hujan yang berlebihan dan tanah menjadi jenuh (tidak dapat lagi menyerap air). Sungai dan danau adalah hasil run off. Ada beberapa penguapan dari air sungai dan danau yang langsung menguap ke atmosfer untuk memulai kembali siklus hidrologi namun sebagian besar air di sungai dan danau kembali ke lautan.