Viral Aksi Senioritas di Kampus Makassar, Korbannya Mahasiswa Baru Dianiaya

Sebuah video viral menunjukkan aksi penganiayaan yang dilakukan senior pada korban yang merupakan mahasiswa baru

oleh Sulung Lahitani diperbarui 30 Mei 2023, 15:50 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 15:50 WIB
Viral Aksi Senioritas di Kampus Makassar, Korbannya Mahasiswa Baru Dianiaya
Viral Aksi Senioritas di Kampus Makassar, Korbannya Mahasiswa Baru Dianiaya (doc: Twitter.com)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral menunjukkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh diduga senior sebuah kampus kepada mahasiswa baru. Menurut akun @sosmedkeras, aksi penganiayaan tersebut terjadi di salah satu kampus di Jalan Sultan Alauddin Makassar.

Dalam video itu, terlihat seorang pemuda berpakaian putih hitam yang diduga mahasiswa baru, tengah dianiaya beberapa orang pemuda lainnya. Video tersebut terekam dari jarak yang cukup jauh sehingga tidak terdengar suara dari lokasi penganiayaan.

Namun, korban tampak cukup kewalahan menghadapi hantaman dan pukulan dari para pelaku yang merupakan senior di perguruan tinggi tersebut. Beberapa kali, sang korban tampak melindungi mukanya dengan kedua tangan dan memelas memohon ampun.

Akan tetapi, para pelaku seolah tidak peduli. Mereka merangsek dan memukuli korban hingga korban beberapa kali terpojok ke dinding. Tampak beberapa orang yang lewat namun tidak berusaha melerai atau mencoba menolong mahasiswa baru tersebut.

Akun @sosmedkeras membuat caption "Ditunggu tindakan kampus untuk perlaku perundungan, jangan kasih ruang untuk mereka ini."

Tidak dijelaskan apa tepatnya nama kampus tempat peristiwa tersebut terjadi. Namun, dari nama jalan yang disebutkan oleh si pengunggah video, beberapa warganet menduga bahwa lokasinya adalah di kampus Unismuh Makassar.

Warganet menyayangkan aksi kekerasan dan perundungan yang masih kerap terjadi pada mahasiswa baru atau yang lebih junior. Banyak dari warganet yang berharap pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman.

"Stop bullying, mungkin hal yang kita anggep becanda atau sepele itu dampaknya bisa besar banget ke korban," cuit @laavanya***.

"Ini udah bukan bullying dan kenakalan remaja lagi, Ini kriminalitas murni," tukas @mosi***

"plz kita harus lawan yg kek gini, beraniin diri buat pukul itu org! junior itu ga ada kewajiban kalo 'boleh' dipukul, injek aja palanya siapapun yg ganggu diri lu, anggep aja lg bela diri dari org jahat, zemangatt," tulis @kunsky***

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Viral Video Minimarket Pekerjakan Karyawan Difabel, Warganet Apresiasi dan Berbagi Cerita Serupa di Sekitarnya

Minimarket pekerjakan pegawai difabel, warganet apresiasi.
Minimarket pekerjakan pegawai difabel, warganet apresiasi. (TikTok @sandinr29)

Sebuah video yang memperlihatkan minimarket terkemuka mempekerjakan seorang pria difabel sebagai karyawannya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, karyawan itu tampak tengah menyapu lantai minimarket tempatnya bekerja. Ia juga terlihat tersenyum saat tahu dirinya tengah direkam. Sesekali ia membenarkan letak banner harga yang terjatuh.

Video viral ini mulanya dibagikan di TikTok oleh akun TikTok @sandinr29. Dalam keterangan video dinarasikan untuk memberikan semangat kepada karyawan tersebut.

"Semangat kawan, ingat ada tujuan yang harus dicapai," begitu tulis keterangan video. Terdapat pula tagar Disability TikTok.

Rupanya, akun TikTok tersebut adalah akun milik sang karyawan. Nama lengkapnya adalah Sandi Nur Rohmat. Ia kerap membagikan aksi dirinya saat mengenakan seragam mini market yang dimaksud.

Sementara, unggahan viral yang masuk ke FYP ini sudah disaksikan ratusan ribu kali dengan tanda suka sebanyak lebih dari 200 ribu kali. Rata-rata, warganet yang menonton video viral ini membagikan komentar positif terhadap sang karyawan.

Selengkapnya...


Brimob Diduga Perkosa ABG 15 Tahun di Sulteng Belum Berstatus Tersangka, Warganet Murka: Ini Cara Bela Anggota Pak?

Ilustrasi
Ilustrasi korban pemerkosaan. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Warganet dibuat murka mendengar kabar kasus pemerkosaan terhadap gadis berusia 15 tahun di Kabupaten Paringi Moutong (Parimo), Sulawasi Tengah (Sulteng).

Diketahui, gadis ABG tersebut mengaku telah diperkosa berkali-kali oleh 11 orang termasuk Kepala Desa, guru, hingga anggota Brimob di Parimo.

Kepala Polres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Yudy Arto Wiyono membenarkan terkait kasus dugaan pemerkosaan anak di bawah umur itu.

Dia menjelaskan, korban pertama kali mengalami rudapaksa oleh para tersangka pada April 2022 hingga Januari 2023, dan terjadi di sejumlah tempat.

"Jadi ada beberapa tempat kejadian asusila itu dilakukan. Kejadiannya ini mulai dari April 2022 dan Januari 2023," kata Yudy, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, Selasa (30/5/2023).

Diketahui, 10 dari 11 orang terduga pelaku pemerkosaan saat ini sudah ditetapkan tersangka dan 5 di antaranya sudah ditahan. "Yang sudah ditahan NT, ARH, AR, AK, dan HR," kata Yudy.

Sementara itu, lima tersangka dengan inisial FA, DU, AK, AS, dan AW saat ini belum dilakukan penahanan. Sedangkan untuk oknum Brimob HST, pihak kepolisian belum menetapkan status.

Selengkapnya...


Kapolda Metro Jaya Minta Maaf Soal Video Mario Dandy Lepas-Pakai Kabel Ties Sendiri, Warganet: Kemarin Katanya Editan

Melihat Mario Dandy yang Dengan Mudah Melepas dan Memasang Kabel Ties Sendiri Membuat Jonathan Jadi Curiga Jangan-Jangan Pelaku Penganiayaan David Ozora Ini Bisa Keluar Masuk Sel Tahanan Sesuka Hati
Melihat Mario Dandy yang Dengan Mudah Melepas dan Memasang Kabel Ties Sendiri Membuat Jonathan Jadi Curiga Jangan-Jangan Pelaku Penganiayaan David Ozora Ini Bisa Keluar Masuk Sel Tahanan Sesuka Hati

Nama Mario Dandy Satriyo atau MDS (20), pelaku penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17) kembali ramai jadi perbincangan warganet, khususnya di lini masa Twitter.

Diketahui, Mario Dandy kembali menjadi sorotan ketika sebuah video dirinya secara sembarangan lepas pakai kabel ties sendiri saat bersama petugas kepolisian viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan video yang beredar merupakan hasil dari proses editing dengan mengabungkan beberapa bagian menjadi satu frame.

"Kemudian ditambahkan teks dan back sound effect sehingga menimbulkan persepsi negatif," kata Trunoyudo dalam keterangan tertulis dikutip dari kanal News Liputan6.com, Sabtu 27 Mei 2023.

Selang beberapa waktu kejadian tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto pun angkat bicara. Karyoto menyampaikan permohonan maafnya atas kegaduhan yang terjadi.

Selengkapnya...

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya