Liputan6.com, Jakarta Tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah peringatan global yang diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni untuk meningkatkan kesadaran terkait perlindungan lingkungan. Pada hari ini, banyak orang dari organisasi lokal dan internasional berkumpul untuk menyuarakan penolakan terhadap aktivitas yang merusak lingkungan global.
Seperti yang kita tahu bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam berbagai cara. Air minum yang aman, air bersih, persediaan makanan yang kaya nutrisi, dan tempat tinggal yang aman semuanya tentu kini telah berisiko, dan hal itu dapat merusak kemajuan kesehatan global selama puluhan tahun mendatang.
Dilansir dari PACE Hospital, Sesuai laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perubahan lingkungan diperkirakan akan mengakibatkan lebih dari 2.50.000 kematian antara tahun 2030 dan 2050, akibat malaria, malnutrisi, tekanan panas, dan diare. Selain itu, diperkirakan 24% kematian global terkait dengan masalah lingkungan, diikuti oleh 3,2 juta kematian akibat asap dalam ruangan yang dipancarkan dari bahan bakar memasak dan 4,2 juta kematian akibat paparan debu, asap, dll.Â
Advertisement
Itu mengapa Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengambil kesempatan untuk membuat platform guna meningkatkan kesadaran di berbagai sektor, tetapi tidak terbatas pada polusi udara, ini juga fokus pada pengelolaan limbah dan sampah plastik untuk memberikan keharmonisan yang berkelanjutan dengan alam.
Polusi udara
Masalah polusi ini dianggap sebagai satu-satunya ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan manusia. Sesuai perkiraan WHO pada tahun 2018, sembilan dari sepuluh orang bernapas di atas udara luar ruangan yang tercemar dan dapat diterima, dan 7 juta orang meninggal di seluruh dunia karena polusi udara luar dan dalam ruangan. Jutaan anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun akibat asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan, dan penyakit pernapasan seperti pneumonia.
Â
Pengelolaan Limbah hingga Sampah Pembalut
Pengelolaan limbah
Menurut laporan Bank Dunia tahun 2020, diperkirakan dunia menghasilkan 224 crore ton sampah padat. Timbunan sampah tahunan diantisipasi meningkat sebesar 73% (dari 224 menjadi 388 crore ton) pada tahun 2050 karena peningkatan ekspansi populasi dan urbanisasi.
Sampah Plastik
Ini adalah salah satu masalah utama yang saat ini mempengaruhi dunia, yang memiliki efek luas. Ini mempengaruhi satwa liar, terutama spesies dan ekosistem laut. Sejak awal abad ini (2000), jumlah plastik yang diproduksi di seluruh dunia meningkat dua kali lipat, mencapai hampir 40 crore metrik ton per tahun pada tahun 2021.
Limbah Pembalut
Pembalut dapat memiliki hingga 90% plastik, yang sebagian besar dibuang di tempat pembuangan sampah. Sesuai laporan organisasi lingkungan Toxics Link, lebih dari 1.230 crore limbah pembalut dibuang ke tempat pembuangan sampah di India setiap tahunnya. Pembalut sintetis ini membutuhkan waktu antara 250 dan 800 tahun untuk terurai.
Advertisement
Tema Hari Lingkungan Hidup Tahun 2023
Tahun 2023 ini, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 adalah "#BeatPlasticPollution", sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke-51 dan seruan global untuk memerangi polusi plastik.
Istilah "polusi plastik" mengacu pada akumulasi limbah produk plastik dan partikel yang menimbulkan ekosistem Bumi. Telah diteliti ke garis depan masalah lingkungan karena pertumbuhan eksponensial dalam penggunaan plastik sekali pakai.
Lebih banyak sampah plastik dihasilkan per orang di negara berkembang dengan sistem pengumpulan sampah yang buruk. Karena itu, sebagian besar plastik yang mencemari lautan berasal dari sungai negara berkembang dan berpenghasilan menengah. Namun, negara maju, terutama yang tingkat daur ulangnya rendah, juga kesulitan mengumpulkan sampah plastik.
Pada tahun 2019, 46 crore ton plastik telah dibuang secara global, di mana 9% sampah plastik telah didaur ulang, dan 22% salah kelola. Meskipun lebih dari 120 negara memiliki beberapa bentuk larangan atau pajak pada plastik sekali pakai, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap masalah tersebut.
Sebagian besar peraturan berfokus pada barang-barang seperti kantong plastik, yang menyumbang sebagian kecil dari sampah plastik, tetapi secara signifikan berdampak membuang sampah sembarangan daripada mengurangi konsumsi plastik. Hal ini menunjukkan pentingnya menyebarkan kesadaran akan penggunaan plastik dan dampak lingkungannya yang berbahaya.
Pada hari ini, orang-orang dari berbagai penjuru dunia melangkah maju untuk menciptakan kesadaran tentang polusi plastik dan berupaya menyatukan otoritas lokal, industri, komunitas, dan individu untuk menemukan solusi berkelanjutan dalam penggantian plastik.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari Tahun ke Tahun
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 : Only One Earth
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021: Generation restoration- Ecosystem restoration
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020: Time for Nature
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019: Beat Air Pollution
Â
Advertisement
Pentingnya Menjaga Lingkungan
Perlindungan lingkungan adalah landasan untuk menjaga planet, komunitas, dan ekonomi kita. Jika tidak dilindungi, berikut ini bisa menjadi efek serius namun tidak terbatas pada penggundulan hutan, peningkatan suhu bumi, kualitas air yang buruk, kepunahan spesies, bencana alam hingga tidak tersedianya tempat untuk berlindung lagi bagi umat manusia. Itu mengapa mulai sekarang marilah menjaga lingkungan guna kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dan untuk generasi kita.Â