Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan yang lalu, topik tentang inner child sempat viral di media sosial. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa setiap orang memiliki inner child, baik yang sehat maupun yang terluka.
Inner child sendiri merupakan gambaran langsung dari pengalaman hidup Anda di masa kecil, serta pengalaman-pengalaman lain yang membentuk siapa Anda saat ini. Tentu saja, pengalaman yang diingat tidak hanya yang positif, tetapi juga yang negatif. Pengalaman buruk yang terus teringat bisa memengaruhi proses perkembangan Anda, dan ketika seseorang terus dihantui oleh pengalaman-pengalaman tersebut, mereka bisa terperangkap dalam inner child yang terluka.
Advertisement
Namun, bukan berarti kondisi ini harus dibiarkan berlarut-larut, karena dapat berdampak negatif bagi kehidupan Anda. Oleh karena itu, penting untuk menjangkau inner child dan berdamai dengannya demi kesehatan mental yang lebih baik.
Advertisement
Seperti yang dilaporkan oleh Mindbodygreen pada Senin (3/2/2025), menyentuh inner child bisa terasa menakutkan, membingungkan, dan sulit untuk didekati. Namun, dalam bukunya yang baru, Glow: 90 Days to Create Your Vibrant Life From Within, Stacie Stephenson, D.C., membagikan empat langkah sederhana untuk mulai terhubung dengan masa lalu demi menciptakan masa kini dan masa depan yang lebih sehat.
Anda bahkan hanya membutuhkan dua hari untuk memulai proses ini. Yuk, coba terapkan!
Hari Pertama: Pagi Hari
Ketika Anda masih kecil, Anda melihat dunia dengan apa adanya. Namun, setelah menjadi orang dewasa, Anda melihat dunia melalui lensa kebijaksanaan yang diperoleh dari pengalaman.
Akan tetapi, bagaimana jika Anda bisa bertemu diri sendiri sebagai seorang anak? Apa yang akan Anda katakan kepada anak itu dengan begitu banyak kehidupan di depan mereka? Jika memungkinkan, coba temukan foto masa kecil Anda, atau pikirkan seperti apa penampilan Anda di usia muda.
Duduklah dengan tenang, pejamkan mata, dan bayangkan Anda menggandeng tangan anak itu dan duduk bersama. Apa yang ingin Anda sampaikan kepadanya?
Pelajaran, dorongan, atau peringatan apa yang dapat Anda berikan? Ungkapkan cinta dan kasih sayang yang Anda miliki untuk anak kecil itu, dan untuk orang dewasa mereka nantinya.
Advertisement
Hari Pertama: Malam Hari
Hari ini, Anda merenungkan apa yang akan Anda katakan kepada diri sendiri sebagai seorang anak. Saat malam, selesaikan percakapan itu. Duduk diam, pejamkan mata, dan bayangkan bertemu anak itu lagi. Kali ini, tanyakan pada diri anak tersebut apa yang ingin mereka katakan kepada Anda, dengan kondisi seperti sekarang.
Kebijaksanaan apa yang dimiliki oleh diri Anda yang lebih muda yang mungkin mengingatkan Anda akan tujuan dan potensi Anda? Apa ketakutan, harapan, dan impian anak itu bagi Anda?
Bayangkan bagaimana percakapan ini berlangsung, saat Anda membiarkan diri Anda yang lebih muda berbicara kepada Anda. Apakah ada hal-hal yang masih Anda yakini atau masih Anda sukai?
Apakah ada hal-hal yang Anda lupakan atau hilang yang mungkin Anda kunjungi kembali sebagai orang dewasa? Biarkan anak dalam diri Anda berbicara dan lihat apa yang dapat Anda pelajari.
Hari Kedua: Pagi Hari
Anak-anak memiliki perasaan intuitif yang luar biasa yang dapat tumpul di sepanjang untuk menuju dan melalui masa dewasa. Namun jauh di lubuk hati mereka, intuisi kekanak-kanakan itu tetap ada.
Hari ini, lihatlah apakah Anda dapat memanfaatkan perasaan mengetahui yang pernah datang begitu mudah kepada Anda. Ingat seperti apa dunia saat Anda masih kecil, dan lihat apakah Anda dapat mengakses sudut pandang itu lagi.
Bagaimana Anda berpikir tentang diri Anda sendiri? Bagaimana Anda melihat orang lain? Bagaimana perasaan Anda tentang tempat tinggal Anda? Apa hal yang paling Anda sukai untuk dilakukan?
Apakah dunia tempat yang lebih ajaib saat itu? Apakah Anda melihat dan mengalami berbagai hal secara berbeda sebelum Anda merasa perlu untuk mengelola atau mencoba mengendalikan keadaan yang menciptakan realitas Anda?
Lihat apakah Anda dapat melihat ke belakang melalui mata anak kecil itu. Bagaimana hidup Anda terlihat berbeda saat ini, jika Anda melihatnya dari sudut pandang yang lebih kekanak-kanakan? Apa yang dikatakan intuisi Anda tentang apa yang Anda butuhkan, atau apa yang perlu Anda ubah? Catat dan coba renungkan hal ini.
Advertisement
Hari Kedua: Malam Hari
Malam ini, tanpa ekspektasi atau penilaian, pejamkan mata dan luangkan waktu untuk membayangkan diri Anda sebagai seorang anak lagi. Pilih usia yang Anda ingat setidaknya cukup baik, atau peristiwa yang Anda ingat pernah Anda alami sebelum Anda melewati masa pubertas.
Ingatlah mengenai detail apa yang dapat Anda identifikasi tentang lingkungan Anda, kehadiran orang lain, dan perasaan diri Anda? Seperti apa realitas Anda? Bagaimana rasanya sebelum Anda harus mencari nafkah, sebelum Anda memiliki keluarga sendiri, teman dewasa, dan kehidupan dewasa yang penuh dengan tanggung jawab?
Biarkan diri Anda hidup di dalam ingatan ini untuk sementara dan lihat apa yang muncul secara intuitif untuk Anda. Cobalah untuk mengidentifikasi setidaknya satu perasaan yang terkait dengan pengalaman ini yang ingin Anda tangkap kembali.
Adakah sesuatu yang Anda rasa telah hilang, sudut pandang yang dulu Anda lupakan, atau perasaan yang dapat Anda alami kembali?