Taylor Swift Beri Petunjuk Album 1989 Taylor’s Version yang Akan Rilis, Siapkah Swifties?

Liputan6.com, Jakarta - Taylor Swift dikenal sebagai bintang yang suka membuat fansnya menerka-nerka tentang karya yang dihasilkannya.

Pada Selasa (19/9/2023) malam, melalui akun Instagram pribadinya @taylorswift, penyanyi berusia 33 tahun ini mengunggah video samar berdurasi 14 detik yang berisi lima lagu “From the Fault” dari album tersebut.

Klip pendek tersebut menampilkan empat huruf secara bergantian “T, S, U dan L” dan diakhiri dengan tanda seru. Mini video ini dapat diinterpretasikan melalui dua cara, yaitu dapat mewakili huruf pertama dari masing-masing lagu, atau mengejanya untuk satu lagu. Bisa jadi lima huruf awal menandakan nama seperti “Nafsu!”

Dalam unggahannya tersebut, Taylor Swift juga menyertakan caption bertuliskan “You can tell me when the *search* is over… if the high was worth the pain.” Di mana kalimat tersebut merupakan bagian dari lirik lagunya “Blank Space,” yang memiliki arti “Anda dapat memberi tahu saya ketika *pencarian* selesai… apakah rasa sakitnya sepadan."

Unggahan tersebut sontak menarik perhatian publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. Banyak Swifties--sebutan untuk penggemar Taylor Swift penasaran dengan teka-teki yang dibuat idolanya tersebut.

Pada Agustus lalu, dalam tur terakhir Eras Tour di SoFi Stadium Los Angeles, AS, pelantun “Blank Space” ini mengumumkan bahwa 1989 (Taylor's Version) akan dirilis pada 27 Oktober 2023.

Melansir dari Hello Magazine, Rabu (20/9/2023), album ini akan menampilkan total 21 lagu, termasuk 16 lagu asli dan lima lagu "From the Vault," dengan edisi Tangerine menampilkan lagu bonus keenam.

Satu-satunya album yang tersisa untuk menerima perlakuan "Taylor's Version" sekarang adalah debut self-titled-nya pada tahun 2006, dan Reputation pada tahun 2017.

Pada Selasa, 19 September 2023, Google mengumumkan bahwa fungsi pencariannya akan mengisi serangkaian 89 teka-teki yang dapat dipecahkan oleh penggemar Taylor Swift untuk akhirnya mengungkap nama-nama lagu baru tersebut.

“Anda akan membantu Swifties di seluruh dunia keluar dari masalah saat semua orang secara kolektif memecahkan 33 juta teka-teki,” kata Google. "Dan begitulah cara kerjanya, begitulah cara Anda mendapatkan judul lintasan vault!"

Beberapa penggemar pertama kali melihat lemari besi kecil berwarna biru muncul pada Sabtu lalu ketika menelusuri "Taylor Swift," membangun antisipasi saat Swifties menunggu pengungkapan arti dari lemari besi tersebut.

Teka-teki ini dimulai dengan brankas yang menampilkan versi acak dari nama album Swift yang akan datang, dan akan mengungkap lebih banyak teka-teki saat seseorang memasukkan jawaban ke dalam bilah pencarian.

Penelusuran untuk "Taylor Swift" melonjak setelah unggahan tersebut dan tetap tinggi selama beberapa jam, menurut data Google trends. Swift mencapai minat penelusuran Google tertingginya pada pukul 3 sore. Selasa, dua jam setelah unggahannya, sebelum sedikit menurun.

Banyak Swifties yang berpikir ada kesalahan saat mereka mencari jawaban tanpa kemajuan selanjutnya. Beberapa penggemar merasa frustrasi karena mereka tidak dapat berpartisipasi atau kesal dengan banyaknya penyelesaian teka-teki yang diperlukan saat permainan tidak berfungsi dengan baik.

"Swifties, brankasnya macet! Tapi jangan khawatir, tidak ada ruang kosong di dalamnya," tulis perusahaan itu. "Kita berada di era perbaikan dan akan segera keluar dari masalah."

"Saya merasa Taylor terus-menerus lupa betapa besarnya dia," komentar salah satu pengguna di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"33 juta itu jumlah yang banyak jika Anda memperhitungkan brankas yang tidak berfungsi. Google harus memproses siapa yang memainkan game tersebut dan siapa yang benar-benar mencoba mencari kacamata hitam, dan menurut saya itulah yang mengacaukan semua ini"

Yang lain bercanda, "kami pasti tidak akan mendapatkan 33m sebelum album keluar karena brankas bodoh ini tidak berfungsi."

Google mengatasi kesalahan tersebut dalam sebuah unggahan di X pada Selasa malam.