Liputan6.com, Jakarta - Mungkin kamu sudah tahu bahwa tidur sangat penting untuk kesehatanmu, baik kesehatan mental maupun fisik sehingga kamu harus memastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Salah satu komponen tidur yang berdampak pada kesejahteraan adalah posisi yang kamu ambil ketika di tempat tidur, apakah kamu lebih sukan berbaring terlentang, menyamping, atau tengkurap.
Meskipun setiap posisi tidur memiliki kelebihan dan kekurangan, beberapa posisi tidur mungkin lebih baik untuk kamu dibandingkan yang lain, tergantung pada masalah kesehatan kamu. Lantas, bagaimana posisi tidur memengaruhi kesejahteraan seseorang? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Selasa (17/10/23).
Baca Juga
Faktor yang Memengaruhi Posisi Tidur
Kamu mungkin mengetahui posisi tidur yang kamu sukai. Namun, penelitian menunjukkan beberapa faktor dapat memengaruhi posisi tidur pilihan seseorang, salah satunya usia. Secara khusus, meskipun orang dewasa cenderung lebih menyukai posisi tidur miring, seiring bertambahnya usia, pilihan tersebut menjadi lebih kuat. Selain itu, ketika semua orang bergerak ketika tidur, orang yang berusia 20 hingga 34 tahun lebih banyak bergerak dibandingkan mereka yang berusia di atas 35 tahun dan pria cenderung lebih banyak berpindah posisi dibandingkan wanita.
Advertisement
Jenis Posisi Tidur Beserta Pengaruhnya
Banyak dari individu mungkin tidak terlalu memikirkan posisi tidur ketika memasuki usia pertengahan 20-an atau 30-an, tetapi seiring bertambahnya usia, posisi tidur menjadi semakin penting bagi kesejahteraan seseorang. Tidur dalam satu posisi dibandingkan dengan posisi lainnya dapat menjadi pembeda dalam perjuangan mengatasi masalah, seperti asam lambung, nyeri punggung dan leher, bahkan keadaan tiba-tiba berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih.
1. Tidur Telentang
Para ahli berpendapat bahwa tidur telentang merupakan posisi terbaik untuk kesehatan secara keseluruhan karena posisi ini dapat mendistribusikan nutrisi secara merata ke seluruh tubuh ketika kamu tidur sehingga menjaga berat badan kamu. Meskipun demikian, hal ini tidak terlalu populer, hanya 18% dari peserta survei yang ditanya dalam penelitian Better Sleep Council yang menyebutkan bahwa mereka tidur dengan posisi telentang.
Pengaruh positif dari posisi telentang ini ialah orang dengan sakit leher mungkin akan merasa bahwa tidur telentang dapat meredakan nyeri karena posisinya memastikan tulang belakang tetap sejajar. Orang dengan hidung tersumbat karena alergi atau penyakit ketika tidur telentang mungkin akan merasakan lebih lega dibandingkan bila tidur dengan posisi lain. Hal ini dikarenakan tidur telentang dengan posisi sebagian tegak dapat membantu mengeringkan hidung dan menjaga saluran udara tetap terbuka.
Namun, tidur telentang tidak memberikan efek yang sama bagi semua orang. Orang dengan beberapa jenis sakit punggung mungkin menganggap posisi ini dapat memperburuk keadaan. Untuk menghindari hal ini, kamu dapat menopang lutut dengan bantal agar tulang belakang dapat membentuk lengkungan alaminya. Hal ini akan menghilangkan tekanan dan berpotensi mengurangi rasa sakit.
Tidur telentang dianggap posisi terburuk bagi orang yang suka mendengkur atau menderita apnea tidur karena dapat menyebabkan lidah jatuh kembali ke tenggorokan sehingga membatasi jalannya napas. Selain itu, orang yang memiliki asam lambung akan mengalami peningkatan rasa sakit ketika mereka tidur telentang.
Advertisement
2. Tidur Miring
Menurut penelitian Better Sleep Council, dua pertiga responden lebih suka tidur miring. Untungnya, ada sejumlah manfaat dari posisi ini. Tidur menyamping dapat membuka saluran udara sehingga membantu meredakan dengkuran dan masalah pernapasan lainnya, termasuk apnea tidur. Ini juga baik untuk meredakan nyeri punggung bagian bawah.
Apabila kamu menderita sakit punggung atau pinggul, meletakkan bantal di antara kedua kaki kamu dalam posisi ini mungkin akan sangat bermanfaat. Tidur menyamping juga dianggap sebagai posisi ideal bagi orang hamil karena dapat mengurangi tekanan kehamilan pada tubuh dan memungkinkan aliran darah beredar lebih baik.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri dengan kepala ditinggikan dapat membantu meredakan asam lambung, tetapi tidur miring ke kanan dapat memperburuk asam lambung. Di sisi lain, tidur dengan posisi miring ke kanan sangat ideal bagi seseorang yang memiliki masalah jantung. Meskipun tidur miring ke kiri dapat menyebabkan pergeseran posisi jantung, menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan lainnya, tetapi tidur miring ke kanan menjaga jantung tetap pada tempat yang benar di tubuh sehingga mengurangi potensi masalah.
Namun, apabila kamu tidak mengubah posisi miring ini selama tidurmu, tekanan yang ditimbulkan karena terlalu lama berada di sisi miring dapat menyebabkan hilangnya sirkulasi darah, menyebabkan mati rasa pada lengan, masalah yang tidak nyaman, dan mengganggu tidur.
3. Tengkurap
Tidur dengan posisi tengkurap dianggap sebagai posisi terburuk. Untungnya, survei Better Sleep Council menemukan bahwa ini adalah posisi tidur yang paling tidak populer dengan hanya 17% responden yang melaporkannya sebagai posisi favoritnya. Meskipun tidur tengkurap tidak disarankan bagi kebanyakan orang, ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi dengkuran.
Tidur tengkurap dianggap posisi terburuk karena mengarah pada postur tubuh yang paling buruk. Ketika kamu tidur tengkurap, kamu harus menoleh ke samping untuk bernapas yang membuat tulang belakang kamu tidak sejajar. Hal ini dapat menyebabkan leher dan bagian bawah punggungmu sakit.
Tidur tengkurap juga mengakibatkan lebih banyak gerakan bolak-balik untuk mendapatkan kenyamanan sehingga dapat menurunkan kualitas tidurmu. Selain itu, karena orang yang tidur tengkurap menekan wajahnya ke bantal sehingga dapat merusak dan menakan kulitnya, ini dapat menimbulkan kerutan lebih cepat.
Advertisement