Liputan6.com, Jakarta Suriname adalah sebuah negara dengan luas sekitar 163.265 kilometer persegi yang berada di Amerika Selatan. Alih-alih menggunakan bahasa Belanda, penduduk Surinema menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi sehari-hari.
Bahkan warga negara Suriname sebanyak 15 persen dari total penduduk asli yakni 590.855 jiwa merupakan penduduk dengan etnis Jawa. Meskipun bahasa Jawa sudah menjadi bahasa sehari-hari warga sana, tapi bahasa nasional di Suriname adalah bahasa Belanda.
Advertisement
Baca Juga
Penasaran bagaimana sejarah dari Suriname ini? Simak artikel selengkapnya.
Advertisement
Sejarah Suriname
Suriname merupakan Negara Republik yang terletak di benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan. Melansir dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Selasa (21/11/2023), Suriname sudah ada dan dikenal sejak abad ke-15.
Suriname merupakan tanah jajahan Belanda yang memeroleh kemerdekaan pada 25 November 1975. Selain itu, Suriname juga pernah dijajah oleh Spanyol, Inggris, Perancis, hingga Portugal.
Saat itu bangsa Eropa berlomba-lomba untuk menguasai Guyana yang merupakan nama awal Suriname. Wilayah Suriname merupakan suatu dataran luas yang letaknya di antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Cassiquiare dan Orinocco.
Mulanya dataran luas itu diberi nama Guyana Karibana oleh para kartografi. Arti Guyana adalah dataran luas yang dialiri banyak sungai. Karibania berasal dari kata Caribs yang merupakan nama penduduk pertama.
Suriname berbatasan dengan Guyana Perancis di sebelah timur dan Guyana di sebelah barat. Di sebelah selatan berbatasan dengan Brazil dan Samudera Atlantik di sebelah Utara.
Advertisement
Masuknya Orang Indonesia
Orang Indonesia yang mayoritas dari Jawa masuk ke Suriname sejak tahun 1890. Setelah itu terus dilakukan pengiriman hingga tahun 1939.
Sebagai negara penjajah, Belanda mengirimkan ribuan orang dari Indonesia ke Suriname. Orang yang dikirim itu kebanyakan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Disana mereka menjadi tenaga kerja atau budak yang ditempatkan di beberapa perkebunan. Di tahun 1890 hingga 1939 ada sekitar 32.956 orang Indonesia yang dikirim ke Suriname.
Kemudian terjadi gelombang repatriasi atau kembalinya warga warga negara dari negara asing menuju negara asal. Banyak yang kembali ke Indonesia, namun banyak juga yang tetap bertahan di Suriname.
Mereka yang bertahan tidak hanya menjadi buruh, namun juga pegawai dan pejabat seperti anggota DPR dan menteri.
Bahasa Jawa Menjadi Bahasa Sehari-Hari Penduduk Suriname
Ratusan orang Jawa yang diangkut ke Benua Amerika bagian selatan pada tahun 1880-an kini mengisi 15 persen komposisi penduduk Suriname. Orang-orang Jawa di sana masih memegang teguh tradisi, dari nama hingga upacara kematian.
Suku Jawa yang berada di Suriname merupakan generasi penerus orang-orang Jawa yang diangkut ke negara benua Amerika pada saat penjajahan Belanda. Angkatan pertama, sebanyak 94 orang Jawa diangkut ke Suriname pada 21 Mei 1890 dengan kapal SS Koningin Emma.
Sesampai di Suriname, orang-orang Jawa yang berasal dari kuli kontrak itu tak ingin lepas dari leluhur mereka. Cara yang dianggap menjadi jalan untuk mempertahankan jawanya itu hanyalah dengan mempertahankan tradisi.
Tradisi yang mereka pertahankan diantaranya adalah shalat dengan menghadap kiblat ke arah barat (islam madep ngulon) seperti saat mereka masih berada di Jawa. Hal ini juga memunculkan agama Javanisme yang ingin membersihkan tradisi Jawa dari Islam.
Orang Jawa di Suriname mempertahankan ritual Jawa, bahkan yang di Indonesia tradisi Jawa itu mulai ditinggalkan. Seorang penulis buku travel, Agustinus Wibowo melakukan riset tentang nasionalisme diaspora dan tinggal selama dua bulan di Suriname.
Dia menceritakan kisah tentang budaya Jawa di sana. Di Suriname, Agustinus mengatakan bahwa dia melihat ritual agama Javanisme, salah satunya selametan.
Agustinus juga menyebut budaya Jawa di Suriname juga sempat mulai hilang pada tahun 1970-an hingga 1080-an. Keturunan Jawa saat itu mulai berpikiran andai ingin sukses caranya dengan hidup dan belajar Bahasa Belanda.
Dengan hal ini, pada periode itu mulai banyak keturunan Jawa yang tidak bisa berbahasa Jawa. Tapi kemudian muncul upaya untuk melestarikannya lagi, mulai dari tradisi kembar mayang untuk pengantin, luluran, sampai pada ritual prosesi kematian.
Advertisement
Bahasa Belanda sebagai Bahasa Resmi
Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi Suriname, namun sejauh mana anggota dari berbagai kelompok etnis dapat menggunakan bahasa tersebut berbeda-beda. Sebagian besar penduduk belajar bahasa Belanda sebagai bahasa kedua.
Bahasa tambahan termasuk Sranan dan bahasa kreol lainnya. Bahasa inggris, Sarnami, yang berasal dari bahasa Hindi dan Urdu, Jawa dan sejumlah bahasa Maroon dan Indian Amerika Selatan. Masyarakat Suriname bisa menggunakan bahasa Jawa lantaran pada zaman penjajahan dulu, Belanda membawa orang-orang Jawa dari Indonesia ke Suriname untuk dipekerjakan.
Seiring waktu, kultur Jawa mulai menyatu di Suriname. Hal ini yang membuat masyarakat Suriname bisa berbahasa Jawa.
Suriname Kaya akan Sumber Daya Alam
Negara tropis yang luasnya sedikit lebih kecil dari Pulau Sulawesi ini kaya akan sumber daya alam. Perekonomian Suriname bergantung pada sumber daya mineral, terutama minyak, emas, dan bauksit.
Selain dari sumber daya alam, sumber pendapatan utama negara adalah dari pertanian. Lebih dari separuh lahan pertanian di Suriname ditanami padi, yang merupakan makanan pokok warga. Sebagian beras asal Suriname diekspor ke negara tetangga. Selain beras, barang ekspor penting lain yang diproduksi di Suriname adalah pisang, kelapa, dan minyak sawit.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan Negara Suriname?
Negara Suriname atau secara resmi disebut dengan nama Republik Suriname, adalah sebuah negara berdaulat yang berasal dari kawasan Amerika Selatan. Lebih rinci, negara ini terletak di bagian pantai utara Amerika selatan dan berbatasan langsung dengan Samudera Atlantik.
Apa Suriname termasuk Negara Merdeka?
Suriname menjadi satu-satunya negara merdeka di benua Amerika dimana bahasa Belanda dituturkan oleh mayoritas penduduk dan salah satu dari dua negara yang tidak berbahasa latin di Amerika Selatan.
Advertisement
Negara Suriname Beragama Apa?
Agama-agama yang dianut oleh penduduk Suriname adalah agama Kristen Protestan, Hindu, Katolik Roma dan Islam.
Apakah di Suriname Banyak Keturunan Jawa?
Penduduk dengan etnis jawa yang tinggal di Suriname mencapai 15 persen yakni 590.855 jiwa dari total penduduk asli.
Advertisement
Guyana Ada Dimana?
Guyana berbatasan dengan Suriname di sebelah timur, Brasil di selatan, Venezuela di Barat, dan Samudera Atlantik di Utara.