Jangan Takut Eksplorasi Diri, Ini 8 Strategi Menemukan Jati Diri Anda

Menemukan jati diri merupakan perjalanan seumur hidup bagi setiap individu. Ketika Anda menemukan jati diri Anda melalui eksplorasi diri, Anda akan tahu apa harus Anda lakukan.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 22 Nov 2023, 20:04 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2023, 20:04 WIB
Ilustrasi semangat, diri sendiri, percaya diri
Ilustrasi semangat, diri sendiri, percaya diri. (Image by cookie_studio on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Menemukan jati diri merupakan perjalanan seumur hidup bagi setiap individu. Hal ini tidak terjadi dalam satu hari atau satu waktu, tetapi tetap ada proses dan upaya yang harus Anda lakukan. Ketika Anda menemukan jati diri Anda melalui eksplorasi diri, Anda akan tahu apa harus Anda lakukan, seperti bangkit dengan apa adanya diri Anda sehingga ini dapat mengatasi masalah apa pun.

Mungkin pertanyaan-pertanyaan terkait jati diri pernah atau sedang menghantui diri Anda, seperti pertanyaan, apa jati diri Anda sebenarnya? Kapan Anda merasa paling bahagia? Kapan Anda meyakini hidup yang penting itu? atau Kapan Anda bertindak sesuai dengan nilai-nilai tanpa menghiraukan ekspektasi orang lain?

Jawaban dari semua pertanyaan tersebut akan membentuk diri Anda yang sebenarnya. Berikut beberapa strategi eksplorasi diri yang dapat membantu Anda menemukan jati diri Anda yang sebenarnya, seperti yang dilansir dari halaman Life Hack pada Selasa (21/11/23).

1. Bertindak secara Autentik

Ketika Anda bertindak secara autentik atau dapat dipercaya, Anda akan melangkah ke dalam diri Anda yang sebenarnya. Anda akan berjalan dalam kebijaksanaan, bukan kekhawatiran. Orang lain akan mendatangi Anda karena mereka tahu Anda mampu bertanggung jawab dengan amanah yang diberikan.

Bila Anda bersifat autentik, Anda mampu membuat pilihan berdasarkan karakter. Ketika Anda tetap jujur pada diri Anda yang sebenarnya, Anda akan belajar bahwa tidak ada yang bisa menjatuhkan Anda.

Hal itu dikarenakan Anda tidak mencari validasi eksternal dan ketika Anda mengetahui apa yang Anda miliki, Anda dapat berbuat lebih banyak dengan diri sendiri. Ketika Anda bertindak secara autentik, Anda juga bertindak demi kepentingan terbaik seua orang karena Anda lebih peduli pada hal yang benar. Semakin Anda baik kepada dunia, berarti dunia juga akan menjadi lebih baik.

 

2. Tegas terhadap Diri Sendiri

Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri
Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri. (Photo by DESIGNECOLOGIST on Unsplash)

Cobalah untuk menyampaikan afirmasi positif kepada diri Anda dengan mengatakan kalimat berikut, "Saya kuat. Saya seorang pemenang, bukan korban kegagalan. Saya tidak sempurna karena saya manusia. Saya tidak sendiri. Saya bersyukur. Saya merasa damai". 

Ketika Anda mengatakan kalimat-kalimat tersebut, Anda akan menerimanya sebagai suatu kebenaran dan merasakannya. Anda akan menemukan jati diri Anda dalam menemukan kekuatan Anda melalui eksplorasi diri.

Ketika Anda memberi tahu dunia siapa diri Anda, hambatan dan pertentangan akan hilang. Saat Anda percaya diri, Anda akan melihat peluang, pelajaran, dan kebijaksanaan sehingga membuat Anda menjadi proaktif, bukan reaktif.

3. Hadapi Kritik Batin Anda

Bila yang dilakukan orang hanyalah mendengarkan suara negatif di kepala mereka, itu tidak akan bisa diselesaikan. Layaknya Einstein yang tidak akan menemukan Teori Relativitas bila ia mendengarkan gurunya yang mengatakan kepadanya bahwa ia tidak memiliki apa yang diperlukan.

Kritik batin datang dari ketakutan akan hal yang tidak ketahui, kehilangan, dan kekurangan. Namun, rasa takut tidak semestinya menentukan apa yang terjadi. Anda dapat mengatasi rasa takut dengan tidak mendengarkan kritik batin Anda.

Sebaliknya, Anda dapat berterima kasih kepada kritikus Anda dan mengubahnya menjadi sentimen positif. Rasa takut dapat memastikan Anda mengenakan berbagai persiapan, berlatih sebelum tampil, membuat pilihan yang baik, dan sebagainya. Namun, rasa takut tidak harus mengendalikan Anda.

4. Jangan Sembunyikan Ketidaksempurnaan Anda

Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri
Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri. (Photo by @invadingkingdom on Unsplash)

Sangat mudah untuk memakai masker dan berkata, "Saya ingin orang lain berpikir tentang saya seperti ini." Sebaliknya, akan lebih memuaskan bila Anda melepas topeng dan berkata, "Inilah saya sebenarnya dan saya bangga dengan diri saya."

Melalui eksplorasi diri, Anda dapat hidup bebas dengan mengakui siapa diri Anda. Itu akan membuat Anda lebih bertanggung jawab dan lebih berdampak. Ketika Anda menceritakan kisah Anda dan mengatakan kebenaran Anda, orang akan mendengarkan dan terinspirasi untuk menemukan kebenaran mereka sendiri. 

5. Temukan Apa yang Bukan Diri Anda

Jika Anda ingin mengetahui siapa diri Anda maka cari tahu siapa Anda. Bagian mana dari masa lalu Anda yang menentukan masa kini Anda? Bagaimana dengan budaya, agama, keluarga, dan teman di sekitar Anda? Siapa sebenarnya diri Anda? Anda tidak akan pernah selesai menemukan diri Anda sendiri, tetapi Anda dapat menggunakan proses tertentu, yaitu memisahkan diri dari apa yang bukan diri Anda dengan mencari sumber pandangan Anda untuk menjadi mandiri.

Ketika Anda membedakan, Anda tidak mengabaikan atau meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh hal-hal lain. Anda cukup menyadari dan menerimanya sehingga suatu hari nanti Anda dapat melakukan sesuatu untuk mengubahnya.

Apa yang menjadi tujuan unik, minat, dan gagasan Anda? Setelah Anda mengetahui apa yang bukan diri Anda, mulailah dari sana dengan eksplorasi diri, yaitu perjalanan memahami bagaimana Anda telah dibentuk melalui proses kehidupan. Tidak masalah bila banyak hal yang memengaruhi Anda. Jika Anda mampu, Anda akan mulai mencari tahu siapa diri Anda dan membebaskan diri dari hal-hal yang bukan diri Anda tersebut.

 

6. Catat Kehidupan Anda

Ilustrasi menulis, merangkai puisi
Ilustrasi menulis, merangkai puisi. (Photo by Freepik)

Journaling merupakan alat yang hebat untuk mengeksplorasi diri. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menuliskan pemikiran Anda, baik sebagai tulisan bebas atau mengikuti berbagai petunjuk yang ada. Jika Anda tidak dapat memikirkan apa pun untuk ditulis, mulailah dengan sederhana, seperti menuliskan suasana hati Anda.

Ketika Anda menemukan apa yang membuat Anda tergerak, Anda akan belajar cara mengelola diri dan hidup dengan lebih baik. Anda memiliki ruang aman yang bisa menjadi diri Anda sebenarnya. Anda juga dapat menuangkan semua perasaan Anda pada tulisan setiap harinya.

Anda bisa mengamati apa yang ada di sekitar dan membiarkan pikiran Anda mengalir. Fokus pada perasaan Anda dan berikan jeda untuk refleksi sebelum melanjutkan menulis. Biarkan akhir dari semuanya terjadi secara alami, yaitu ketika Anda merasa tidak ada lagi yang perlu dikatakan.

7. Temukan Kenyamanan dalam Kesendirian

Terkadang, menjauh adalah hal terbaik untuk eksplorasi diri. Jika Anda keluar ke alam dan berinvestasi pada diri sendiri, Anda akan merasa lebih baik. Gunakanlah waktu untuk bermeditasi dan fokus hanya pada diri sendiri, bukan pada dunia sekitar Anda. Dengarkan pikiran Anda sendiri, bukan apa yang orang lain katakan. 

Mengisi ulang pikiran mungkin tidak mengubah segalanya atau menghentikan keadaan sulit itu, tetapi dapat membantu Anda mengembangkan pola pikir dan energi untuk menghadapinya melalui kekuatan batin Anda.

8. Fokus pada Apa yang Benar dengan Anda

Mungkin Anda pernah merenungkan apa yang tidak Anda sukai dari diri Anda dan apa yang menurut Anda tidak disukai orang lain. Mungkin Anda merasa peluang dileatkan begitu saja karena Anda tidak berharga. Jika Anda mengalami itu, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Setiap orang mempunyai bias negatif yang cenderung lebih percaya pada hal buruk dibandingkan hal baik.

Menyadari pikiran Anda mungkin berbohong adalah langkah pertama untuk melihat kebenaran. Ketika Anda fokus pada apa yang tepat bagi Anda, berarti Anda akan melawan pikiran yang mengatakan bahwa Anda tidak punya apa-apa untuk dibanggakan. Jika Anda mempnyai kendali atas apa yang Anda pikirkan maka Anda mempunyai kendali lebih besar atas situasi Anda.

Pernahkah Anda memuji diri sendiri? Mengapa tidak mencobanya sekarang? Anda dapat mempersonalisasikannya, tetapi Anda dapat mengatakan bahwa, "Saya suka cara saya peduli terhadap orang lain. Saya memiliki sikap yang baik. Saya selalu bangkit ketika hal buruk terjadi. Saya mencintai diri saya sendiri."

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia
INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya