5 Cara Mengatasi Stres untuk Hidup yang Lebih Baik

Stres dapat memberikan dampak yang cukup besar pada kesehatan jiwa, fisik, dan emosional, sehingga memahami cara mengelolanya menjadi hal yang penting.

oleh Sinta Arumayuni diperbarui 07 Des 2023, 00:31 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 23:41 WIB
Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. (Gambar oleh Hieu Van dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Stres merupakan fenomena umum dalam kehidupan sehari-hari dan bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang. Faktor seperti tekanan hidup, tuntutan pekerjaan, dan masalah interpersonal dapat menjadi pemicu stres.

Banyak orang mencari cara atau strategi efektif untuk meredakan beban pikiran dan tubuh saat menghadapi stres. Memahami cara pengurangan stres menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.

Simak informasi selengkapnya, dikutip dari berbagai sumber pada Rabu (06/12/2023).


1. Mengonsumsi Obat-obatan Medis

Ilustrasi obat-obatan medis (Sumber: freepik.com)
Ilustrasi obat-obatan medis (Sumber: freepik.com)

Dalam situasi stres berat yang sudah berdampak pada kesehatan mental dan fisik, penanganan dengan menggunakan obat-obatan tertentu menjadi diperlukan. Menurut alodokter yang ditinjau oleh dr. Airindya Bella, beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk mengatasi stres meliputi fluoxetine, alprazolam, sertraline, atau lorazepam.

Penting diingat bahwa penggunaan obat-obatan tersebut tidak boleh dilakukan secara sembarangan, dan pemberian serta dosisnya harus disesuaikan dan diawasi oleh dokter yang berkompeten.


2. Mengonsumsi Vitamin

Ilustrasi vitamin (Sumber: freepik.com)
Ilustrasi vitamin (Sumber: freepik.com)

Berdasarkan informasi dari CNN Indonesia, Vitamin B Kompleks mengandung delapan jenis vitamin, yakni tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), biotin, asam folat, dan cobalamin (B12). 

Gabungan vitamin-vitamin ini memainkan peran penting dalam metabolisme sel dan dapat berkontribusi pada peningkatan suasana hati dan energi. Mekanisme tersebut dilakukan dengan menurunkan kadar asam amino dalam darah yang terkait dengan tingkat stres.


3. Mengonsumsi Makanan Manis

Es krim, salah satu makanan manis yang bisa mengatasi masalah mental seperti depresi dan stres (Sumber: freepik.com)
Es krim, salah satu makanan manis yang bisa mengatasi masalah mental seperti depresi dan stres (Sumber: freepik.com)

Merujuk pada Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, makanan yang mengandung gula diyakini dapat meningkatkan aktivitas di wilayah otak yang mengatur stres dan ketakutan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan manis berbasis gula memiliki kadar hormon kortisol yang lebih rendah, menandakan penurunan tingkat stres pada mereka.

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi gula sebaiknya tidak berlebihan. Kelebihan asupan gula dapat justru memicu perilaku agresif, kecemasan, kelelahan, dan bahkan dapat menjadi pemicu berbagai penyakit degeneratif lainnya.


4. Olahraga

Olahraga yoga (Sumber: freepik.com/jcomp)
Olahraga yoga (Sumber: freepik.com/jcomp)

Menurut informasi dari Siloam Hospitals, saat beraktivitas olahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin, suatu jenis hormon yang memainkan peran penting dalam mengurangi perasaan cemas, kekhawatiran, dan tekanan pada individu, sehingga berkontribusi dalam mengatasi stres.

Berbagai jenis olahraga, seperti yoga, berjalan kaki, pilates, menari, tai chi, tenis, dan kickboxing, dapat menjadi metode efektif untuk mengurangi tingkat stres.


5. Tidur yang Cukup

Orang sedang tidur (Sumber: freepik.com/wayhomestudio)
Orang sedang tidur (Sumber: freepik.com/wayhomestudio)

Menurut informasi dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, tingkat stres dapat menginduksi munculnya pikiran negatif yang dapat menghambat kemampuan untuk tidur. Sementara tidur menjadi momen yang sangat penting bagi otak dan tubuh untuk beristirahat.

Kekurangan kualitas tidur dapat berdampak pada suasana hati, menurunkan tingkat energi, dan mengurangi tingkat konsentrasi. Oleh karena itu, menjaga waktu tidur dan memastikan mendapatkan istirahat yang cukup merupakan langkah pencegahan yang krusial terhadap stres.


Apa Akibat Stres Berkepanjangan?

Seseorang yang mengalami stres secara terus-menerus memiliki risiko terkena berbagai penyakit, seperti sakit kepala, depresi, masalah disfungsi seksual, gangguan lambung, risiko penyakit Alzheimer, penyakit jantung, rentan terhadap infeksi, gangguan tidur, tekanan darah tinggi, dan risiko asma.


Apakah Penyakit Stres Bisa Disembuhkan?

Masalah kesehatan mental tidak dapat sembuh dengan sendirinya, oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkompeten, seperti dokter spesialis jiwa atau psikiater, guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.


Bagaimana Cara Untuk Menghilangkan Rasa Stres?

Mengusahakan pola pikir yang positif. Rilekskan pikiran dengan berbagai teknik relaksasi. Jaga kesehatan melalui rutinitas olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, pastikan mendapatkan tidur yang cukup, konsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta terapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya