Liputan6.com, Jakarta Sebuah genus dan spesies baru yang merupakan prekursor pterosaurus telah ditemukan di Brasil selatan, berdasarkan analisis sisa-sisa kerangka parsial berusia 230 juta tahun. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan di periode Trias Akhir, memperkaya pemahaman kita mengenai keanekaragaman hayati masa lampau. Reptil ini diberi nama Venetoraptor gassenae, yang membuka perspektif baru tentang variasi makhluk hidup pada zaman tersebut.
Dengan panjang sekitar 1 meter (3,3 kaki) dan berat antara 4 hingga 8 kilogram, Venetoraptor gassenae menunjukkan karakteristik yang mencerminkan bentuk awal pterosaurus. Penemuan ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana reptil terbang berevolusi dan beradaptasi dalam ekosistem purba.
Baca Juga
Studi mendalam mengenai Venetoraptor gassenae tidak hanya mengungkap sejarah alam Brasil selatan, tetapi juga memperjelas kompleksitas ekosistem pada Trias Akhir. Dengan mendeskripsikan spesies baru ini, para peneliti mendapatkan gambaran lebih rinci tentang evolusi serta adaptasi makhluk hidup di era prasejarah.
Advertisement
Ditemukannya Venetoraptor gassenae membuka peluang penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih banyak misteri masa lalu, sekaligus memperkaya pemahaman kita tentang perjalanan evolusi kehidupan di Bumi. Merangkum dari sci.news, berikut informasi lengkap yang dirangkum pada Rabu (5/3/2025).
1. Venetoraptor Gassenae Mengungkapkan Awal dari Prekursor Pterosaurus
Venetoraptor gassenae, makhluk purba yang termasuk dalam keluarga Lagerpetidae, mengungkapkan sisi paling awal dari prekursor pterosaurus. Lagerpetidae, sebagai keluarga yang paling awal menyimpang, memberikan pandangan unik tentang evolusi dan perkembangan kelompok ini selama zaman Trias. Menurut ahli paleontologi dari Universitas Federal Santa Maria, Rodrigo Temp Müller, dan rekan-rekannya, dinosaurus dan pterosaurus memiliki akar yang bersama dari zaman Trias Tengah atau awal Trias Akhir. Meskipun keduanya mengalami kepunahan akhir Trias, dinosaurus dan pterosaurus menjadi tetrapoda dominan di darat dan langit selama periode Jurassic dan Cretaceous. Namun, karena kekurangan catatan fosil yang memadai, asal usul kelompok-kelompok ini menjadi subjek perdebatan selama beberapa dekade.
Dalam konteks ini, penemuan baru-baru ini, termasuk Venetoraptor gassenae, menandai langkah signifikan menuju pemahaman yang lebih baik tentang prekursor dinosaurus dan pterosaurus. Penemuan ini memberikan kontribusi substansial untuk memecahkan teka-teki seputar asal usul dan evolusi kelompok-kelompok ini. Dengan lebih banyak spesimen fosil yang ditemukan, penelitian ini menjadi kunci dalam merinci keragaman dan adaptasi makhluk-makhluk yang berperan penting dalam membentuk ekosistem darat dan udara selama masa lalu Bumi.
Dengan gelombang penemuan baru, para ilmuwan mendapatkan gambaran yang semakin jelas tentang perjalanan evolusi dinosaurus dan pterosaurus. Catatan fosil yang langka dan baru-baru ini ditemukan membuka pintu luas bagi pemahaman kita tentang peran kritis keluarga Lagerpetidae dan kontribusi mereka dalam membentuk lanskap biologis pada periode sejarah Bumi yang krusial.
Advertisement
2. Spesimen yang Berupa Fragmen Membatasi Analisis Ekomorfologi
Penelitian terbaru menyoroti keberagaman taksonomi dari kelompok-kelompok prekursor dinosaurus dan pterosaurus, yang jauh melampaui perkiraan sebelumnya. Beberapa sub-klade, seperti aphanosaurus, lagerpetids, dan silesaurid, sekarang diketahui tersebar di seluruh benua kuno Pangaea. Temuan ini membuka wawasan baru tentang seberapa luas dan beragamnya ekosistem dan habitat yang mereka huni selama zaman Trias. Dengan pemahaman yang ditingkatkan tentang distribusi geografis kelompok-kelompok ini, kita dapat lebih baik menggambarkan dinamika evolusi dan adaptasi mereka dalam lingkungan purba.
Meskipun penelitian ini membawa kemajuan, masih ada tantangan signifikan dalam pemahaman tentang tengkorak dan bagian kerangka lainnya dari pendahulu dinosaurus dan pterosaurus. Beberapa spesimen masih hanya berupa fragmen atau tidak terawetkan dengan baik, membatasi analisis ekomorfologi dan makro-evolusi yang lebih mendalam. Kesenjangan pengetahuan ini menjadi penghalang dalam merinci perubahan bentuk dan perkembangan evolusi dari kelompok-kelompok ini. Meskipun begitu, upaya untuk menutupi kekurangan data fosil terus menjadi fokus penelitian untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang evolusi makhluk-makhluk ini selama masa lalu.
Seiring dengan langkah-langkah positif dalam pemahaman kelompok-kelompok prekursor, tantangan dan kesulitan masih ada. Namun, semakin banyaknya temuan baru dan kemajuan dalam teknologi penelitian fosil memberikan harapan bahwa masa depan penelitian ini akan membuka lebih banyak rahasia masa lalu dan mengisi celah pengetahuan yang masih ada dalam kajian evolusi dinosaurus dan pterosaurus.
3. Karakteristik Unik yang Mirip Raptorial
Venetoraptor gassenae menghadirkan kombinasi ciri-ciri yang mengherankan, memperkaya pemahaman kita tentang evolusi dan adaptasi pterosaurus. Salah satu karakteristik menariknya adalah paruh yang tajam, mirip dengan raptorial, yang mengejutkan dengan kemunculannya sekitar 80 juta tahun sebelum dinosaurus. Para ahli paleontologi menyoroti bahwa paruh semacam itu, yang sekarang umum pada burung modern, dapat memiliki fungsi yang bervariasi, seperti merobek daging atau mengonsumsi buah keras. Dalam konteks Venetoraptor gassenae, paruh ini ditemani oleh cakar besar berbentuk sabit, menunjukkan adanya adaptasi khusus yang mungkin digunakan untuk menangani calon mangsa.
Pentingnya paruh dan cakar pada Venetoraptor gassenae tidak hanya terbatas pada aspek predasi. Para ahli berhipotesis bahwa kombinasi ini dapat memberikan manfaat tambahan dalam aktivitas sehari-hari makhluk ini. Selain digunakan untuk menangkap mangsa, paruh yang raptorial dan cakar besar mungkin berperan dalam membantu Venetoraptor gassenae memanjat pohon. Dengan peralatan seperti ini, spesies ini dapat mengeksplorasi berbagai ekosistem dan mendapatkan keuntungan evolusioner dalam mencari makanan dan tempat tinggal.
Penemuan Venetoraptor gassenae membuka pintu untuk mendalami peran dan adaptasi unik dalam evolusi pterosaurus. Kombinasi ciri-ciri yang luar biasa ini menggambarkan keanekaragaman strategi hidup dan adaptasi pada periode waktu yang penting dalam sejarah bumi. Pemahaman lebih lanjut tentang peran paruh dan cakar ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kehidupan dan dinamika lingkungan pada masa itu.
Advertisement
4. Kerangka Ditemukan di Lapisan Trias Atas Brasil
Sebagian besar kerangka Venetoraptor gassenae, yang berhasil terpelihara dengan baik, ditemukan di lapisan Trias Atas di Brasil. Menariknya, lapisan fosil yang sama yang menyimpan penemuan beberapa dinosaurus tertua di dunia turut mengungkapkan keberadaan makhluk purba ini. Para peneliti merinci bahwa informasi anatomi dari spesies baru ini, ketika digabungkan dengan data dinosaurus lain dan prekursor pterosaurus, membuka perspektif baru.
Analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan morfologi pada prekursor seperti Venetoraptor cenderung lebih mendekati pterosaurus Trias daripada dinosaurus Trias. Penemuan ini menyoroti keragaman ekomorfologi pada kelompok ornithodiran, kelompok yang mencakup dinosaurus dan pterosaurus, mengungkapkan bahwa keberhasilan evolusi keduanya dapat ditarik kembali ke variasi bentuk tubuh yang lebih luas yang mendahului kelahiran dinosaurus dan pterosaurus.
Temuan menarik para peneliti ini membawa pemahaman kita tentang evolusi ornithodiran ke tingkat yang lebih dalam. Hasil studi ini menunjukkan bahwa keragaman morfologi di antara kelompok ornithodiran telah mulai berkembang di antara garis keturunan awal yang berbeda, bukan hanya setelah munculnya dinosaurus dan pterosaurus. Temuan ini menggambarkan kompleksitas dalam proses evolusi, mengungkap bahwa kelompok ornithodiran mengeksplorasi berbagai bentuk tubuh dan strategi adaptasi jauh sebelum munculnya dinosaurus dan pterosaurus. Studi ini memberikan kontribusi berharga dalam memahami keragaman hayati di era pra-sejarah dan memberikan wawasan baru tentang sejarah awal evolusi kehidupan di Bumi.
Penemuan penting ini, yang dikonfirmasi dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menandai langkah maju dalam pengetahuan kita tentang sejarah paleontologi dan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih banyak misteri masa lalu.
Q and A
Pterosaurus apa yang paling besar?
Peneliti senior Steve Brusatte mengatakan bahwa dearc adalah pterosaurus terbesar yang diketahui dari periode Jurassic, dan itu memberitahu kita bahwa pterosaurus lebih besar jauh lebih awal dari yang kita duga, jauh sebelum periode Cretaceous.
Apakah pterosaurus termasuk dinosaurus?
Pterosaurus masih seperti dinosaurus pada umumnya, namun tidak seperti reptil lainnya, pterosaurus lebih dekat hubungannya dengan burung dibandingkan biawak, buaya, komodo ataupun reptil hidup lainnya.
Pterodactyl makan apa?
Untuk hidup, pterosaurus memakan daging yang terdiri dari kadal, bayi dinosaurus, serangga, ikan, hingga bangkai.
Kenapa Pterodactyl tidak termasuk dinosaurus?
Dinosaurus memiliki lubang kosong di rongga panggul mereka dan jambul panjang di tulang lengan atas mereka, sedangkan pterodactyl tidak memiliki keduanya.
Dinosaurus apa yang Mirip T Rex?
Dinosaurus yang satu ini dari segi bentuknya memang agak mirip dengan T-rex.
Advertisement
