Liputan6.com, Jakarta - Sholat hajat menjadi salah satu sholat sunah yang dianjurkan untuk diamalkan para muslim. Sholat hajat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT bagi muslim yang sedang mengalami kesulitan atau memiliki hajat agar keinginannya segera dikabulkan Allah SWT.
Keinginan atau hajat yang di maksud bukanlah yang keluar dari syariat agama atau yang dilarang dalam Islam, seperti meminta jodoh atau karier yang sukses.
Advertisement
Baca Juga
Sholat hajat tidak berbeda dengan sholat-sholat sunah lainnya. Sholat hajat bisa diamalkan 2 sampai 12 rakaat dengan satu salam dalam setiap dua rakaat sehingga berjumlah 12 rakaat.
Advertisement
Untuk melaksanakan sholat hajat, berikut niat sholat hajat, doa dan tata caranya, seperti melansir dari NU Online, Sabtu (24/2/2024).
Niat Sholat Hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya,
“Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
Doa Sholat Hajat
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya,
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).
Doa Sholat Hajat Lainnya
Setelah itu, Anda juga dianjurkan membaca doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya,
“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).
Advertisement
Tata Cara Sholat Hajat
Berikut tata cara sholat hajat yang bisa diamalkan:
1. Niat Sholat hajat
Niat pada sholat hajat juga diucapkan dalam hati seperti pada umumnya. Karena yang terpenting ialah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan juga mengharap ridha-Nya.
2. Membaca doa Iftitah dan Al-fatihah
Urutan kedua dalam tata cara sholat hajat ialah membaca do’a istitah setelah takbiratul ikhram. Berikut bunyi dari do’a iftitah:
“Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina”
Setelah membaca do’a iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Karena apabila tidak membaca surat Al-Fatihah makan sholatnya tidak sah. Hal ini dikarenakan Al-Fatihah merupakan bacaan wajib setiap sholat.
3. Membaca suratan pendek
Membaca suratan pendek dapat dilakukan dengan membaca surat yang biasa dibaca saat melakukan sholat. Namun pada tata cara sholat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada raka’at pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali.. Sedangkan untuk rakaat kedua kamu bisa membaca ayat kursi.
4. Ruku dengan tuma’ninah
5. I’tidal dengan tuma’ninah
6. Sujud dengan bacaan tuma’ninah
7. Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
8. Sujud kedua dengan tuma’ninah
9. Melakukan Rakaat kedua
Dalam melakukan raka’at kedua tata cara sholat hajat yang dilakukan sama dengan rokaat pertama. Namun pada raka’at kedua suratan pendek yang sebaiknya dibaca ialah ayat kersi. Meskipun kamu bisa membca surat lainnya.
10. Salam
Setelah rakaat kedua selesai, kamu bisa mengakhirinya dengan salam. Namun apabila kamu ingin melanjutkan sholat hajat, kamu bisa kembali berdiri setelah melakukan salam.
Setelah melaksanakan sholat hajat kamu juga dianjurkan untuk membaca doa-doa pada sholat hajat. Dan akan lebih baik apabila kamu melakukan sujud dengan maksud tadzallul setelah salam. Hal ini dimaksudkan untuk merendahkan diri pada Allah Ta’ala.