Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai

Studi terbaru Visa mengungkapkan makin banyak masyarakat Indonesia beralih ke pembayaran nontunai

oleh Sulung Lahitani diperbarui 20 Mar 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 18:30 WIB
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Liputan6.com, Jakarta Visa kembali merilis studi tahunan mereka yang bertujuan memahami perilaku pembayaran konsumen terkait pembayaran digital, perbankan digital, dan masa depan perdagangan. Dalam Consumer Payment Attitudes Study di Indonesia mereka yang terbaru terungkap makin bergesernya kebiasaan masyarakat untuk menggunakan pembayaran nontunai.

Hal ini terbukti dari peningkatan penggunaan dompet digital sebesar 92% di kalangan masyarakat di sisi lain, penggunaan uang tunai justru menurun menjadi 80%, dari sebelumnya 84% di tahun 2022. 

"Pergeseran menunjukkan masyarakat Indonesia semakin banyak menggunakan berbagai mode opsi pembayaran nontunai, terutama dalam dompet digital," ungkap Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman saat ditemui di Jakarta, pada Selasa (19/3/2024).

Menariknya, dalam pemaparan tersebut terungkap bahwa peningkatan perilaku nontunai itu terutama didorong oleh generasi muda dari segmen Gen Z (76%) dan Gen Y (69%) – di mana hampir 3 dari 5 orang di antaranya telah berhasil mengadopsi gaya hidup cashless.

"Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai, yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital. Transisi ini didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant," tutur Riko.

 

Meningkatnya penerimaan pedagang terhadap pembayaran nontunai

Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Ia juga menambahkan bahwa pergeseran gaya hidup cashless sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang/merchant terhadap pembayaran nontunai, terutama di sektor-sektor seperti makanan dan minuman (82%), pembelian di toko serba ada (81%), dan transaksi di supermarket (77%).

"Visa berkomitmen untuk turut memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless kami dalam memfasilitasi pengalaman pembayaran yang lancar, aman, dan anti repot."

Menurut Riko, pembayaran dengan kartu contactless Visa sudah diterima secara luas di seluruh dunia, menyederhanakan transaksi bagi pemegang kartu dari Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi wisatawan asing untuk bertransaksi tanpa hambatan saat berada di Indonesia. 

Tak hanya itu, data Visa juga menunjukkan bahwa setelah masa pandemi, penggunaan kartu contactless oleh turis asing di wilayah Indonesia terus meningkat yang menandakan cara pembayaran untuk kartu contactless menjadi pilihan mereka karena keamanan dan kecepatannya. 

 

Masyarakat Indonesia Menyukai Layanan Keuangan Digital

Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Pergeseran menuju gaya hidup yang semakin digital juga terlihat dari popularitas layanan perbankan digital. Dari studi tersebut, ditemukan bahwa 81% konsumen Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital setidaknya seminggu sekali dengan demografi yang lebih muda yaitu Gen Y (86%) dan Gen Z (81%), terlihat paling sering menggunakan layanan perbankan digital. 

Juga terdapat kepuasan yang hampir merata di antara para pengguna perbankan digital atas layanan yang disediakan. Khususnya, rekening bank (80%) dan kartu debit (47%) yang muncul sebagai produk yang paling banyak didapatkan melalui layanan digital.

"Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi inovasi-inovasi tersebut, Visa berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi digital dalam ekosistem pembayaran dan menghadirkan teknologi global terpercaya untuk memastikan manajemen risiko yang baik, dalam bentuk beragam solusi pergerakan uang yang dapat meningkatkan kehidupan semua orang, di mana pun mereka berada, di seluruh Indonesia," pungkas Riko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya