Inilah Katak Terbesar di Bumi yang Kini Terancam Punah Akibat Ulah Manusia

Di bawah ini adalah gambaran tentang katak terbesar di dunia yang berjuang menghadapi ancaman kepunahan karena aktivitas manusia.

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 08 Apr 2024, 13:32 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 13:16 WIB
Inilah Katak Terbesar di Bumi yang Kini Terancam Punah Akibat Ulah Manusia
Foto: Mark-Oliver Rödel dari Museum Sejarah Alam Berlin di Jerman

Liputan6.com, Jakarta Katak Goliat, sebagai salah satu spesies katak terbesar yang masih bertahan hidup di Bumi, kini menghadapi ancaman kepunahan karena jumlah populasi mereka menurun setengahnya dalam tiga generasi terakhir, terutama disebabkan oleh intervensi manusia.Berikut adalah penjelasan rinci tentang katak terbesar di dunia yang diambil dari sumber odditycentral.com pada tanggal 5 April.

Katak Raksasa Goliat

Katak Terbesar di Bumi Kini Berjibaku dengan Ancaman Kepunahan Akibat Manusia
Foto: Mark-Oliver Rödel dari Museum Sejarah Alam Berlin di Jerman

Katak raksasa yang dikenal sebagai Goliat memiliki dimensi yang luar biasa, dengan panjang mencapai 13 inci (32 cm) dari ujung hidung hingga ventilasi, serta beratnya mencapai 7,2 lb (3,25 kg).

Katak ini diakui sebagai spesies terbesar di dunia dalam jenisnya. Walau demikian, keberadaannya terbatas pada wilayah Kamerun dan Guinea Ekuatorial di benua Afrika, sehingga sangat rentan terhadap dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungannya.

Perburuan Katak Raksasa Goliat

Walaupun kecenderungannya adalah untuk menghindari interaksi dengan manusia, katak-katak ini merasa gelisah dan terancam oleh perangkap serta kerusakan yang semakin memburuk terhadap habitatnya.

Akibatnya, jumlah populasi katak Goliat telah mengalami penurunan yang signifikan, dan para ahli memberi peringatan bahwa keberlangsungan spesies yang menakjubkan ini terancam punah dalam waktu dekat.

Menurut Sancho, yang menjabat sebagai direktur eksekutif organisasi konservasi Voice of Nature, saat musim berburu mencapai puncaknya antara November dan April, tidak kurang dari 20.000 katak Goliat diburu.

Dia menambahkan bahwa permintaan akan katak amfibi ini sangat tinggi, terutama di beberapa komunitas di wilayah barat daya Kamerun, yang menganggapnya sebagai hidangan yang lezat.

Sebuah individu katak Goliat bisa dihargai hingga $15, jumlah yang signifikan di negara-negara seperti Kamerun dan Guinea Ekuatorial.

Upaya Penyelamatan Katak Goliat

Selama beberapa tahun, pemerintah Kamerun telah mengabaikan usaha untuk mengurangi jumlah katak Goliath. Akhirnya, tekanan dari organisasi non-pemerintah yang fokus pada pelestarian alam menyebabkan pembangunan Suaka Herpeto-ornitologi Muanenguba.

Area ini ditetapkan sebagai tempat perlindungan bagi berbagai spesies yang terancam punah, termasuk katak yang menakjubkan ini.

Pemburu liar yang mencari keuntungan sering masuk ke kawasan ini, tetapi para aktivis pelestarian alam berharap pemerintah segera menempatkan petugas lingkungan untuk menjaga hewan-hewan tersebut.

Meskipun aktivitas manusia seperti perburuan dan deforestasi menjadi pemicu utama, katak Goliath tetap menjadi salah satu jenis hewan yang paling sulit ditangkap di planet ini.

Sebuah tim ilmuwan yang berharap mempelajari pola makan berudu Goliath, dengan harapan dapat mempertimbangkan reproduksinya di dalam penangkaran untuk menjaga kelangsungan hidupnya, telah melaporkan bahwa katak tersebut akan langsung melompat menuju Sungai Mpoula di wilayah barat Kamerun jika mendengar sedikit saja suara manusia mendekat.

Proses Tumbuh Kembang Katak Goliat

Dalam usaha memahami evolusi katak Goliath yang memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada sebagian besar spesies katak lainnya di habitat alaminya, para pakar menemukan penjelasan yang menarik.

Meskipun jarang dijumpai, para peneliti menemukan beberapa tempat khusus untuk berkembang biak yang berbeda dengan yang biasa digunakan oleh katak lain.

Dari tiga jenis struktur yang diamati, salah satunya sepertinya dibuat oleh upaya katak memanfaatkan ukuran dan kekuatan ototnya.

Pada tahun 2019, tim peneliti melaporkan bahwa katak Goliath membuat lubang di tepi sungai yang dipenuhi dengan batu-batu besar, membentuk kolam-kolam kecil sebagai benteng melawan predator seperti ikan dan udang, serta untuk mengatur fluktuasi air.

Menariknya, beberapa kolam tersebut dibangun dari batu-batu besar yang memiliki berat mencapai 4,4 pon atau lebih, melebihi dua kali lipat berat katak Goliath itu sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya