Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan kamu berada di suatu keadaan di mana kamu tidak pernah bisa menolak permintaan orang lain terhadapmu? Pada saat itu terjadi, kamu merasa harus selalu menuruti kebutuhan orang lain meskipun hal tersebut berujung merepotkanmu.
Jika iya, kamu harus mewaspadai fenomena people pleaser yang mungkin saja sedang terjadi pada dirimu. People pleaser adalah istilah yang ditujukan untuk seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, namun tidak mempertimbangkan kesanggupan dan perasaan diri sendiri.
Baca Juga
Meskipun people pleaser melakukannya dengan niat baik untuk membantu sesama, ternyata hal ini bisa menimbulkan efek buruk apabila dilakukan terus-menerus. Menjadi people pleaser dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan mental serta mengurangi kualitas hidup penderitanya.
Advertisement
Namun bagi sebagian orang, melepaskan diri dari menjadi people pleaser juga bukanlah hal yang mudah. Rasa bersalah dan tidak tega sering kali menghampiri apabila ingin mencoba terlepas dari karakter ini. Salah satu faktor penting yang harus dimiliki orang-orang yang ingin terlepas dari people pleaser adalah kesadaran akan diri sendiri.
Berikut beberapa cara sederhana membangun kesadaran diri agar dapat berhenti menjadi people pleaser.
1. Refleksikan Pengalaman Diri Sendiri
Seluruh pengalaman yang pernah didapat sejak kecil merupakan faktor penting dalam membentuk diri kita hari ini. Oleh sebab itu, kamu bisa mulai mengingat-ingat bagian dari masa lalu yang pernah kamu alami, terutama ketika kamu mengalami penolakan atau perasaan ditinggalkan.
Orang dengan pengalaman ini biasanya lebih berpotensi menjadi people pleaser, sebab secara sadar atau tidak sadar mereka ingin selalu melakukan yang terbaik agar tidak merasakan perasaan kecewa untuk keduakalinya.
Refleksi pengalaman dapat dilakukan dengan terapi, membaca, dan journaling untuk memudahkan proses ini.
2. Tetapkan Tujuan dan Fokuslah
Dengan mengetahui tujuan atau melakukan hal yang kamu sukai, maka kamu dapat lebih fokus dengan dirimu sendiri daripada melakukan banyak hal untuk orang lain. Kamu dapat menetapkan tujuan dengan mencatat apa saja target yang ingin kamu capai.
Setelah itu, pecah menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil yang dapat membantumu mencapai tujuan tersebut. Cobalah untuk fokus terhadap hal yang sedang kamu kerjakan tanpa perlu memikirkan permasalahan orang lain secara berlebihan hingga mengganggu aktivitasmu.
3. Berani Mengatakan “Tidak”
Ingatlah bahwa kamu tidak berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan atau menyenangkan orang lain. Oleh sebab itu, berani mengatakan “tidak” merupakan kemampuan yang sangat penting bagi kamu yang terjebak dalam pemikiran people pleaser.
Saat pertama kali mencobanya, perasaan tidak nyaman mungkin saja menghampiri. Namun itu merupakan hal yang wajar dan akan terbiasanya jika kamu telah beberapa kali melakukannya.
Advertisement
4. Buat Batasan Tegas dalam Hubungan
Membuat batasan tegas dalam suatu hubungan dapat membantu kamu menjaga keseimbangan, keamanan, dan kenyamanan antara kamu dengan pasangan atau orang di sekitarmu.
Selain itu, menjaga batasan dapat dilakukan dengan menghormati waktu pribadi masing-masing serta memiliki sisi privasi pribadi yang tidak harus dibagi satu sama lain. Namun begitu, komunikasi yang jujur dan terbuka juga harus tetap dilakukan.
Dengan demikian, kamu dan pasangan atau orang di sekitarmu dapat saling menghormati serta menghindari ketergantungan. Hal ini pun akan membantumu terlepas dari rasa bersalah jika menolak permintaan mereka.
5. Percaya Pada Diri Sendiri dan Terima Diri Apa Adanya
Meskipun tidak semua orang akan mudah membangun perasaan percaya diri, hal ini merupakan hal yang sangat penting. Dengan percaya diri, maka kamu akan lebih memprioritaskan diri sendiri.
Selain itu, hindari memandang diri sebagai korban namun cobalah keluar dari perasaan tidak enak itu. Kamu layak mendapatkan serta memberikan cinta kepada sesama.