Gigi Berlubang Bisa Dicegah dengan Pasta Gigi? Ini Cara Memilih Produk yang Tepat

Liputan6.com, Malang Gigi berlubang merupakan masalah yang cukup serius dan dapat mengganggu kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jika kondisi gigi yang berlubang tidak segera ditangani, rasa sakit yang ditimbulkan bisa semakin parah, dan perawatan khusus pun diperlukan untuk mengurangi gejalanya. Gigi berlubang bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang.

Namun, ada langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk menghindari masalah ini, salah satunya adalah dengan menggunakan pasta gigi yang tepat. Pasta gigi berfungsi untuk membentuk lapisan pelindung pada gigi, yang membantu melawan bakteri dan asam yang dapat merusak enamel gigi. 

Untuk memilih pasta gigi yang tepat untuk mencegah lubang pada gigi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/1/2025).

Fluoride bermanfaat untuk menguatkan lapisan email gigi, mencegah keropos gigi, dan menghentikan perkembangan lubang gigi agar tidak semakin parah. Pastikan Anda memilih pasta gigi yang mengandung bahan ini.

Umumnya, dalam daftar bahan, fluoride dapat tertera dengan nama-nama senyawa berikut:

• Sodium fluoride
• Sodium monofluorophosphate (pro-fluoride)
• Stannous fluoride

Kandungan seperti potassium nitrat, kombinasi kalsium, atau fosfat dapat membantu mengatasi masalah lubang pada dentin. Lubang pada gigi dapat meningkatkan sensitivitas dengan mengekspos saraf.

Potassium Nitrat

Potassium nitrat berperan dalam menghambat impuls rasa sakit dari saraf gigi, sehingga dapat mengurangi sensitivitas gigi. Kandungan ini memiliki efek menenangkan pada gigi yang sensitif dan membantu mengisi lubang gigi.

Kombinasi Kalsium dan Fosfat

Kombinasi kedua bahan ini berguna untuk memperkuat enamel gigi dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh asam. Kalsium dan fosfat mencegah dekalsifikasi akibat asam, menjaga kesehatan gigi.

Senyawa peroxide atau oksida adalah zat yang mengandung gugus oksigen yang dapat mengurangi warna kuning pada gigi, membuatnya terlihat lebih cerah atau mendekati warna aslinya.

Jika Anda mengalami masalah gigi berlubang dan kuning, pertimbangkan untuk memilih pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah lubang gigi semakin parah, bersama dengan peroxide atau senyawa oxide lainnya. Berikut adalah beberapa bahan lain yang dapat mengurangi warna kuning pada gigi:

• Hydrogen peroxide-
• Titanium dioxide
• Zinc oxide
• Magnesium oxide
• Calcium oxide
• Aluminium oxide

Walaupun lubang pada gigi bukanlah penyebab langsung dari bau mulut, namun lubang dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang menghasilkan bau tidak sedap tersebut. Untuk mengatasi hal ini, pilihlah pasta gigi dengan kandungan xylitol.

Xylitol dikenal dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa pasta gigi di pasaran sudah mengandung xylitol, meskipun seringkali bahan utamanya adalah gum, bukan xylitol. Xylitol biasanya terdapat dalam gum dan dilepaskan secara perlahan. Salah satu contohnya adalah cellulose gum, yang sering digunakan dalam pembuatan pasta gigi.

Kamu dapat mengobati gigi berlubang dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi berlubang. Selain itu, pasta gigi ini juga bisa mencegah komplikasi seperti abses gigi yang bisa timbul akibat gigi berlubang.

Agar gigi tidak berlubang rutinlah menggosok gigi, pilih pasta gigi dengan kandungan fluoride, kurangi konsumsi makanan manis, dan gunakan obat kumur untuk menyegarkan bau mulut.

Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang mengandung active micro-calcium dan pro-fluoride complex, memberikan perlindungan optimal terhadap gigi berlubang sepanjang hari. Gunakan 2 kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur, untuk hasil terbaik.

Seringkali lupa menyikat gigi, terutama setelah makan. Tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Mengalami gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia. Mengalami mulut kering dan kondisi refluks asam lambung (GERD).

Meskipun terlihat remeh, gigi berlubang dapat menjadi masalah serius yang bisa memicu penyakit yang berpotensi fatal.