Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus tersingkir di semifinal Piala Asia U-23 2024. Indonesia takluk 0-2 dari Uzbekistan, pada Senin (29/4/2024) malam, di Stadion Abdullah bin Khalifa.
Kepemimpinan wasit asal China, Shen Yinhao menjadi sorotan publik di Tanah Air. Sejumlah keputusan yang kontroversial merugikan Garuda Muda di laga semifinal.
Baca Juga
Salah satu keputusan wasit Shen Yinhao yang paling disorot saat gol Muhammad Ferrari di menit ke-61 dianulir setelah rekomendasi VAR. Ramadhan Sananta dilihat dalam posisi offside dalam proses terciptanya gol.
Advertisement
Lalu Indonesia kembali mendapat keputusan merugikan. Rizky Ridho diganjar kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov menyusul rekomendasi VAR.
Lantas, yuk ketahui profil Shen Yinhao dan biodata singkatnya berikut ini:
Profil Shen Yinhao
Melansir dari Transfermarkt, Selasa (30/4/2024), Shen Yinhao lahir di Shanghai, China, pada 6 November 1986. Ia memulai debut liga pertama pada 10 April 2016. Lalu ia mendapat lisensi wasit FIFA pada 2018.
Sepanjang 2023-2024, ia menjadi wasit pada Laga Super China, Piala AFC dan Piala AFC U-23 2024. Lalu pada Kualifikasi Piala Dunia Asia, wasit berusia 37 tahun itu ditunjuk menjadi wasit pada laga Nepal vs Yaman dan Palestina vs Bangladesh.
Biodata Shen Yinhao
Berikut biodata singkat wasit kontroversial Shen Yinhao:
Nama: Shen Yinhao
Tempat tanggal lahir: Shanghai, 6 November 1986
Kewarganegaraan: China
Klub: Shanghai FA
Advertisement
Ferarri: Saya Sangat Kecewa Gol Saya Dianulir
Pemain Timnas U-23 Muhammad Ferarri mengaku sangat kecewa karena gol yang dia cetak ke gawang Uzbekistan dianulir wasit asal China Shen Yinhao yang memimpin pertandingan semifinal Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin 29 April 2024.
"Jelas saya sangat kecewa tadi gol saya dianulir. Saya kecewa dengan keputusan wasit," kata Ferari dalam wawancara resmi seusai pertandingan.
Menurut pemain asal Persija Jakarta ini, Timnas Indonesia sudah bermain sangat baik tapi keberuntungan belum berpihak kepada Garuda Muda.
"Walau kecewa, tapi kita masih punya peluang lolos ke Olimpiade Paris. Besok dalam perebutan tempat ketiga kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menang dan merebut tiket ke Olimpiade," kata Ferarri.
Pada menit ke 63 ribuan suporter Indonesia bersorak menyambut gol yang dicetak lewat tendangan keras Ferarri yang memanfaatkan bola liar di depan gawang Uzbekistan.
Gol tersebut berawal dari crossing Pratama Arhan dari sisi kanan, bola menjangkau Ramadhan Sananta yang berduel dengan kiper Uzbekistan. Bola muntah kemudian bisa diteruskan Sananta ke Ferarri yang dengan sigap melakukan tendangan keras yang masuk dengan sempurna ke gawang Uzbekistan.
Wasit kemudian mengecek VAR sebab terindikasi offside. Setelah melihat tayangan Video Assistant Review (VAR), wasit menganulir gol yang dicetak Ferarri tersebut karena sebelumnya Ramadhan Sananta telah berada dalam posisi offside. Dari tayangan VAR yang diputar berulang-ulang memang kaki Ramdhan Sananta sedikit berada di depan pemain paling belakang Uzbekistan.