Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan banyaknya perdebatan mengenai penggunaan AI dalam pembuatan film, kali ini terungkap bahwa produksi film Furiosa: A Mad Max Saga karya George Miller baru-baru ini menggunakan teknologi AI untuk memadukan wajah sang aktor Anya Taylor-Joy dan Alyla Browne.
Browne memerankan versi masa kecil dari karakter Furiosa, sementara Taylor-Joy digunakan untuk memerankan Furiosa masa remaja setelah terjadi lompatan waktu dalam filmnya.
Film ini baru saja dirilis dengan menerima sambutan hangat, penuh dengan pujian positif untuk entri kelima Mad Max dalam kisah epik yang dihadirkan oleh George Miller ini.
Advertisement
Dalam penampilannya di acara The Kelly Clarkson Show, Taylor-Joy mengungkapkan bahwa ide penggunaan teknologi AI sudah dipikirkan oleh sang sutradara George Miller sejak awal.
Dia menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan "transisi yang mulus" antara dirinya dan Browne di dalam sepanjang filmnya, melansir dari Variety, Rabu 29 Mei 2024.
“George Miller sudah memiliki ide tersebut dari awal. Penonton sudah terbiasa dengan Furiosa baru (yaitu Charlize Theron dalam Fury Road). Dia ingin transisi antara kedua aktor yang memerankannya menjadi lancar. Jadi, saya menjalani dua hari dengan melakukan hal-hal paling gila yang bisa Anda bayangkan. Dan mereka menyatukan wajah kami,” komentar dari Anya Taylor-Joy mengenai penggunakan AI dalam film Furiosa.
Walaupun Taylor-Joy tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses penggunaan AI tersebut dalam filmnya, namun, dia menyebutkan bahwa pada awal proses editing film Furiosa, sekitar 35% dari penampilannya dipadukan dengan Alyla Browne.
Ketika film ini siap untuk melakukan transisi penuh antara keduanya, komposisinya menjadi sekitar 80% Taylor-Joy dan 20% Browne. "Sungguh menakjubkan untuk dilihat," ucap Anya.
Anya Taylor-Joy masih khawatir terkait penggunaan AI dalam produksi perfilman
Mengakui fakta bahwa AI dalam pembuatan film telah menjadi isu hangat akhir-akhir ini,
Taylor-Joy juga mengatakan bahwa AI adalah “sesuatu yang menakutkan” dan bahwa ketika digunakan dalam proses produksi film, mau tidak mau hal tersebut harus “disetujui”.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari alasan industri perfilman melakukan aksi pemogokan pada tahun 2023.
“Ada alasan mengapa industri kami mengalami pemogokan. Ini adalah sesuatu yang mengkhawatirkan, dan menurut saya, jika Anda akan menggunakannya, Anda harus jujur dan selalu didasarkan pada kesepakatan. Ketidaksepakatan dalam segala hal dalam hidup adalah sesuatu yang menakutkan,” jelasnya.
Advertisement
Furiosa: A Mad Max Saga bukanlah film pertama yang menggunakan teknologi AI
Meskipun AI telah ikut andil dalam dunia perfilman selama beberapa dekade, penggunaannya untuk membantu produksi film baru-baru ini mendapat kritik dari para pelaku industri.
Furiosa: A Mad Max Saga bukanlah film pertama yang menggunakan teknologi ini, sebelumnya ada film horor bertajuk Late Night With the Devil yang telah bereksperimen dengan AI untuk menyempurnakan produksi.
Film Civil War karya Alex Garland pun memanfaatkan AI untuk materi promosi produksi studio film A24, dan tokoh seperti William Shatner juga menggunakan AI untuk memperkuat merek mereka.
Baru-baru ini, pencipta Star Wars yaitu George Lucas, menambahkan komentarnya bahwa ia menyatakan bahwa AI akan terus ada, dan para pembuat film harus mencoba dan menggunakannya untuk mendapatkan keuntungannya sehingga mereka tidak tertinggal akan terknologi terbaru ini.
Dia menyebut penggunaannya dalam film sebagai “hal yang tak terelakkan” sambil menarik perbandingan antara kebangkitan AI dan industri otomotif di awal tahun 1900-an:
“Tapi masalahnya, [AI] tidak bisa dihindari. Maksud saya, ini seperti mengatakan, 'Saya tidak percaya mobil-mobil ini akan berhasil, jadi marilah kita tetap menggunakan kuda'. Dan ya, Anda dapat mengatakan itu, tetapi bukan seperti itu cara dunia ini bekerja,” ucap George Lucas.
Furiosa: A Mad Max Saga adalah salah satu dari banyak film terbaru yang berhasil menggunakan AI, dan masih banyak lagi film lain yang akan terus bereksperimen dengan teknologi ini.
Salah satunya adalah film mendatang karya Robert Zemeckis berjudul Here, yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Robin Wright, di mana AI digunakan untuk membuat tampak tua kedua aktor tersebut secara signifikan selama proses produksi.