Joe Biden Ejek Berat Badan Donald Trump di Debat Capres AS 2024 Pertama

Joe Biden ditanyai tentang cara menjalankan tugas kepresidenan hingga usia 80-an, dan dia tidak dapat menahan diri untuk tidak melontarkan kritik terhadap Trump

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Jun 2024, 14:23 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2024, 14:21 WIB
Debat capres AS yang terakhir antara Donald Trump dan Joe Biden.
Debat capres AS yang terakhir antara Donald Trump dan Joe Biden. Dok: C-SPAN

Liputan6.com, Jakarta Ketika debat capres AS 2024 pertama yang sengit berlangsung antara Donald Trump dan Joe Biden, pertanyaan mengenai bagaimana usia mereka dapat memengaruhi kompetensi mereka sebagai pemimpin dunia, menyebabkan keduanya terlibat pertengkaran mengenai kemampuan bermain golf.

Joe Biden ditanyai tentang cara menjalankan tugas kepresidenan hingga usia 80-an, dan dia tidak dapat menahan diri untuk tidak melontarkan kritik terhadap Trump: "Orang ini tiga tahun lebih muda dan kurang kompeten." Meskipun ia sendiri menghadapi kritik atas penampilannya dalam debat tersebut, dengan suara yang "serak".

Trump membual tentang kesehatan kognitifnya, mengklaim bahwa dia "mencapai" dua tes, sementara Biden tertawa di atas panggung. Kemudian, sambil memberikan tantangan, Biden menantang Trump untuk bermain golf, menyindir tentang kemampuannya untuk memikul perlengkapannya sendiri dan mengolok-olok fisik Trump.

Dengan sentuhan sarkasme, Biden berbicara kepada penonton dengan mengatakan, "Anda dapat melihat tingginya 6.5 kaki (1,9 m) dan beratnya hanya 225 pon (102 kg). Saya senang bermain golf dengan Anda jika Anda membawa tas sendiri. Anda pikir Anda bisa melakukannya?".

Setelah para raksasa politik mengutarakan pendapat mereka, penghitungan CNN menunjukkan bahwa mantan Presiden Donald Trump menjadi pusat perhatian selama sekitar 23 menit dan enam detik dibandingkan dengan Presiden Joe Biden yang berdurasi 18 menit dan 26 detik, lapor Mirror US. Kedua kandidat mempunyai kesempatan untuk menggunakan waktu yang dialokasikan sepenuhnya, namun memilih untuk tidak memaksimalkan jawaban mereka.

 

Ketidaksesuaian pernyataan Trump

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Anehnya, meski Trump punya lebih banyak waktu tampil di layar, para pemeriksa fakta justru menemukan ketidaksesuaian dengan pernyataannya, terutama klaimnya bahwa pertumbuhan lapangan kerja tidak lebih dari kemajuan “bangkit kembali” di bawah kepemimpinan Biden.

Selama era Trump yang penuh gejolak, khususnya pada bulan Maret dan April 2020, pandemi menghapus hampir 22 juta pekerjaan. Namun, serangkaian tindakan bantuan dan pemulihan yang substansial mampu membalikkan keadaan, dengan lebih dari 12 juta pekerjaan dipulihkan dari bulan Mei 2020 hingga Desember 2020, berdasarkan angka dari Biro Statistik Tenaga Kerja.

Di bawah pengawasan Biden, pemulihan tetap berjalan sesuai rencana, sehingga mendorong AS untuk melampaui tingkat lapangan kerja sebelum pandemi (Februari 2020) pada bulan Juni 2022.

Dibumbui dengan sindiran dan sindiran tajam, perdebatan tersebut jauh dari kesan sopan. Biden menjadi sasaran serangan pribadi, mencap Trump sebagai 'orang bodoh' dan 'pecundang', membalas hinaan masa lalu yang pernah dilontarkan Trump kepada para pahlawan militer yang gugur.

 

Tidak saling berjabat tangan

Debat Capres AS, Kamis 27 Juni 2024, Donald Trump Vs Joe Biden. (Screen grab CNN)
Debat Capres AS, Kamis 27 Juni 2024, Donald Trump Vs Joe Biden. (Screen grab CNN)

Sejalan dengan dua debat sebelumnya, Trump menahan diri untuk tidak berjabat tangan dengan lawannya dari Partai Demokrat, hal ini menandai perubahan lain dari tradisi lama yaitu jabat tangan seremonial sebelum debat. Bukan rahasia lagi bahwa Biden dan Trump jarang melakukan kontak sejak tahun 2021 dan jauh dari kata bersahabat.

Serangan pribadi pertama pada malam itu datang dari Joe Biden yang sedang bersemangat, yang mencap Donald Trump sebagai 'orang bodoh' dan 'pecundang', yang menggemakan komentar mantan Presiden tersebut mengenai pahlawan perang yang gugur.

Pada bulan Oktober 2023, John Kelly, mantan Kepala Staf Trump, secara terbuka mengkritik bos lamanya atas pernyataannya yang menghina anggota militer dan veteran. Ia juga menyoroti dugaan ketidakjujuran Trump terkait pandangannya terhadap berbagai kelompok dan sikapnya terhadap aborsi.

 

Bakal menggunakan fitur membisukan mikrofon

Joe Biden berbicara dalam saat debat calon presiden (capres) yang disiarkan CNN di Atlanta pada 27 Juni 2024. (Lanzoni/CNN)
Joe Biden berbicara dalam saat debat calon presiden (capres) yang disiarkan CNN di Atlanta pada 27 Juni 2024. (Lanzoni/CNN)

Kedua kandidat yang hanya terpaut usia tiga tahun ini telah sepakat untuk berdebat sebelum menerima nominasi resmi dari panitia masing-masing. Dalam langkah yang tidak biasa, mereka memutuskan untuk tidak mendatangkan penonton dan akan menggunakan fitur membisukan mikrofon otomatis untuk pertama kalinya.

Bukan hal yang aneh jika seorang moderator mempunyai kemampuan untuk membisukan mikrofon, namun membisuka mikrofon secara otomatis sangat jarang terjadi. Biden meminta fitur ini untuk menghentikan Trump menyela dirinya selama debat, sesuatu yang biasa Trump lakukan.

Infografis Salam Hormat Joe Biden untuk Jokowi di KTT G20
Infografis Salam Hormat Joe Biden untuk Jokowi di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya