Mengenal High Functioning Anxiety, yang Membuat Anda Ingin Tampil dengan Sempurna

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda sendiri memiliki keteraturan terhadap sesuatu, di mana ingin selalu tampil sempurna, tepat waktu dan bersemangat di sekitar orang lain? Sementara di saat yang sama, sering diganggu oleh kecemasan dan kekhawatiran yang tidak kunjung hilang dan sulit dikenali.

Jika iya, bisa jadi Anda memiliki high functioning anxiety. Pernah mendengar istilah ini sebelumnya?

Melansir dari Glamour Magazine, Senin (13/1/2025), secara ilmiah, high functioning anxiety tidak secara resmi diakui sebagai kondisi kesehatan mental tersendiri, melainkan sub jenis kecemasan. Jadi, apa sebenarnya itu dan bagaimana Anda bisa mengenali tanda-tandanya?

Pada dasarnya, itu adalah kecemasan tetapi sama sekali tidak kentara. Penderitanya mampu mempertahankan ilusi bahwa mereka memiliki aktivitas yang berfungsi dengan baik dan sehat secara mental, yang mungkin terlihat seperti unggul dalam pekerjaan, menjadi teman yang penuh perhatian. 

Termasuk di luar, mereka mungkin tampak teratur dan berorientasi pada detail, di dalam mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mengatakan tidak, terlalu banyak berpikir, dan menetapkan harapan yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri.

"Ketika seseorang tampak mampu, berfungsi, dan bahkan unggul (seperti dalam lingkungan kerja, sosial, keluarga, atau pendidikan), tetapi sebenarnya menyembunyikan dan menghayati fakta bahwa mereka mengalami semua gejala gangguan kecemasan yang kronis dan melemahkan, termasuk rasa takut, perasaan takut yang tak terelakkan, terlalu khawatir, kewaspadaan yang berlebihan, dan yang terpenting respons fisik seperti detak jantung dan tekanan darah tinggi, insomnia, masalah gastrointestinal (termasuk diare, mual, dan perubahan nafsu makan)," kata Dee Johnson, seorang psikoterapis Priory yang terakreditasi kepada GLAMOUR.

Karena high functioning anxiety dicirikan oleh tingkat kepura-puraan dan menjaga penampilan, tanda-tandanya dapat tampak tidak berhubungan dengan kecemasan pada pandangan pertama. Yang umum, kata Dee, adalah tampil sebagai "perfeksionis" dan seseorang yang "selalu takut tidak cukup baik atau melakukan kesalahan". Mereka yang menderitanya juga bisa menjadi pecandu kerja.

Pada spektrum yang lebih meresahkan, ia memperingatkan, "Hal ini dapat terwujud sebagai perilaku yang mengendalikan padahal sebenarnya didorong oleh rasa takut daripada ego, tetapi ketika Anda berada di pihak penerima perilaku tersebut, sangat sulit untuk melihat apa pun selain kendali dan kekuasaan. Orang akan mencoba untuk menghindari membiarkan diri mereka merasakan emosi mereka dan menemukan cara untuk memblokirnya (seandainya emosi mereka akan menghambatnya)."

Tanda-tanda lainnya dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada kegelisahan, mudah tersinggung, ketidakmampuan untuk menetapkan batasan, selalu sibuk dan penuh semangat, bersikeras bahwa mereka bahagia di masa-masa sulit.

“Orang-orang ini mungkin memiliki riwayat depresi, trauma di masa lalu, kepercayaan diri yang rendah dan perasaan tidak berharga, takut ditolak, gangguan penggunaan zat (kecanduan) atau gangguan makan - ini semua adalah contoh hal-hal yang dapat mendorong high functioning anxiety,” tambah Dee.

Seperti halnya bentuk kecemasan lainnya, ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan timbulnya high functioning anxiety, meskipun para ahli umumnya percaya bahwa faktor genetik dan lingkungan adalah penyebabnya. Beberapa penyebabnya mungkin meliputi:

• Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan
• Paparan terhadap kejadian negatif atau stres dalam hidup
• Kondisi kesehatan fisik tertentu seperti masalah tiroid
• Penyalahgunaan zat atau alkohol
• Ciri-ciri pemalu atau gugup sejak kecil

Penting untuk dicatat bahwa orang-orang yang termasuk dalam salah satu kategori di atas tidak ditakdirkan untuk menderita high functioning anxiety, dan juga tidak dianggap sebagai diagnosis tersendiri.

Rose Hill, sebuah inisiatif yang berfokus pada layanan kesehatan mental orang dewasa, mencatat bahwa banyak karakteristik individu dengan high functioning anxiety dianggap positif, seperti tepat waktu, teratur, supel, suka menolong, berorientasi pada detail, proaktif, dan berprestasi tinggi. Orang lain sering melihat karakteristik ini sebagai bagian dari kepribadian seseorang dan bukan hasil dari kecemasan.

Jika Anda memiliki beberapa tanda yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti:

• Mintalah bantuan, termasuk bantuan profesional.
• Lihatlah sistem kepercayaan Anda dan tantanglah sistem tersebut.
• Belajarlah untuk mengatakan tidak dan bahwa dorongan untuk menjadi sempurna adalah dorongan yang bersifat menghancurkan.
• Tetapkan batasan, batasi waktu yang Anda habiskan untuk mencoba mencapai segalanya.
• Terlibatlah dalam aktivitas yang 'memperlambat', seperti berjalan, yoga, menari, berkebun, terapi holistik, dan apa pun yang kreatif "karena ini menghentikan respons kecemasan di otak Anda," tambah Dee.
• Beri tahu orang-orang bahwa Anda percaya bahwa Anda sedang berjuang, dan ini dapat mencakup dokter umum Anda yang dapat merujuk Anda untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut termasuk psikoterapi dan CBT.
• Hentikan pembicaraan negatif dengan diri sendiri.

"Berhentilah menghina dan menghukum diri sendiri dengan kata-kata kasar dan tidak baik – dan jika pada awalnya Anda tidak dapat menemukan sesuatu yang baik untuk dikatakan tentang diri Anda, setidaknya berhentilah mengatakan hal-hal yang kasar – pengasuhan membutuhkan waktu," kata Dee.

High functioning anxiety tidak harus hukuman seumur hidup, tetapi itu mengharuskan kita untuk berhenti bertindak dan mengakui perlunya perubahan sehingga bisa beraktivitas dengan baik di luar sambil berjuang di dalam hati hanya dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.