Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda pecinta keju, sebuah penelitian terbaru akan membuatmu terkejut. Sebuah studi yang dilakukan oleh Roswell Park Cancer Institute di New York menemukan bahwa mengonsumsi keju cheddar dan keju krim dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 53%.
Studi yang berlangsung selama 11 tahun dan melibatkan lebih dari 3.000 wanita ini mengungkapkan bahwa keju—sebagai bagian dari produk susu—mengandung hormon pertumbuhan yang disebut IGF-1 (Insulin-like Growth Factor).
Advertisement
Baca Juga
Hormon ini diketahui berpotensi memicu perkembangan kanker, termasuk kanker payudara, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Meskipun begitu, peneliti juga menemukan kabar baik, yakni mengonsumsi yogurt justru dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 30%.
Advertisement
Namun, sebelum Anda menghindari keju, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
"Meskipun demikian, dan banyak penelitian lain yang meneliti apakah ada hubungan antara pola makan atau makanan tertentu dan kanker payudara, hubungan ini masih belum jelas," jelas Manveet Basra, Pejabat Kesehatan Masyarakat Senior di Breast Cancer Now, seperti mengutip dari Yourtango, Selasa (4/2/2025).
Penelitian terkait kanker dan pola makan memang sering menimbulkan perdebatan. Pada pertemuan tahunan American Association for Cancer Research yang dilaporkan oleh New York Times, sejumlah ahli menyatakan bahwa hubungan antara makanan dan kanker kini dianggap lemah.
Masih Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Dr. Walter C. Willett, seorang ahli epidemiologi dari Harvard, menjelaskan bahwa meskipun banyak yang percaya bahwa pola makan dapat memengaruhi risiko kanker, bukti yang ada sangat terbatas.
"Apa pun yang berlaku untuk penyakit lain, dalam hal kanker hanya ada sedikit bukti bahwa buah dan sayuran bersifat protektif atau bahwa makanan berlemak itu buruk," ucap Dr. Walter.
Gagasan bahwa daging merah menyebabkan kanker usus besar diselimuti ambiguitas. Jika hamburger bersifat karsinogenik, efeknya tampaknya ringan. Dr. Willet menyimpulkan semuanya dengan mengatakan, “Diet dan kanker ternyata lebih rumit dan menantang daripada yang kita duga.”
Meskipun penelitian tentang makanan dan kanker terus berkembang, satu hal yang pasti yakni kita perlu lebih bijak dalam memilih apa yang kita makan. Dengan menjaga pola makan seimbang, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan yang rutin, kita dapat meminimalkan risiko terkena penyakit ini.
Advertisement
Kebiasaan Sederhana yang Bisa Mencegah Kanker
Ada beberapa kebiasaan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti melansir dari Mayo Clinic.
1. Hindari Rokok
Merokok adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, pita suara, kandung kemih, hingga ginjal.
Bahkan, orang yang tidak merokok sekalipun dapat terpapar risiko kanker jika sering terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif.
Selain itu, mengunyah tembakau juga berisiko menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, bahkan pankreas. Oleh karena itu, cara terbaik untuk melindungi diri dari kanker adalah dengan berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok. Gantilah kebiasaan ini dengan kegiatan yang lebih sehat, seperti berolahraga atau mengonsumsi makanan bergizi.
2. Mengonsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya berfungsi untuk membantu pencegahan kanker. Namun, hal ini juga dapat membantu menurunkan berbagai risiko penyakit di dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi makanan sehat, Anda akan terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit kanker. Mulai dengan mengonsumsi makanan seperti buah dan sayur seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, lemak, hingga gula tambahan. Anda juga harus membatasi daging merah dan daging olahan yang mengandung lemak jenuh dan trans.
Selain itu, cobalah untuk mengurangi kebiasaan minum alkohol yang dapat meningkatkan beberapa risiko kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, hingga kanker paru-paru. Anda juga dapat menerapkan diet mediterania seperti mengonsumsi makanan nabati yang mengandung lemak sehat.
3. Jaga Berat Badan
Untuk meningkatkan kesehatan tubuh, Anda harus menjaga berat badan agar tetap ideal. Berat badan ideal tidak hanya berfungsi bentuk tubuh agar tetap baik, tetapi juga berfungsi untuk menurunkan beberapa risiko penyakit.
Berat badan yang ideal dapat menurunkan beberapa risiko penyakit kanker, seperti kaker payudara, pankreas, hati, usus besar, hingga ginjal.
Agar berat badan Anda tetap ideal, maka penting untuk melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik dapat mengendalikan berat badan Anda.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka lakukan aktivitas fisik selama 150 menit selama seminggu untuk aktivitas aerobik atau 75 menit selama seminggu untuk aktivitas aerobik berat. Anda juga dapat menggabungkan kedua aktivitas tersebut untuk menjaga berat badan yang ideal.
Advertisement