Teknologi Bantu Pengusaha UMKM Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah ketidakpastian ekonomi, akses pendanaan yang cepat dan mudah menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Liriyantinur Daeli, pemilik usaha percetakan di Jakarta Timur, merasakan sendiri bagaimana pinjaman daring atau P2P lending dapat menjadi solusi tepat dalam mendukung perkembangan bisnisnya. Berkat bantuan tersebut, omzet bisnis percetakannya meningkat signifikan hingga 80%.

Di Indonesia, peran platform pinjaman daring semakin penting bagi UMKM. Berdasarkan data OJK hingga Agustus 2024, pinjaman daring ke sektor UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 32,87% (YoY) menjadi Rp4,97 triliun.

Angka ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan layanan pendanaan alternatif bagi pengusaha kecil yang kesulitan mengakses pinjaman dari lembaga keuangan.

Liriyantinur, yang telah lama mengelola usaha percetakan kecilnya, merasa kesulitan dalam mengembangkan usaha karena keterbatasan modal. Namun, sebuah iklan digital dari Easycash yang muncul di layar ponselnya mengubah segalanya.

Setelah membaca informasi lebih lanjut, ia memutuskan untuk mencoba layanan pinjaman daring ini, terutama karena proses pengajuannya yang mudah dan tidak memerlukan banyak persyaratan.

Dengan proses pengajuan yang cepat dan persyaratan yang mudah, Easycash menjadi solusi tepat baginya. Bagi seorang pengusaha percetakan, kelancaran produksi adalah yang utama. Dengan pinjaman yang fleksibel tersebut, ia dapat membeli bahan baku lebih banyak dan mempercepat pemrosesan pesanan pelanggan.

“Limit pinjamannya fleksibel, dan proses kenaikan limitnya juga cepat. Itu sangat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan modal usaha,” jelas Liriyantinur, dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

Lebih dari sekadar tambahan modal, akses ke pendanaan ini membawa dampak nyata bagi bisnisnya. Omzet percetakan Liriyantinur pun berangsur meningkat menjadi 80%. Peningkatan ini terjadi karena ia bisa menerima lebih banyak pesanan dan mempercepat produksi tanpa kendala keterbatasan dana.

“Bunga pinjamannya wajar dan tidak memberatkan, sangat cocok untuk kebutuhan produktif usaha saya. Bahkan, setelah mendapatkan pinjaman dari Easycash, omzet usaha saya meningkat sebanyak 80%. Dengan tambahan modal, saya bisa meningkatkan kapasitas produksi dan melayani lebih banyak orderan dari konsumen,” sambungnya.

Sebagai pelaku UMKM, ia memberikan tips kepada rekan-rekan wirausaha lainnya agar lebih selektif dalam memilih layanan pinjaman daring.

“Pastikan memilih pinjaman daring yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK. Dan yang paling penting, pinjamlah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita,” pesannya.

Kini, dengan modal yang cukup dan strategi bisnis yang lebih matang, Liriyantinur semakin optimis dalam menjalankan usaha percetakannya. Perjalanan bisnisnya adalah bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, usaha kecil pun bisa tumbuh dan berkembang lebih jauh.

Sementara itu, Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma, mengungkapkan Easycash memahami akses terhadap pendanaan sering menjadi tantangan bagi pelaku usaha seperti Liriyantinur.

“Easycash hadir untuk memberikan opsi alternatif pendanaan yang cepat, mudah, dan handal. Kami percaya bahwa dengan memberikan solusi keuangan yang tepat, UMKM dapat tumbuh lebih pesat dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” ujar Wildan.

Dalam menyalurkan pendanaan, Wildan menambahkan Easycash memanfaatkan integrasi berbagai teknologi seperti Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence) dan Big Data untuk memperkuat aspek manajemen risiko perusahaan.

Teknologi yang dimiliki Easycash digunakan dalam proses electronic Know Your Customer (e-KYC) serta menentukan nilai kredit pengguna, sehingga pendanaan dapat disalurkan sesuai dengan profil risiko masing-masing penerima dana (borrower).