Gita Wirjawan Ingin Berikan Solusi untuk Indonesia

Indonesia, yang dikenal memiliki masalah korupsi yang endemik dan sistemik

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2014, 08:53 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2014, 08:53 WIB
141017agita.jpg
Citizen6, Jakarta: Indonesia perlu berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia menurut Anies Baswedan, sedangkan Gita Wirjawan memandang pengembangan adalah cara untuk menuju tujuan yang lebih besar yaitu kesetaraan untuk semua orang. Sedang Dino Patti Djalal menekankan pada meritokrasi yang bisa menjadi jalan keluar bagi permasalahan bangsa.

Anies Baswedan, Gita Wirjawan, dan Dino Patti Djalal menyampaikan pandangannya pada acara Dia-lo-gue Indonesia 2014 yang digelar pada tanggal 15 Januari 2014 di kampus Universitas Pelita Harapan. Acara ini diselenggarakan oleh Ayo Vote bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan.

Indonesia, yang dikenal memiliki masalah korupsi yang endemik dan sistemik, masih memiliki banyak masalah lainnya yang perlu diatasi dari masalah ekonomi hingga ketidakmampuan untuk menghasilkan produk yang baik, sebuah situasi yang akan memberi banyak pekerjaan rumah kepada presiden mendatang. Baik Anies, Gita, maupun Dino, sepakat bahwa problem terbesar bukan terletak pada pemerintahan (government) sebagai struktur, tapi bagaimana cara memerintah (governance).

Anies Baswedan, yang datang dari latar belakang pendidikan, mengambil pendekatan yang lebih lunak. Ia menekankan pentingnya untuk memiliki kualitas sumberdaya manusia yang tinggi di Indonesia. Ia percaya bahwa integritas dan kompetensi adalah poin utama untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

 "Semua dimulai dari rumah dan sekolah. Kita perlu menghentikan bibit korupsi dari sana dan mendidik orang untuk tidak korupsi, bahkan dalam hal-hal kecil. Kita harus berinvestasi lebih pada pendidikan, tapi kita juga harus memperketat kontrol dan pemberantasan korupsi," tegas Anies.

Sementara Gita Wirjawan menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah cara, bukan tujuan akhir.

"Untuk memperbaiki sistem, tidak cukup hanya dengan berharap orang jujur dan kompeten masuk dalam birokrasi. Yang rakyat perlukan adalah solusi. Solusi untuk kehidupan yang lebih baik, serta terjangkaunya harga bahan pokok, pendidikan berkualitas, akses ke layanan kesehatan, dan lain-lain," ujar Gita.

Dino Patti Djalal memberikan pendekatan yang lain dengan memilih solusi dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia di dalam sistem dulu. Ia menggarisbawahi betapa pentingnya meritokrasi.

"Untuk mencapai sistem meritokrasi yang baik, kita harus memulai dari atas. Pemimpin harus bersih. Lalu kita membutuhkan reformasi judisial. Masyarakat harus tahu bahwa hukum tak bisa dipermainkan," kata Dino.

Sebagai peserta Konvensi Partai Demokrat, baik Anies Baswedan, Gita Wirjawan, dan Dino Patti Djalal menyatakan bahwa mengikuti proses konvensi adalah cara mereka untuk berpartisipasi aktif demi Indonesia yang lebih baik.

"Konvensi adalah satu-satunya cara demokratis yang memungkinkan masyarakat untuk tahu siapa yang akan mereka pilih dan apa kompetensi mereka. Bagi saya, ini bukan masalah siapa yang menang karena siapapun yang menang, ini akan menunjukkan semangat demokrasi yang kita butuhkan," kata Gita Wirjawan.

Sementara Dino Patti Djalal mengatakan orang-orang terbaik harus terlibat langsung dalam politik.

"Orang-orang yang terlibat harus the best and the brightest. Saya menginginkan negara ini dijalankan oleh orang-orang yang bersih," ujar Dino.

Anies Baswedan mengatakan, sering kali masyarakat mempermasalahkan ketika orang-orang yang dinilai baik ingin terjun ke politik.
 
"Apakah kita hanya mengharapkan pemimpin yang baik atau terlibat langsung untuk membuat perubahan?" ujar Anies. (KW)

Penulis
Pingkan Irwin
Jakarta, pingkanirxxx@gmail.com

Baca juga:
Blogger Cirebon Ajak Warga Untuk Aktif Menulis
Bupati Banjar Hadiri Maulid Nabi SAW di Pesantren Darussalam
Warga Yogya Sambut Perayaan Sekaten dengan Meriah

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya